5 Efek Buruk Mengingkari Janji pada Anak
Anak memiliki ingatan yang tajam terhadap suatu janji, lho!
27 Februari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hayo siapa yang sering menjanjikan anaknya untuk membelikan sesuatu?
Hmm, sering kali sebagian orangtua pasti menjanjikan sesuatu pada anaknya, entah itu pergi ke suatu tempat atau membelikan mainan yang diinginkannya.
Tapi sayangnya orangtua pun mengingkari janji karena berbagai alasan.
Sementara namanya anak-anak adalah “promise keeper”. Di mana jika orangtuanya menjanjikan sesuatu kepada dirinya, maka ia akan selalu ingat dan memegang teguh janji tersebut sampai orangtua menepati.
Tahukah Ma? Ternyata mengabaikan janji pada anak bisa berisiko buruk pada perkembangan psikologis mereka. Berikut ini Popmama.com ulas mengenai 5 dampak negatif dari mengingkari janji pada anak.
1. Anak sangat kecewa
Jangankan anak kecil, orang dewasa pun juga merasa kesal jika ada seseorang yang tidak menepati janji kepadanya.
Sedangkan jika janji orangtua kepada anak telah berlalu dan tidak ditepati, ternyata hal itu akan ia ingat terus. Bahkan mereka tak pernah bosan menagih janji kepada Mama atau Papa.
Selama Mama belum belum atau tidak menepati janji, maka si Kecil sangat merasa kecewa. Di mana yang tadinya ia berharap dan sudah membayangkan mainan atau pergi ke suatu tempat akhirnya hanya janji palsu belaka, sehingga ia pun akan terus menagih kepada Mama sampai rasa kecewanya hilang.
Jika anak sudah sangat gusar, uring-uringan dan kecewa, yang harus orangtua lakukan adalah meminta maaf dan mengakui kesalahan karena gagal menepati janji.
Cara ini akan memberikan contoh baik dan mengajarkan kepadanya untuk bertanggung jawab atas segala tindakan.
Selanjutnya Mama pun tidak boleh mengingkari janji lagi pada mereka.
Editors' Pick
2. Hilangnya kepercayaan pada orangtua
Mama sering melanggar janji pada anak? Ma, mengingkari janji akan membuat anak berpikir negatif bahwa orangtua adalah orang yang tidak bisa dipercaya.
Dari situlah kemungkinan besar timbulnya rasa tidak percaya lagi pada Mama maupun Papa dan tentunya bisa merusak hubungan antara anak kepada orangtua.
Padahal rasa saling percaya adalah hal yang penting dalam membangun hubungan pada siapa saja, termasuk dengan anak-anak.
Maka selanjutnya tidak ada alasan lagi untuk Mama atau Papa untuk tidak menepati janji.
Jalinlah komunikasi dan hubungan yang harmonis dengan sang buah hati agar tidak ada penilaian negatif darinya.