Mama pasti sudah tidak asing dengan kerokan bukan? Bahkan mungkin, Mama adalah salah satu orang yang suka melakukannya.
Pengobatan tradisional dengan menggunakan koin dan minyak kayu putih ini memang selalu diandalkan ketika sakit, terutama masuk angin. Rasa hangat yang dihasilkan akan membuat tubuh lebih nyaman dan dipercaya membuat kita lebih cepat sembuh.
Meski umum dilakukan pada orang dewasa, apakah kerokan juga boleh dilakukan pada anak-anak, terutama balita? Apakah ia akan menimbulkan efek yang sama atau justru berbahaya?
Nah, sebelum Mama mengerok anak, pahami faktanya terlebih dahulu yuk, Ma. Simak informasi yang telah Popmama.com rangkum berikut:
1. Apa itu masuk angin?
agoramedia.com
Dalam dunia medis, masuk angin dikenal sebagai common cold. Penyakit ini ditandai dengan demam, rasa nyeri di seluruh tubuh (meriang), sakit kepala, dan perut kembung.
Meski namanya masuk angin, penyakit ini bukan disebabkan oleh angin yang masuk ke tubuh ya, Ma. Ia disebabkan oleh virus.
Namun tidak perlu khawatir, masuk angin dapat sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari, tergantung daya tahan tubuh anak.
Editors' Pick
2. Mengapa kerokan membuat tubuh terasa lebih nyaman?
babysleepmadesimple.com
Bukan karena sugesti, kerokan memang bisa membuat tubuh terasa lebih nyaman saat masuk angin. Gerakan mengerok dengan koin akan melancarkan aliran darah sehingga tubuh sehingga tubuh lebih rileks.
Kerokan juga meningkatkan produksi hormon endorfin. Hormon ini menimbulkan perasaan bahagia, meringankan rasa sakit, dan memberikan efek menenangkan.
Tapi perlu diingat, kerokan hanya mampu meringankan gejala, bukan mengobati.
3. Apakah balita boleh kerokan?
parentsneed.com
Kerokan memang memberikan efek positif, namun Mama harus lebih berhati-hati saat melakukannya pada anak balita. Mengerok balita dengan koin tidak dianjurkan karena berisiko melukai kulit anak. Bagaimanapun, kulit anak lebih tipis dan sensitif dibandingkan kulit orang dewasa.
Sebagai pengganti koin, Mama bisa menggunakan bawang merah yang sudah dipotong kecil-kecil.
Namun, jangan menggosok bawang merah terlalu lama ya, Ma. Bawang merah memiliki efek panas. Jika Mama menggosoknya terlalu lama, dikhawatirkan rasa panas yang timbul justru mengiritasi kulit anak.
4. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan makanan dan minuman
bbci.co.uk
Seperti yang telah disebutkan, kerokan hanya untuk meringankan gejala dan bukan mengobati. Nah, agar anak Mama benar-benar pulih dari masuk angin, tingkatkan daya tahan tubuhnya untuk melawan virus yang menyerang. Mama dapat melakukannya dengan menyajikan makanan dan minuman yang bergizi.
Salah satu makanan yang baik untuk masuk angin adalah sup ayam. Selain membuat tubuh lebih hangat, sayuran dan lauk yang terdapat di dalamnya kaya akan protein dan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Mama juga bisa memberikan air jahe. Kandungan di dalam jahe mampu melawan virus yang menyerang sehingga anak lebih cepat sembuh. Bahkan, jahe sudah menjadi obat tradisional masuk angin sejak lama lho!
Mama pasti sering disarankan untuk tidur saat sakit bukan?
Tidur memang berkaitan erat dengan kesembuhan. Bahkan, hal ini sudah dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan University of Pennsylvania terhadap lalat buah lho, Ma.
Mereka sengaja menginfeksi lalat buah dengan bakteri. Lalat buah dengan waktu tidur yang cukup pun memiliki kelangsungan hidup yang lebih panjang daripada yang tidak.
Oleh karena itu, pastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup saat ia masuk angin ya, Ma!
Kesimpulannya, anak balita boleh dikerok selama menggunakan bawang merah dan tidak dalam waktu lama. Meski demikian, Mama tidak boleh mengandalkan kerokan untuk menyembuhkan masuk angin anak. Berikan makanan bergizi dan pastikan anak tidur cukup agar ia cepat sembuh.