Ayo, Ikuti 7 Panduan Tepat Ini untuk Mengajarkan Anak Menulis
Jangan takut anak jadi kotor menggunakan crayon atau cat air saat ia belajar menulis!
18 Januari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kegiatan menulis dapat dilakukan sejak dini lho, Ma.
Untuk mengasah kemampuan si Kecil, Mama harus sedemikian rupa menciptakan suasana menyenangkan saat menstimulasi kemampuan menulisnya.
Belajar menulis itu tidak harus kaku dan membosankan. Sebelum Mama memperkenalkan kegiatan menulis, sebaiknya si Kecil mengembangkan dan mengoptimalkan kemampuan motoriknya terlebih dahulu.
Sebab untuk mendapatkan kemampuan motorik halus yang baik, anak harus memiliki kekuatan otot tangan yang ideal.
Dengan kemampuan motorik halus, maka ia pun bisa memegang alat tulis secara baik dan benar.
Latih mereka melewati prosesnya seperti membuka serta menutup kancing pakaian, bermain pasir, meremas playdoh, dan lain sebagainya.
Lalu bagaimana cara yang tepat mengajari si Kecil menulis? Yuk, intip 7 panduan berikut ini untuk menstimulasi kemampuan menulis anak:
1. Sediakan beragam alat tulis
Anak-anak sangat senang dengan warna-warna yang menarik dan mencolok, lho.
Sebaiknya orangtua menyediakan anak-anaknya dengan perlengkapan menulis yang memiliki variasi warna dan peralatan belajar lainnya yang akan memotivasinya untuk berlatih.
Lalu berikan kebebasan pada anak untuk menulis menggunakan crayon, spidol atau cat air dengan warna yang ia sukai.
Mengingat usianya yang masih dini, jadi biarkan mereka bereksperimen memakai alat maupun warna kesukaannya untuk belajar menulis.
Apalagi kini juga tersedia beragam kertas dengan bebagai warna cerah yang akan menarik perhatian si Kecil. Jangan ragu gunakan beautifulwritingpaper dalam proses belajar menulis pada anak.
2. Berlatih memegang pensil
Hal kedua yang perlu Mama latih kepada anak adalah cara untuk memegang pensil dengan baik.
Benar atau salahnya cara anak memegang sebuah pensil sangat berpengaruh pada bentuk tulisannya.
Jadi sangat penting untuk Mama memberikan contoh memegang pensil yang tepat pada anak.
Mulailah memosisikan antara jari telunjuk dan ibu jari anak agar dapat memegang pensil dengan tepat. Tentukan jarak antara jari-jari yang memegang pensil dengan bagian ujung pensil, beri tekanan dari pensil ke kertas yang tidak terlalu kuat dan tidak terlalu lemah.
Lakukan gerakan ini selama beberapa kali hingga si Kecil paham cara untuk memegang pensil.
Editors' Pick
3. Berikan contoh penekanan dalam menulis
Ketika sang buah hati sudah mampu memegang pensil secara baik dan benar, langkah selanjutnya ialah mengajari anak menulis dengan tekanan yang kuat.
Sebagai orangtua sebaiknya jangan malas untuk memberi contoh pada anak, yaitu memberi ilustrasi dalam menulis dengan penekanan yang benar dan tidak menyebabkan tangan cepat lelah.
Hal ini karena ada sebagian anak yang terlalu keras memberikan tekanan sehingga kertasnya bolong.
Sebaliknya ada juga anak yang terlalu lemah dalam memberikan tekanan sampai tulisannya terlihat sangat tipis dan hurufnya tidak begitu jelas.
4. Mulailah menebalkan garis putus-putus
Tahapan yang ketiga, yaitu latih si Kecil dalam menebalkan garis terlebih dahulu.
Sediakan buku yang terdapat gambar disertai garis putus-putus dan harus disambungkan oleh sang buah hati hingga berbentuk huruf atau angka.
Biarkan ia melakukannya secara perlahan, Mama tidak perlu memaksa anak untuk cepat menyelesaikannya.
Ciptakan suasana yang menyenangkan saat ia mengikuti garis putus-putus dalam menuntaskan sebuah gambar.
Sambil menunggu Mama bisa ceritakan keistimewaan angka, huruf atau binatang yang ada di lembaran bukunya. Dengan cara itu maka ada tambahan pengetahuan yang dapat diperolehnya.
5. Menulis satu huruf
Mengajari anak menulis merupakan tugas orangtua yang harus didasari dengan penuh kesabaran.
Jangan berharap dan memaksa mereka untuk langsung bisa menulis banyak huruf atau angka.
Tapi biarkan ia melalui prosesnya berlatih menyelesaikan gambar pada garis putus-putus.
Jika sudah terbiasa dan tuntas, kemudian barulah Mama mengajarinya membuat satu huruf.
Cobalah memintanya menulis satu huruf saja dalam satu lembar kertas. Ulangi langkah ini selama beberapa kali hingga mereka benar-benar menguasai dan bisa menulis satu huruf dengan betul.
Selanjutnya barulah menulis huruf lain hingga semua huruf bisa dipraktikkan secara baik dan benar.
Setelah mereka menguasai dan bisa menulis semua huruf dengan sempurna, maka latih si Kecil untuk menulis beberapa kata.
6. Menulis pada banyak media
Ma, belajar menulis nggak selalu di kertas saja lho.
Pemberian latihan menulis pada anak juga bisa menggunakan media lain seperti papan tulis. Bila perlu, sediakan whiteboard atau writingtablet yang dapat menghasilkan banyak tulisan dengan berbagai warna.
Hal tersebut akan membuat anak semakin tertarik dan semangat untuk menulis.
Dengan begitu si Kecil bisa berlatih menulis setiap hari yang penuh kegembiraan. Secara otomatis akan meningkatkan kemampuannya dalam menulis dan merapikan tulisan.
Opsi lain untuk mengasah kemampuan menulisnya, yaitu bisa mengajaknya bermain di halaman rumah. Kemudian ambil sebuah ranting pohon dan ajak si Kecil menuliskan beberapa huruf di atas tanah atau pasir dengan menggunakan ranting.
7. Motivasi anak
Cara mengajari anak menulis berikutnya adalah memotivasinya dengan sebuah hadiah atau pujian saat ia berhasil menghasilkan tulisan yang sempurna dan rapi.
Hal ini sangat penting bagi orangtua dalam memberi dukungan moral atas upaya yang dilakukan anak untuk belajar menulis.
Namun meski tulisannya terlihat jauh dari kata indah, Mama jangan memarahinya. Tapi biarkan anak menulis sebebas pemikirannya, karena itu sebuah proses yang harus dilewati pada usianya.
Setiap pujian atau penilaian bagus, sang anak jadi merasa dihargai atas kerja kerasnya.
Kemudian Mama bisa menempel hasil tulisan mereka di ruang keluarga atau ruang tamu, sehingga siapa pun yang berkunjung bisa melihat dan mengapresiasinya.
Cara tersebut akan buat si Kecil akan semangat belajar menulis, di sisi lain ia juga mendapat tempat untuk eksplorasi perasaan mereka dan menuangkannya dalam bentuk tulisan.
Ma, sebaiknya tidak memaksa anak untuk belajar menulis. Hal itu akan membuatnya trauma. Ciptakanlah suasana yang menyenangkan, dengan sendirinya akan membuat mereka mau belajar dengan hati gembira.