7 Cara Halus dan Efektif Saat Memberi Instruksi ke Anak
Tips berbicara dan bertindak secara efektif agar si Kecil lebih paham instruksi dari Mama
1 Desember 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memberi arahan kepada anak memang butuh pendekatan yang pas. Terkadang, si Kecil terlihat kebingungan karena arahannya kurang jelas, atau malah memilih untuk tidak mendengarkan karena caranya kurang sesuai.
Faktanya, cara Mama menyampaikan instruksi bisa sama pentingnya dengan isi pesan itu sendiri. Bisa dicoba juga menggunakan bahasa yang lembut tapi tetap tegas pada anak, anak jadi lebih mudah memahami dan mengikuti arahan dari Mama dan Papa kalau mengikuti cara-cara efektif di bawah ini.
Yuk, kita bahas 7 cara halus dan efektif saat memberi instruksi ke anak bareng Popmama.com. Siap mencoba?
7 Cara Halus dan Efektif Saat Memberi Instruksi ke Anak
1. Jelaskan apa yang harus dilakukan dan jangan banyak melarang anak!
Daripada fokus pada hal yang tidak boleh dilakukan, Mama bisa membantu si Kecil memahami apa yang sebaiknya dilakukan. Contohnya:
- Daripada berkata, “Jangan lari-larian ya di dalam rumah,” coba katakan, “Kalau di rumah, usahakan jalannya pelan-pelan, ya, kakak/adik ...”
- Ganti, “Jangan teriak-teriak!” dengan, “Bicaranya pelan-pelan saja, ya, sayang.”
Pesan yang positif membuat anak lebih mudah menangkap maksud Mama dan tahu apa yang perlu dilakukan.
2. Gunakan kata-kata yang jelas dan spesifik
Arahan yang terlalu umum kadang sulit dipahami oleh anak. Pastikan kalimat yang Mama gunakan sederhana dan langsung. Kejelasan arahan membantu anak memahami dengan lebih baik apa yang Mama harapkan. Misalnya:
- Katakan, “Kakak/adik, pakai sepatunya yuk, sudah mau telat.” Saat anak susah diajak berkompromi padahal sedang dikejar waktu, mislanya ketika mau berangkat sekolah.
- Ganti kalimat, “Taruhin piring-piring, Dek. Bawa ke sana ya.” dengan, “Adek, Mama boleh minta tolong gak? Tolong bantu Mama taruh piring-piring ini di dapur, ya? Terima kasih..”
Editors' Pick
3. Berikan arahan dengan halus tapi tetap tegas
Terkadang, pertanyaan seperti, “Kamu mau mulai belajar sekarang atau nggak?” malah memberi kesan bahwa anak punya pilihan untuk menolak. Sebagai gantinya, Mama bisa berkata:
- “Sekarang waktunya belajar, nak. Ayo kita mulai yuk belajarnya.”
- “Mama ingin kamu membereskan mainanmu sekarang, ya. Makasih ya dek.”
Nada yang lembut namun tegas menunjukkan bahwa Mama serius tanpa membuat anak merasa tertekan.
4. Berikan arahan dengan tenang
Pastikan lingkungan bebas dari gangguan saat Mama memberikan arahan. Jika si Kecil sedang menonton TV atau bermain.
Coba lakukan ini, tatap mata si Kecil sambil memanggil namanya dengan lembut, “Sayang, dengarkan Mama sebentar, ya.”
Saat anak fokus, mereka lebih mudah memahami arahan yang Mama berikan.
5. Sampaikan penjelasan dengan sederhana
Penjelasan yang terlalu panjang sering kali membingungkan anak. Fokuslah pada pesan utama dengan bahasa yang mudah dipahami.
Contoh, ucapkanlah hal ini pada anak ketika ia akan main di luar rumah, “Pakailah jaket karena di luar dingin,” daripada menjelaskan panjang lebar tentang perubahan cuaca yang mana, pastinya akan membuat anak kebingungan.
Kesederhanaan dalam penyampaian membantu anak memahami maksud Mama dengan lebih baik.
6. Beri waktu agar anak dapat memproses instruksi
Setelah Mama memberikan arahan, beri si Kecil waktu untuk mencerna. Jangan buru-buru mengulang permintaan, karena hal ini bisa membuat anak merasa tertekan.
Langkahnya bisa seperti ini:
- Katakan dengan lembut, “Sayang, sekarang waktunya membereskan mainan, ya.”
- Beri jeda sekitar 10-15 detik agar anak bisa memahami dan mulai bergerak.
- Jika mereka belum merespons, tanyakan, “Kamu sudah dengar permintaan Mama tadi, kan? Mama tunggu, ya.”
Kesabaran Mama akan mengajarkan si Kecil untuk lebih responsif terhadap arahan.
7. Sesuaikan arahan dengan usia anak
Anak usia balita dan anak yang lebih besar membutuhkan pendekatan yang berbeda. Untuk si Kecil yang lebih muda, gunakanlah kalimat sederhana seperti, “Adek, Mama minta tolong ambilin bolanya, ya.” Atau “Pakai sepatunya ya dek kalau keluar rumah.”
Sementara untuk anak yang lebih besar, Mama bisa menggunakan bahasa yang lebih kompleks, tetapi tetap jelas dan sopan. Pastikan tidak menggunakan nada yang merendahkan, agar mereka merasa dihargai.
Mama dan Papa bisa mempraktikkan 7 cara halus dan efektif saat memberi instruksi ke anak ini mulai sekarang!
Baca juga: