Museum MACAN Kembali Buka Ruang Seni untuk Anak Bertema Kembara Biru
Di sana anak bisa menyaksikan instalasi yang indah dan membuat karya seni sesuai imajinasinya. Seru!
9 April 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semenjak kasus positif virus corona menurun, satu per satu tempat liburan kembali beroperasi, termasuk Museum MACAN (Museum Seni Modern dan Kontemporer di Nusantara). Tempat ini selalu menyajikan hal baru guna menarik masyarakat untuk berkunjung bersama keluarga.
Salah satu hal baru yang mereka rilis pada Sabtu (9/4/2022) adalah pameran Ruang Seni Anak Komisi UOB karya seniman grafis senior Indonesia,Theresia Agustina Sitompul.
Pameran bertajuk Theresia Agustina Sitompul: Kembara Biru ini hadir untuk merespons adanya peralihan kegiatan-kegiatan yang terjadi di rumah sejak merebaknya pandemi.
Melalui pameran ini, anak-anak akan diajak untuk melihat berbagai karya milik Theresia Agustina serta membuat karya mereka sendiri.
Benar-benar akan menjadi liburan yang menyenangkan untuk anak nih, Ma!
Pasti Mama sudah nggak sabar untuk ajak anak liburan ke sana. Sebelum berkunjung, simak berbagai informasi yang telah Popmama.com rangkum terkait aktivitas seru yang bisa dilaksanakan di pameran.
Editors' Pick
1. Menyusuri instalasi fisik yang indah
Pameran ini akan menampilkan instalasi fisik. Di sana, anak-anak mama bisa melihat sejumlah awan kertas besar. Tampilan ini melambangkan imajinasi tanpa batas, hari-hari yang penuh kebahagiaan, dan harapan yang baik.
“Imajinasi anak-anak bagaikan langit yang biru cerah, ceria, dan tanpa batas," kata Theresia Agustina Sitompul dalam keterangan tertulis, Kamis (7/4/2022).
Menariknya, setiap awan besar yang menggantung ini memiliki kantung transparan, di mana anak mama bisa melampirkan karya seninya yang dibuat di Museum dan di sekolah/rumah dengan menggunakan bahan kertas dan kertas karbon yang tersedia.
“Theresia Agustina Sitompul: Kembara Biru adalah sebuah proyek seni yang bermakna bagi kami karena dikembangkan untuk anak-anak, keluarga dan sekolah. Hal ini sejalan dengan visi dan misi Museum MACAN dalam hal pendidikan seni bagi anak-anak," ungkap Fenessa Adikoesoemo, Chairwoman, Museum MACAN Foundation.
Museum ini benar-benar tempat yang sangat cocok untuk berlibur dan bersenang-senang sambil mengasah imajinasi dan kreatifitas anak nih, Ma!
2. Membuat karya di dalam Museum
Pameran ini terinspirasi oleh refleksi sang perupa. Theresia, tentang pengalamannya selama berada di rumah semasa pembatasan sosial. Keadaan itu, telah mentransformasi meja dapur dan ruang keluarganya menjadi arena berimajinasi agar anak-anak dan keluarga dapat berinteraksi dan belajar di lingkungan yang menyenangkan.
Dalam membuat suatu karya, dirinya dan keluarga hanya memanfaatkan kertas karbon sebagai bahan artistik utama dengan benda-benda kecil sehari-hari seperti kancing dan perban.
Theresia melakukan hal ini untuk mendorong anak-anak berhenti sejenak dan menjauh dari layar digital mereka.
Ia ingin sang anak menjelajahi lingkungan rumah mereka serta menemukan kembali kegembiraan dalam menciptakan benda-benda dengan menggunakan tangan mereka sendiri.
Theresia yakin dalam situasi pandemi sekalipun, kita semua dapat berkarya dengan memanfaatkan bahan-bahan yang paling sederhana.
"Kita memiliki sepasang tangan yang dapat menciptakan jutaan hal menakjubkan. Kita memang tidak dapat pergi kemana-mana, tetapi kita selalu bisa membuat karya seni dari bahan-bahan paling sederhana," kelas Theresia.
"Kembara Biru mengajak kita untuk berhenti sejenak dari layar digital yang menghubungkan kita dengan mereka yang jauh. Akan tetapi, proyek ini membuat kita untuk kembali terkoneksi dengan hal-hal sederhana yang dekat dan yang kita sayangi, yaitu rumah, tangga dan kreativitas kita,” lanjutnya.
Maka dari itu, dalam pameran kali ini Theresia mengajak anak-anak yang berkunjung untuk membuat karya bersamanya menggunakan kertas dan karbon.
Nantinya, anak-anak dapat menaruh karyanya di dalam kantung transparan yang ada di awan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.