Balita di Surabaya Tewas Dianiaya Ibunya karena Sering BAB di Celana
Motif penganiayaan: terlalu kesal pada anak
11 November 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ibu merupakan sosok pelindung untuk anak-anaknya. Namun, sayangnya di Surabaya, Jawa Timur, seorang Ibu tega melakukan penganiayaan hingga membuat sang Anak tewas.
Anak lelaki berinisial MTP yang masih berusia 4 tahun mengalami penganiayaan dari sang Mama hingga meninggal dunia. Tindak kekerasan tersebut terjadi karena MTP sering BAB di celana.
Penganiayaan tersebut diketahui akibat keadaan tubuh korban tidak wajar, banyak luka-luka di seluruh bagian tubuhnya.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum informasi selengkapnya untuk Mama. Simak berita selengkapnya!
Editors' Pick
1. Polisi melakukan olah TKP saat melihat jasad korban penuh luka
Jasad balita berusia empat tahun tersebut sangat tidak wajar. Pasalnya, dibagian wajah, punggung dan paha korban, terdapat luka lebam seperti habis dipukul. Hal itu membuat polisi melakukan serangkaian penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP).
"Dari hasil penyelidikan didapatkan fakta bahwa korban meninggal tidak wajar, terdapat kekerasan fisik terhadap tubuh korban," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya Kompol Mirzal Maulana, saat dikonfirmasi, Rabu (10/11/2021).
Mirzan pun mengungkapkan, peristiwa tindak pidana penganiayaan terhadap anak di bawah umur tersebut terjadi pada Selasa (9/11/2021) pukul 17.30 WIB.
2. Setelah mengetahui ada tindakan penganiayaan terhadap anak, kedua orangtua korban serta neneknya dimintai keterangan
Karena terjadi tindakan penganiayaan, polisi kemudian memanggil semua saksi untuk melakukan pemeriksaan, mereka Ibu korban berinisial AS, papa korban berinisial MS,dan nenek korban berinisial MJT.
Pemeriksaan tersebut dilakukan oleh tim gabungan dari Unit PPA, Unit Jatanras Polrestabes Surabaya dan Polsek Simokerto.
Setelah proses pemeriksaan tersebut usia, AS ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan tunggal. Ia mengaku telah menganiaya sang anak.
AS pun mengutarakan alasannya penganiayaan tersebut karena kesal melihat sang anak selalu BAB di celana.
"Ya, hasil interogasi ditemukan bukti bahwa AS (ibu korban) diduga sebagai pelaku tindak pidana kekerasan terhadap anak," ujar Mirzal.
"Motif tersangka melakukan tindakan penganiayaan terhadap anaknya, diduga karena rasa emosi dan kesal yang tidak terkontrol. Dikarenakan korban susah dikasih tahu terkait sering buang air besar di celana, dan sering mengganggu anak tersangka (adik korban) yang masih balita," imbuh Mirzal.
Sebelumnya, diketahui bahwa MTP yang menjadi korban penganiayaan AS tinggal bersama neneknya hingga ia berusia empat tahun. Kemudian, saat MTP berusia empat tahun, AS mengambil sang anak dari tangan neneknya dan mulai mengasuh MTP sendiri.
Namun, tinggal bersama Ibunya ternyata membuat MTP tersiksa hingga harus meregang nyawa.