5 Cara Melatih Anak agar Lebih Lancar Berbicara
Peran orangtua sangat memengaruhi proses perkembangan bicara anak
9 September 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Komunikasi adalah skill penting yang dibutuhkan setiap orang. Otomatis, anak-anak pun harus mempelajarinya agar tidak kesulitan saat memasuki dunia dewasa nanti.
Umumnya, anak mulai bisa meniru perkataan orang dewasa dan berceloteh tanpa memahami artinya ketika berusia 4-6 bulan.
Lalu pada usia 12-18 bulan, anak-anak mulai memahami kata-kata yang ia ucapkan dan memiliki kosakata yang lebih banyak.
Kemampuan ini pun terus berkembang dan pada usia 18-30 bulan, anak-anak sudah mampu berbicara dengan kalimat-kalimat sederhana.
Namun ingat Ma, setiap anak memiliki tahap perkembangan bicara yang berbeda-beda. Oleh karena itu, sebaiknya Mama tidak memaksa anak untuk cepat lancar berbicara ya.
Meski demikian, Mama bisa membantu anak dalam proses pembelajarannya. Bagaimanapun, peran orangtua sangat memengaruhi proses ini.
Nah, berikut Popmama.com telah merangkum cara-cara melatih anak agar lebih lancar berbicara:
1. Sering mengajak anak bicara
Otak anak mengalami perkembangan yang pesat selama masa bayi hingga balita. Oleh karena itu, sering-seringlah mengajak anak bicara sejak usia dini.
Mama bisa mulai dengan mengenalkan nama-nama benda yang anak pegang. Meski anak belum benar-benar memahaminya, kosakata tersebut akan terekam di otak anak.
Mama juga bisa membetulkan kalimat tidak sempurna yang anak ucapkan menjadi kalimat sempurna. Misalnya saat anak berkata, “Mamam”, Mama bisa bertanya balik, “Mau makan?”
Saat anak sudah lebih besar, intensitas komunikasi antara Mama dan anak pun harus lebih tinggi lagi. Banyak kasus anak mengalami keterlambatan bicara karena kurangnya komunikasi dan interaksi dengan orangtua lho, Ma.
Editors' Pick
2. Membacakan buku cerita
Melatih anak agar lebih lancar berbicara bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan lho, Ma. Salah satunya dengan membacakan buku cerita pada anak.
Tidak hanya memperkaya kosakata, kegiatan ini juga mengenalkan kalimat-kalimat utuh pada anak secara perlahan.
Selain itu, membacakan buku cerita akan menjadi momen bonding antara Mama dan anak serta merangsang kegemaran anak terhadap buku.