7 Tips Menjaga Anak saat Bermain di Playground
Selalu waspada agar momen bermain anak tidak berubah menjadi bencana
12 Oktober 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bermain adalah kebutuhan semua anak. Dengan bermain, anak mendapatkan berbagai macam pengalaman baru, mengembangkan motorik dan imajinasi, serta menciptakan kenangan yang menyenangkan.
Nah, Mama pasti pernah mengajak anak bermain di playground untuk menambah variasi. Playground memang tempat yang tepat.
Di sana, ada banyak permainan yang diciptakan khusus untuk anak-anak. Anak pun lebih bebas bereksplorasi dibandingkan hanya bermain di rumah.
Selain itu, anak-anak bisa bertemu dengan sesamanya di playground. Anak pun akan belajar bersosialisasi.
Namun, Mama harus tetap waspada selama anak bermain di playground ya. Walaupun playground diciptakan khusus untuk anak-anak dan aspek keamanannya sudah diperhitungkan sedemikian rupa, kecelakaan tetap bisa terjadi.
Mama tentunya tidak ingin momen yang seharusnya menyenangkan menjadi bencana kan?
Untuk itu, perhatikan cara menjaga anak saat bermain di playground berikut yuk, Ma.
1. Selalu awasi dan perhatikan anak Mama
Walaupun anak bermain di tempat yang memang dikhususkan untuk anak-anak, bukan berarti Mama tidak perlu mengawasinya. Bahkan, banyak kasus kecelakaan yang terjadi akibat orangtua lalai mengawasi anaknya.
Ingat, anak-anak belum benar-benar memahami sekeliling. Ia belum bisa membedakan mana yang aman dan mana yang tidak. Untuk itu, selalu awasi anak ketika ia bermain.
Tapi, bukan berarti Mama harus menjadi overprotective ya. Cukup awasi anak dalam jarak yang tepat, tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat.
2. Gunakan permainan yang sesuai dengan usia anak
Di playground ada banyak permainan. Semuanya pasti terlihat menyenangkan, tapi beberapa permainan mungkin tidak sesuai untuk anak yang berusia lebih muda. Karenanya, ajak anak untuk memainkan permainan yang sesuai dengan usianya.
Permainan-permainan yang rawan bahaya seperti ayunan, perosotan, dan monkey bar. Tanpa disadari, permainan-permainan ini membutuhkan kekuatan fisik yang cukup lho, Ma.
Jika anak belum bisa berpegangan dengan baik di ayunan, mendarat dari perosotan, ataupun menahan berat tubuh di monkey bar, lebih baik ajak anak untuk memainkan permainan yang lain.
Editors' Pick
3. Hindari bermain di permainan yang basah atau rusak
Sebelum mengizinkan anak memainkan permainan tertentu, amati dahulu permainannya. Apakah ia tidak basah dan tidak rusak?
Sekecil apapun kerusakan yang ada harus diwaspadai. Ia bisa membuat anak cedera ringan hingga parah. Bisa saja anak tergores perosotan yang retak atau terjatuh karena tali ayunan putus.
Playground yang berada di outdoor juga rentan basah jika habis terkena hujan. Pada kondisi demikian, seka atau tunggu sampai permainan benar-benar kering sebelum mengizinkan anak memainkannya. Pasalnya, anak bisa saja terpeleset dan terjatuh karena licin. Yang terburuk, anak bisa terjatuh dari tempat yang tinggi (seperti dari atas perosotan).
4. Gunakan peralatan keselamatan yang disediakan
Untuk keamanan, beberapa permainan di playground dilengkapi peralatan keselamatan. Sebagai contoh, sebagian besar ayunan memiliki seatbelt untuk menjaga anak agar tidak jatuh ke depan.
Nah, selalu gunakan peralatan keselamatan yang disediakan ya, Ma. Mungkin akan ada pemikiran, “Ah, cuma naik ayunan sebentar kok. Tidak apa-apa selama tidak diayun dengan kencang.”
Ingat Ma, mencegah lebih mudah dan lebih baik daripada mengobati.
5. Ajak anak untuk ikut menjaga dirinya sendiri
Banyaknya anak-anak yang bermain di playground terkadang menjadi bahaya tersendiri. Jika tidak waspada, anak mungkin saja terjatuh karena tertabrak anak lain yang sedang berlari atau bermain.
Untuk itu, Mama bisa meminta anak untuk membantu Mama dengan cara menjaga dirinya sendiri, terutama saat berada di sekitar permainan.
Jelaskan ke mereka untuk tidak berjalan di depan ayunan atau perosotan yang sedang digunakan. Pasalnya, anak yang sedang berayun atau sedang mendarat bisa menabrak mereka.
Dengan mengajak anak untuk menjaga dirinya sendiri, secara tidak langsung Mama sudah mengajarkan anak bertanggung jawab lho, Ma.
6. Jangan meluncur berdua dengan anak di perosotan
Terkadang, Mama pasti ingin bermain bersama anak atau membantunya dalam bermain. Salah satunya dengan memangku anak yang lebih kecil supaya ia tetap bisa meluncur di perosotan.
Tapi, sebaiknya jangan lakukan hal tersebut ya, Ma. Pasalnya, naik perosotan berdua dengan anak bisa berbahaya. Kaki anak bisa terjepit di antara perosotan dan tubuh Mama. Akibatnya, kaki bisa terkilir bahkan mengalami patah tulang.
Jika Mama tetap ingin membantu anak, lebih baik menjaganya dengan berdiri di sebelah perosotan.
7. Ingatkan anak untuk bermain dengan wajar
Poin ini adalah poin yang paling penting. Walaupun anak sangat gembira dan semangat untuk bermain di playground, ingatkan mereka untuk bermain dengan sewajarnya. Mama tentu tahu bahwa yang berlebihan itu tidak baik bukan?
Sebagai contoh, ingatkan anak untuk tidak berdiri di ayunan, mengayun ayunan terlalu cepat, atau meluncur di perosotan dengan posisi terbalik.
Memang kecelakaan tidak selalu terjadi ketika anak melakukannya. Tapi, bukankah lebih baik meminimalisir resiko?
Itulah cara yang bisa Mama terapkan untuk menjaga anak saat bermain di playground. Sekali lagi, Mama tidak perlu menjadi overprotective.
Sikap overprotective hanya akan membatasi anak untuk bermain dan bereksplorasi. Yang paling penting adalah selalu waspada. Yuk, ajak anak ke playground, Ma!