Waspada Virus Corona, Begini Gejalanya pada Anak
Kenali virus ini lebih jauh yuk, Ma!
29 Januari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahun 2020 kembali mengejutkan masyarakat dunia dengan kemunculan virus corona di Wuhan, China. Virus ini menyebabkan pneumonia pada orang yang terinfeksi hingga menyebabkan kematian.
Virus baru ini menggegerkan karena penyebarannya yang sangat cepat. Hingga 26 Januari 2020, tercatat ada 2.700 kasus 2019 nCoV di 14 negara, dimana 80 pasien diantaranya meninggal.
Melihat kondisi ini, tidak ada salahnya Mama berjaga-jaga dengan mengenali virus corona lebih jauh. Berikut Popmama.com telah merangkum informasi tentang virus corona dan juga gejalanya pada anak-anak:
1. Apa itu virus corona?
Sebenarnya, virus corona bukanlah virus baru. Ia adalah sebuah kelompok virus yang menjadi biang keladi sebagian besar kasus flu pada manusia. Bahkan, umumnya setiap orang pasti pernah terinfeksi corona virus sekali seumur hidup.
Hingga saat ini, dunia sudah mendeteksi beberapa jenis virus corona yang dapat menginfeksi manusia, termasuk diantaranya adalah MERS-CoV yang menyebabkan penyakit MERS (Middle East Respiratory Syndrome) dan SARS-CoV yang menyebabkan penyakit SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome).
Nah, virus corona yang berasal dari Wuhan, China adalah virus corona baru. Ia diberi nama Novel Coronavirus 2019 (2019 nCoV).
Editors' Pick
2. Bagaimana penyebarannya?
Layaknya virus corona lain, 2019 nCoV memiliki bersifat zoonotik, artinya ia bisa menyebar antar hewan, dari hewan ke manusia, dan antar manusia.
Ada beberapa cara penularan virus ini, yaitu:
- Melalui kontak langsung dengan pasien yang terinfeksi. Kontak langsung yang dimaksud bisa melalui kulit, selaput lendir, cairan tubuh, dan darah pasien;
- Melalui hewan; dan
- Melalui udara;
Karena dapat menular melalui udara, maka keluarga dan orang-orang yang berada dekat dengan pasien memiliki risiko tertular yang lebih tinggi.
3. Bagaimana gejalanya pada anak?
2019 nCoV berisiko menyerang siapa saja. Namun, orang dengan daya tahan tubuh yang lemah (seperti anak-anak dan lansia) memiliki risiko tertular yang lebih besar.
Hingga saat ini, belum ada pasien anak-anak dari wabah 2019 nCoV di Wuhan. Namun, kemungkinan besar gejala yang timbul pada anak akan sama dengan gejala pada orang dewasa. Ia menyerang pernapasan, menimbulkan batuk, sesak napas, hingga demam.
Berkaca dari kasus MERS, gejala-gejala 2019 nCoV tersebut akan muncul setelah masa inkubasi virus, yaitu 2-14 hari setelah seseorang terinfeksi.
4. Pengobatan 2019 nCoV
Berbeda dengan flu biasa, 2019 nCov dapat menimbulkan gejala yang lebih parah. Ia dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, hingga kematian.
Namun hingga saat ini, para peneliti masih mencari pengobatan dan vaksin yang tepat untuk melawan virus ini. Pengobatan yang diberikan masih berupa perawatan intensif untuk meringankan gejala-gejala yang ada.
5. Pencegahan 2019 nCoV
Melihat belum adanya obat maupun vaksin untuk melawan 2019 nCoV, pencegahan pun menjadi langkah yang sangat penting.
Mama dapat mencegah penularan virus ini dengan selalu menjaga kebersihan diri. Cuci tangan dengan air dan sabun selama 20 detik sebelum menyentuh mata, hidung, ataupun mulut. Lalu, gunakan masker saat bepergian.
Mama juga perlu menghindari kontak dengan pasien yang terinfeksi. Apabila Mama dan keluarga baru kembali dari China atau baru melakukan kontak dengan orang yang baru kembali dari China, pantau kesehatan selama 14 hari untuk mengamati gejala yang timbul.
Itulah informasi tentang virus corona, tepatnya 2019 nCoV, yang menggegerkan dunia. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Mama dan keluarga ya!
Baca juga:
- Bandara Soetta Siaga Virus Corona, Ini Obat Penangkal Alaminya!
- Waspada Coronavirus pada Anak: Terlihat Sepele Namun Mematikan
- Seorang Ahli Menyebutkan Virus Corona Bisa Menular Lewat Mata