Jangan Ragu Menunda Anak Masuk Sekolah! Ini Manfaatnya
Manfaat ini memberikan dampak besar bagi kehidupan anak nantinya
9 Oktober 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menginjak usia balita, anak mulai membutuhkan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupannya nanti. Pendidikan ini bisa didapatkan langsung dari orangtua ataupun dengan belajar di taman kanak-kanak (TK).
Umumnya, orangtua Indonesia memilih untuk mendaftarkan anak mereka ke TK. Mereka pun mendaftarkan anak mereka sesegera mungkin dengan berbagai alasan. Rata-rata umur anak Indonesia masuk TK tercatat di angka empat tahun.
Pendidikan anak memang hak prerogratif orangtua. Tapi Ma, tidak ada salahnya mempertimbangkan untuk menunda anak masuk sekolah lho. Pasalnya, menunda anak masuk sekolah akan memberikan manfaat yang berdampak besar pada kehidupan anak nantinya.
Bahkan, di negara-negara skandinavia seperti Denmark, anak-anak baru masuk sekolah saat berusia enam tahun. Supaya Mama lebih yakin untuk menunda anak masuk sekolah, simak manfaatnya berikut:
1. Meningkatkan pengendalian diri anak
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Stanford University menunjukan bahwa anak-anak yang masuk sekolah pada usia lebih tua memiliki tingkat pendendalian diri yang lebih baik.
Mereka lebih perhatian dan fokus dalam menangkap pelajaran yang diberikan. Bahkan menurut Thomas Dee, salah satu peneliti yang melakukan penelitian tersebut, tingkat hiperaktifitas dan kurang fokus anak berkurang hingga 73%.
Manfaat ini lebih terasa pada anak laki-laki. Pasalnya, pada umur balita, anak laki-laki cenderung lebih aktif dan sulit fokus daripada anak perempuan.
Editors' Pick
2. Memengaruhi prestasi anak di sekolah
Karena memiliki pengendalian diri yang baik, anak mampu menangkap pelajaran yang disampaikan dengan maksimal. Pada akhirnya, hal tersebut akan berpengaruh pada prestasi anak di sekolah.
Menurut Thomas Dee, prestasi tersebut tidak hanya diraih karena anak berhasil mengendalikan diri, tapi juga karena anak sudah memiliki pemikiran yang lebih matang dan stabil.
3. Anak memiliki waktu untuk mengembangkan emosinya
Pada usia 0-8 tahun, pusat perasaan di otak anak sedang berkembang pesat. Oleh karena itu, kebahagiaan anak lebih penting daripada kepintarannya.
Dengan menunda anak masuk TK, anak akan memiliki kebebasan lebih untuk bereksplorasi tanpa terbebani kegiatan sekolah. Emosi mereka pun akan berkembang dengan maksimal.
Alhasil, pada saatnya masuk sekolah nanti, anak sudah lebih matang. Tidak hanya secara fisik, tapi juga mental. Ia sudah memahami serta mampu mengendalikan emosinya sendiri.
4. Anak punya waktu untuk lebih mengenal sekitar
Selain memberikan waktu lebih untuk mengenal dirinya sendiri, menunda anak masuk sekolah juga memberikan anak kesempatan untuk lebih mengenal sekitar. Untuk itu, isi waktu anak dengan kegiatan-kegiatan outdoor.
Mama bisa mengajak anak berjalan-jalan di taman ataupun ke tempat wisata edukasi. Dengan cara ini, anak akan mendapatkan pengetahuan yang luas. Imajinasi mereka pun akan lebih terasah.
5. Menghindarkan anak dari BLAST
BLAST adalah akronim dari bored, lonely, angry-afraid, stress, dan tired. Istilah ini digunakan untuk menjelaskan rapuhnya kondisi anak-anak di era digital karena keluarga tidak berfungsi maksimal sebagai sistem sosial.
Ternyata, anak yang masuk sekolah lebih dini lebih beresiko mengalami BLAST lho, Ma. Hal ini karena mereka terlalu cepat ‘terpisah’ dari orangtua dan tidak memiliki waktu yang cukup untuk mendapatkan kasih sayang ataupun membangun bonding yang kuat dengan keluarga.
Hal ini tentu mengkhawatirkan. Pasalnya, anak-anak yang mengalami BLAST lebih rentan menjadi pelaku ataupun korban bullying dan pornografi.
Itulah beberapa manfaat yang bisa didapatkan ketika Mama menunda anak masuk TK. Sekali lagi, pendidikan memang hak prerogatif orangtua, tapi tentunya Mama ingin yang terbaik bagi anak bukan? Oleh karena itu, tidak ada salahnya mempertimbangkan hal-hal di atas.
Yang paling penting, perhatikan apakah anak sudah siap secara fisik dan mental sebelum mendaftarkannya ke sekolah ya, Ma!
Baca juga:
- 8 Pertimbangan Sebelum Mengirim si Kecil ke PAUD
- Jenis Pelajaran yang Akan Diterima Anak di PAUD
- Pahami 5 Metode Pembelajaran PAUD Sebelum Menyekolahkan Anak