7 Cara Membiasakan Anak Merapikan Kamarnya Sejak Dini
Mainan anak berantakan seperti kapal pecah di kamarnya, bantu ia mandiri merapikan kamar yuk
18 September 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada sebagian orangtua sudah memberikan dan membiasakan anak-anaknya untuk punya kamar sendiri, hal ini bertujuan menumbuhkan kemandirian.
Sedangkan kebersihan serta kerapihan kamar adalah hal penting untuk kenyamanan maupun kesehatan bagi tubuh si Kecil.
Biasanya Mama yang selalu membersihkan kamar si Kecil, tanpa ia tahu bagaimana caranya dalam menjaga kebersihan dan kerapihan kamar.
Namun langkah seperti itu membuatnya mengandalkan orang akan kebersihan ruang tidurnya.
Akan tetapi orangtua harus memberi pengertian bahwa kamar tidur adalah ruang utama bagi anak.
Seharusnya Mama mengajari dan menumbuhkan rasa tanggung jawab pada diri mereka.
Memang awalnya bukan hal mudah, terlebih lagi jika mereka memiliki banyak mainan yang membuat mereka malas merapikannya.
Bahkan mereka sendiri pun tidak merasa terganggu sama sekali dengan kondisi kamar yang berantakan.
Nah, kalau sudah begitu Mama hanya bisa geleng-geleng kepala sambil membersihkan.
Tapi tentunya kebiasaan yang tidak baik tadi bisa diubah dengan cara-cara sederhana agar si Kecil mau membersihkan kamarnya sendiri:
1. Membuat peraturan
Jelaskan pada anak bahwa Mama membuat beberapa peraturan baru tentang kebersihan kamarnya.
Putuskan seberapa keras ‘hukuman’ yang dinginkan orangtua agar sang anak lebih tertib dan mandiri menjaga kebersihan kamarnya sendiri.
2. Memulainya dengan merapikan mainan
Sebagai tahap awal, Mama bisa membujuk anak untuk melakukan sesuatu yang mudah dahulu.
Mama bisa membantunya merapikan mainan-mainan yang berserakan di kamar dan menempatkan kembali di tempat semula.
Dengan cara ini diharapkan ia akan terbiasa merapikan bahkan membersihkan ruangan kamarnya.
Editors' Pick
3. Berikan contoh
Sebelum Mama memerintahkannya membersihkan kamar, alangkah baiknya orangtua memberikan contoh pada si Kecil.
Misal: Mama memperlihatkan keadaan kamar Mama yang selalu bersih dan rapi, atau bisa juga memberi kesempatan kepadanya untuk tahu cara menata mainan dengan baik di rak, maka dengan cara itu anak akan memperhatikan dan mempelajari cara Mama bekerja.
4. Lanjutkan dengan merapikan tempat tidur
Lihatlah perkembangannya dalam merapikan mainan-mainannya di kamar, jika berhasil maka Mama bisa melanjutkan untuk kegiatan berikutnya yaitu itu bisa mengajak si Kecil merapikan tempat tidur, mulailah melipat selimut, meratakan bantal dan guling.
Setelah itu baru menata seprai dan menyapu bagian lantai, yang terpenting perlahan tapi pasti.
5. Beri uluran tangan
Bagi anak-anak yang masih terlalu kecil, mereka mungkin membutuhkan sedikit bantuan dari orangtua dalam membereskan kamarnya.
Mama bisa membantunya ketika ia benar-benar mengalami kesulitan.
Dengan mendapat uluran tangan maka si Kecil mengetahui ekspetasi Mama terhadap dirinya dan artinya orangtua bisa menjadi panutan mereka.
6. Abadikan semangatnya
Ketika ia sedang merapikan kamarnya sendiri, Mama jangan lupa untuk mengabadikan momen atas kegiatannya membersihkan kamar, atau bisa juga mengambil foto “before” “after” kondisi kamarnya.
Dan tunjukkan foto perbedaannya setelah ia selesai.
Maksud dari hal ini dilakukam agar memicu semangatnya untuk bisa konsisten dalam kemandirian membersihkan kamar sendiri.
7. Beri apresiasi
Kemauan dan keberhasilan Mama mengajarkan si Kecil membersihkan kamarnya patut dihargai lho.
Berikan apresiasi kepadanya, Mama bisa peluk dia, memberi pujian, atau memberinya hadiah.
Yang pastinya si Kecil akan semakin semangat menciptakan kamarnya selalu bersih dan rapi.
Nah, dari tips di atas semoga si Kecil menjadi terbiasa membersihkan kamarnya sendiri karena butuh kesabaran saat mengajarinya.
Namun, harus diingat bahwa rutinitas tersebut jangan menjadi beban untuknya.
Jangan memaksa dia untuk melakukannya jika dirinya sedang tak ingin mengerjakan.
Membiasakan anak melakukan hal yang baik juga harus diajarkan dengan ketulusan dan kebaikan, jangan dengan paksaan atau hentakan ya.