Kenali Kelainan Kulit Anak agar Tetap Sehat dan Terhindar dari Masalah

Yuk, lebih kenal dengan kelainan kulit anak dan tips menjaga kulit anak dari penyakit kulit!

10 November 2024

Kenali Kelainan Kulit Anak agar Tetap Sehat Terhindar dari Masalah
Pixabay/andreas160578

Merawat kulit anak agar tetap sehat dan terhindar dari berbagai masalah memerlukan perhatian khusus. Kulit anak yang halus dan lembut merupakan cerminan kesehatan mereka, namun karena sifatnya yang rapuh dan sensitif, anak rentan mengalami berbagai kelainan kulit.

Pada Jumat (08/11/2024), RSPI menggelar acara media interview bertajuk "Memahami Lebih dalam Masalah Kulit Anak" bersama dr. Triana Agustin, Sp. D.V.E, Subsp. D.A. yang mengupas tuntas tantangan kelainan kulit anak di Indonesia.

Berikut ini Popmama.com rangkum informasinya.

Mengapa Perawatan Kulit Anak Berbeda dengan Orang Dewasa?

Mengapa Perawatan Kulit Anak Berbeda Orang Dewasa
Pixabay/silviarita

Kulit anak berbeda dengan kulit orang dewasa karena beberapa faktor penting. Kulit bayi lebih tipis dan memiliki ikatan antar sel yang lebih lemah, membuatnya lebih rentan terhadap iritasi dan infeksi.

“Struktur kulit bayi memiliki permeabilitas yang lebih tinggi sehingga memerlukan perawatan khusus untuk menjaga fungsi sawarnya,” jelas dr. Triana Agustin.

Selain itu, produksi kelenjar minyak dan keringat pada bayi juga lebih sedikit, sehingga kulitnya lebih cepat kering.

Editors' Pick

Jenis-jenis Masalah Kulit pada Anak

Jenis-jenis Masalah Kulit Anak
practo.com

Masalah kulit pada anak terutama pada balita sering terjadi dikarenakan kulit anak begitu sensitif. Itulah mengapa Mama harus extra menjaga kulit sehat si Kecil, di bawah ini beberapa contoh kelainan kulit anak yang harus Mama waspadai!

  • Miliaria (Biang Keringat): Disebabkan oleh sumbatan pada kelenjar keringat. Gejalanya meliputi lenting kecil berisi cairan jernih yang dapat pecah dan mengelupas. Penyebab umum adalah lingkungan panas dan lembap.
  • Dermatitis Seboroik: Biasanya timbul pada usia 3 minggu dan menghilang saat bayi berusia 6-9 bulan. Ditandai dengan sisik dan kerak kekuningan yang berminyak di kepala dan area lipatan.
  • Dermatitis Atopik: Umumnya mulai muncul pada usia 2-3 bulan dengan gejala bintil merah dan bercak kering yang gatal. “Riwayat keluarga dengan asma atau eksim bisa meningkatkan risiko dermatitis atopik pada anak,” kata dr. Triana.
  • Ruam Popok: Disebabkan oleh kontak dengan urine dan tinja dalam jangka waktu lama, serta gesekan dari popok yang terlalu ketat.
  • Infeksi Kulit: Dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau parasit. Gejala umumnya adalah bintik merah, gatal, dan nyeri pada kulit yang terinfeksi.

Penyakit Kulit Anak Dipengaruhi oleh Musim. Real/Hoax?

Penyakit Kulit Anak Dipengaruhi oleh Musim. Real/Hoax
newsinfo.inquirer.net

Penyakit kulit pada anak dapat dipengaruhi oleh perubahan musim, meskipun di Indonesia hanya terdapat musim hujan dan panas.

“Suhu lingkungan memegang peran penting dalam memicu kondisi kulit tertentu,” ujar dr. Triana.

Misalnya, biang keringat sering terjadi saat musim panas, sementara infeksi kulit lebih umum saat musim hujan terutama saat sedang banjir, karena anak mempunyai keinginan untuk bermain pada genangan banjir yang tentu saja bersumber dari air kotor yang menggenang di jalan.

Hal ini bisa menyebabkan penyakit koreng atau gatal-gatal berlenting nanah jika diteruskan. Anak mama juga bisa terkena penyakit lain selain penyakit kulit, seperti demam, tifus, dan flu. Kesimpulannya, ternyata benar, ya, Ma, musim bisa mempengaruhi dan jadi faktor kelainan kulit pada anak.

Cara Merawat Kulit Anak

Cara Merawat Kulit Anak
skinconsult.com

Lantas, kalau memang penyakit kulit begitu meresahkan, apa yang harus Mama dan papa lakukan untuk mencegah anak terinfeksi kelainan kulit?

Ini dia beberapa cara sederhana namun begitu penting untuk merawat kulit anak memerlukan pendekatan khusus agar tetap sehat di rumah:

  • Pastikan produk perawatan  anak yang digunakan sesuai dengan jenis kulit bayi.
  • Jagalah kebersihan! Segera bersihkan kulit setelah terkena urine atau tinja.
  • Hidrasi kulit. Gunakan pelembap setelah mandi untuk menjaga kelembapan kulit.
  • Lindungi dari matahari. Menjemur bayi di pagi hari (pukul 7-8) sambil memastikan mata dan kulitnya terlindungi dari sinar matahari langsung.
  • Gunakan bahan katun yang lembut dan tidak terlalu ketat untuk mencegah gesekan berlebih.

Berbagai informasi ini penting untuk dipahami orangtua dalam menjaga kesehatan kulit dan mengenali kelainan kulit anak, sebagaimana disarankan oleh dr. Triana Agustin di acara RSPI.

Semoga bermanfaat ya!

Baca juga:

The Latest