Hepatitis Misterius Semakin Mencemaskan, Perhatikan Imbauan Ini, Ma!
Hubungi fasyankes terdekat atau Public Health Emergency Operation Centre jika melihat anak bergejala
27 April 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Terkait penemuan kasus hepatitis akut yang tidak diketahui penyebab/etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/2515/2022 yang berisi tentang peningkatan kewaspadaan dini pada masyarakat dan tenaga kesehatan terkait penemuan kasus hepatitis akut ini.
Sebab, penyakit ini tengah menyerang anak-anak di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, telah ada tiga anak yang dinyatakan terkena hepatitis akut misterius hingga meninggal dunia.
Untuk itu, mulai saat ini para orangtua dan seluruh tenaga kesehatan harus memahami gejala hepatitis akut misterius ini. Sehingga bisa mengambil tindakan yang cepat sesegera mungkin.
Berikut ini, Popmama.com akan memberikan informasi terkait gejala hepatitis akut dan call center yang dapat dihubungi untuk memberikan tindakan. Simak yuk, Ma!
Editors' Pick
1. Kemenkes tingkatkan kewaspadaan selama masa investigasi penyebab hepatitis aku yang masih misterius
Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, Kemenkes telah meningkatkan kewaspadaan dalam dua pekan terakhir setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia, serta belum diketahui penyebabnya sejak 15 April 2022.
Dengan demikian, Kemenkes meminta dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), laboratorium kesehatan masyarakat, dan rumah sakit antara lain untuk memantau dan melaporkan kasus sindrom penyakit kuning akut di Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR), dengan gejala yang ditandai dengan kulit dan sklera berwarna ikterik atau kuning dan urin berwarna gelap yang timbul secara mendadak.
"Kami lakukan penguatan surveilans melalui lintas program dan lintas sektor, agar dapat segera dilakukan tindakan apabila ditemukan kasus sindrom jaundice akut maupun yang memiliki ciri-ciri seperti gejala hepatitis," ucap Nadia, dikutip dari laman resmi Kemenkes, Rabu (04/05/2022).
Terkait penyakit hepatitis akut ini, Kemenkes juga akan memberikan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat, salah satunya terkait gejala hepatitis akut misterius serta penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
2. Gejala dan cara mencegah hepatitis akut misterius
Walaupun sampai saat ini belum diketahui penyebab pastinya, IDI dan IDAI telah menginformasikan beberapa gejala yang harus diwaspadai terkait penyakit hepatitis akut ini, seperti:
- Perubahan warna urine (gelap) dan/atau feses (pucat)
- Kuning
- Gatal
- Nyeri sendi atau pegal-pegal
- Demam tinggi
- Mual, muntah, atau nyeri perut
- Lesu, dan atau hilang nafsu makan
- Diare serta kejang
- Serum Aspartate transaminase (AST)/SGOT atau Alanine transaminase (ALT)/SGPT lebih dari 500 U/L.
Adapun beberapa cara yang dapat Mama lakukan agar anak-anak terhindar dari hepatitis akut misterius ini, antara lain:
- Mencuci tangan secara rutin di bawah air mengalir
- Minum air putih bersih yang matang
- Makan makanan yang bersih dan sepenuhnya matang
- Membuang tinja dan atau popok sekali pakai pada tempatnya
- Menggunakan alat makan sendiri-sendiri
- Memakai masker dan menjaga jarak
3. Jika menemukan gejala di hepatitis misterius, hubungi faskes terdekat dan Public Health Emergency Operation Centre
Kemenkes menginformasikan kepada masyarakat untuk segera mengunjungi fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) terdekat apabila mengalami sindrom penyakit kuning atau gejala lainnya. Selain itu, masyarakat diminta untuk membangun dan memperkuat jejaring kerja surveilans dengan lintas program dan lintas sektor.
Sementara untuk Dinas Kesehatan, KKP, dan Rumah Sakit juga diminta segera memberikan notifikasi atau laporan apabila terjadi peningkatan kasus sindrom jaundice akut maupun menemukan kasus sesuai definisi operasional kepada Dirjen P2P melalui Public Health Emergency Operation Centre (PHEOC) melalui Telepon/WhatsApp 0877-7759-1097 atau surat elektronik poskoklb@yahoo.com.
Itulah beberapa peringatan dan informasi terbaru terkait hepatitis akut yang masih belum diketahui penyebabnya.
Semoga anak-anak mama terhindar dari segala penyakit dan selalu diberikan kesehatan.
Baca juga:
- Penting! Ini Cara Mencegah Penularan Hepatitis Akut Anak dari IDAI
- Kemenkes Minta Semua Pihak Waspada Penyebaran Hepatitis Akut
- 3 Anak di Indonesia Meninggal Diduga Akibat Hepatitis Akut