Viral #PoopChallange, Sebelum Ikutan Ketahui Dulu Reaksi Anak
Rasa bosan pada anak pasti sulit dihindari saat masa karantina, tapi apakah harus melakukan ini?
20 April 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
World Health Organization (WHO) telah menetapkan Corona Virus Disease (COVID-19) sebagai pandemi global yang menjadi ancaman serius bagi negara-negara di dunia.
Sedangkan pemerintah telah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) dan menerapkan social distancing seperti tetap berada di dalam rumah agar terhindar dari virus Corona.
Namun berdiam diri di rumah selama lebih dari 14 hari tentu bukanlah hal yang mudah.
Berikut Popmama.com berikan ulasan mengenai reaksi anak-anak saat dijahili orangtua lewat #PoopChallange di rumah selama pandemi Covid-19.
1. Anak merasa bosan di rumah selama pandemi COVID-19
Kekhawatiran orangtua pada anak selama pandemi COVID-19 tentu tidak bisa dihindari.
Sebab, orangtua harus memastikan anak-anaknya sehat dan terhindar dari virus.
Ya, orangtua memegang peran aktif dan memahami keadaan fisik maupun mental anak. Di mana rasa bosan pasti mudah datang.
Terlebih bagi anak-anak yang biasa menghabiskan waktu dengan bermain di luar.
Untuk mengatasi kejenuhan yang anak alami selama menjalani karantina mandiri di rumah, sebaiknya lakukan kegiatan menyenangkan.
Editors' Pick
2. Mengajak anak bermain #PoopChallange
Selama pandemi COVID-19 orangtua bisa mengajak anak melalui permainan seru dan menyenangkan.
Ya, salah satunya yakni lewat #PoopChallange dengan 'tantangan kotoran' yang sedang viral di media sosial.
Di sini Mama meminta anak untuk membawakan tisu toilet.
Kemudian mengolesi anak di tangannya dengan kotoran palsu seperti selai cokelat sewaktu mereka mengambil tisu toilet.
Selanjutnya mendokumentasikan reaksi anak akan kotoran palsu tersebut.
3. Reaksi anak ketika terkena #PoopChallange
Orangtua perlu mengambil bagian saat menjalani #PoopChallange untuk 'tantangan kotoran' ini yang seolah-olah benar-benar menjijikkan.
Hal tersebut agar membuat anak percaya bahwa tangan mereka telah terkena 'kotoran' ketika mengambil tisu toilet.
Mama pun bisa berakting berkali-kali mengucapkan kata maaf kepadanya.
Hasilnya, seketika reaksi anak akan terkejut dan berteriak heboh. Bahkan menangis histeris dan panik mencoba menggosok kotoran di dinding karena merasa jijik.
Setelah Mama tertawa melihat reaksi mereka yang menggemaskan, lalu jelaskan kalau itu hanyalah selai cokelat.
Dengan begitu sang anak tidak marah dan ikut tertawa karena telah dikerjain.
4. #PoopChallange menjadi hiburan banyak orang, tapi hati-hati anak bisa trauma
Ya, tantangan #PoopChallange ini dengan cepat menjadi hiburan banyak orang.
Aksi anak saat terkena #PoopChallange tersebut memang ekspresinya beda-beda pada setiap anak. Bagaimana reaksi anak, justru menjadi hal yang paling dinantikan oleh warganet yang hobi nonton video tantangan ini.
Bagaimana tidak, reaksi polosnya anak-anak terlihat sangat lucu dan menggemaskan. Maka tak heran jika mengundang tawa.
Tapi Mama juga perlu hati-hati jika ingin menerapka tantangan ini ke anak mama. Tidak semua anak bisa menerima begitu saja, bahkan mungkin juga bisa menyebabkan trauma.
Trauma kadang menimbulkan rasa kecewa dan rasa tidak percaya pada orang dewasa yang melakukan tantangan tersebut.
Si Kecil merasa dirinya telah dipermainkan, terlebih ketika ia mengetahui videonya telah dibagikan di media sosial dan itu akan meresahkan dirinya di masa mendatang.
Pertimbangkan dengan bijaksana ya, Ma. Apakah kamu benar-benar ingin melakukan tantangan ini?
5. Berilah anak permainan challange yang meyenangkan
Salah satu kegiatan yang menyenangkan selama pandemi COVID-19 di rumah adalah melakukan beberapa permainan seru bersama anak.
Selain #PoopChallange dengan 'tantangan kotoran', orangtua bisa memberikan jenis mainan lain.
Berilah anak permainan challange yang meyenangkan seperti pie face, game beware of the dog, toilet trouble challange, stacking games hingga prank toy save the bee games.
Tentu melalui permainan itu anak menjadi tertawa. Sedangkan tertawa bisa menciptakan perasaan anak yang lebih baik dan membuatnya menjadi lebih sehat.
Demikianlah lewat #PoopChallange di rumah selama pandemi Covid-19.
Baca juga:
- Tantangan Orangtua Anak Usia 5 Tahun: Masuk Sekolah Baru
- Tantangan Orangtua Anak Usia 4 Tahun: Kedisiplinan dan Body Image
- Tantangan Orangtua Anak Usia 3 Tahun: Memilih PAUD