Apakah Wadah Plastik BPA Free Benar-Benar Aman untuk Anak?
Ketahui faktanya sebelum memutuskan menggunakan wadah plastik
25 November 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Plastik adalah bahan yang paling umum digunakan untuk membuat wadah makanan dan minuman. Kotak bekal hingga botol susu anak Mama pasti terbuat bahan ini. Selain kuat dan tahan lama, bahan ini tidak mudah pecah sehingga aman ketika digunakan oleh anak-anak. Ia juga ringan dan mudah dibersihkan.
Namun, tidak semua jenis plastik aman digunakan untuk mengemas makanan. Beberapa diantaranya mengandung senyawa kimia BPA yang mampu menimbulkan gangguan kesehatan apabila masuk ke dalam tubuh.
Menyadari hal ini, beberapa produsen wadah plastik pun menciptakan produk bebas BPA atau BPA free yang diklaim lebih aman. Namun, apakah benar demikian? Apakah produk dengan label BPA free benar-benar aman bagi kesehatan?
Untuk mengetahui jawabannya, simak informasi berikut yuk, Ma:
1. Apa itu BPA?
BPA atau Bisphenol-A adalah sebuah komponen resin yang pertama kali ditemukan pada tahun 1890-an. Komponen ini kemudian banyak digunakan untuk membuat plastik polikarbonat.
Plastik polikarbonat sendiri merupakan bahan plastik yang sangat kuat sehingga ia banyak digunakan untuk membuat wadah makanan dan minuman, termasuk kotak bekal dan botol susu anak.
Sayangnya, BPA merupakan senyawa kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Senyawa ini mampu meresap ke dalam makanan dan minuman ketika wadah plastik terkena panas.
Editors' Pick
2. Bagaimana dampak BPA pada kesehatan?
BPA dikategorikan sebagai senyawa kimia berbahaya karena ia memiliki komponen aktif yang mirip dengan hormon estrogen.
Jika ia masuk ke dalam tubuh, ia mampu berperan seperti estrogen dan memengaruhi proses regulasi hormon dalam tubuh. Dengan kata lain, ia dapat memengaruhi kesehatan reproduksi.
Selain memengaruhi reproduksi, BPA juga meningkatkan risiko penyakit diabetes, kardiovaskular, gangguan fungsi hati, gangguan fungsi otak, kekebalan tubuh, asma, obesitas, hingga merusak sistem saraf.
3. Apakah BPA free benar-benar aman?
Setelah menyadari dampak BPA terhadap kesehatan, beberapa produsen wadah plastik pun mulai memproduksi produk yang bebas BPA.
Mereka mengganti penggunaan BPA dengan BPS (Bisphenol-S) atau BPF (Bisphenol-F). Mereka pun memberi keterangan BPA free pada produk mereka.
Sayangnya, beberapa penelitian menemukan bahwa produk bebas BPA ini tidak benar-benar aman bagi kesehatan.
BPS dan BPF yang menjadi alternatif terbukti memiliki dampak kesehatan yang mirip dengan BPA. Keduanya dapat mengganggu fungsi sel dan hormon apabila masuk ke dalam tubuh.
4. Langkah apa yang bisa dilakukan untuk menghindarkan anak dari BPA?
Setelah mengetahui informasi berikut, tentunya langkah untuk menghindarkan anak dari BPA sangat dibutuhkan. Tenang saja, Ma. Bahaya-bahaya tersebut dapat dihindari dengan melakukan cara-cara berikut:
- Hindari merebus, memanaskan, ataupun memasukan wadah plastik ke dalam microwave karena hal tersebut dapat melepaskan senyawa kimia yang ada di dalam wadah;
- Jika memang perlu dipanaskan, rendam wadah di dalam baskom yang berisi air hangat;
- Ganti wadah plastik secara berkala, terutama bila wadah tersebut sudah tergores atau berubah warna;
- Gunakan sabun khusus dengan bahan yang lembut dan aman untuk mencuci wadah plastik.
5. Kenali jenis-jenis plastik
Mama juga dapat menghindari bahaya BPA dengan mengenali jenis-jenis plastik yang digunakan untuk membuat wadah. Amati kode RIC (Resin Identification Code) yang umumnya terdapat pada wadah plastik. Angka pada kode tersebut menunjukan bahan yang digunakan untuk membuat wadah tersebut.
- Angka 1 berarti wadah plastik tersebut terbuat dari PETE atau PET (Polyethylene Terephthalate). Wadah ini hanya boleh digunakan untuk sekali pemakaian dan tidak boleh diisi dengan air panas;
- Angka 2 berarti wadah plastik tersebut terbuat dari HDPE (High Density Polyethylene). Wadah ini tergolong aman untuk mengemas makanan, tapi sebaiknya hanya digunakan untuk sekali pemakaian;
- Angka 3 berarti wadah plastik tersebut terbuat dari V atau PVC (Polyvinyl Chloride). Wadah ini tidak disarankan untuk mengemas makanan;
- Angka 4 berarti wadah plastik tersebut terbuat dari LDPE (Low Density Polyethylene). Ia merupakan plastik yang aman untuk mengemas makanan;
- Angka 5 berarti wadah plastik tersebut terbuat dari PP (Polypropylene). Plastik ini kuat dan tahan panas, sehingga sangat baik untuk mengemas makanan;
- Angka 6 berarti wadah plastik tersebut terbuat PS (Polystyrene). Plastik ini sangat tidak disarankan untuk mengemas makanan karena senyawa kimia yang terkandung di dalamnya dapat menyebar dengan mudah;
- Angka 7 berarti wadah plastik tersebut terbuat SAN (Styrene Acrylonitrile), ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene), dan PC (Polycarbonate). SAN dan ABS boleh digunakan untuk mengemas makanan, sedangkan PC umumnya terdapat pada galon minuman dan tidak disarankan untuk makanan.
Nah, lebih baik lagi jika Mama mengganti wadah plastik dengan wadah kaca ataupun wadah stainless steel. Meskipun wadah kaca rentan pecah, tetapi wadah ini lebih aman daripada wadah plastik. Yang terpenting, ingatkan anak untuk hati-hati saat memakainya.
Jika disimpulkan, label BPA free tidak benar-benar menjamin keamanan wadah plastik. Wadah tersebut tetap mengandung senyawa kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Setelah mengetahui hal ini, tentunya Mama harus lebih teliti dalam membeli, menggunakan, dan merawat wadah plastik. Ikuti saran-saran di atas agar anak terhindar dari bahaya BPA ya, Ma!