Tips Mengatur Nutrisi pada Anak Penderita Diabetes Tipe 2
Jaga nutrisi anak agar terhindar dari penyakit diabetes yuk, Ma
14 November 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penyakit diabetes tidak hanya menyerang orang dewasa, namun juga bisa menyerang anak-anak. Dari hari ke hari penyakit diabetes terus meningkat di Indonesia. Saat terkena diabetes ataupun sebelum terjangkit penyakit ini, nutrisi pada anak menjadi perhatian para orangtua.
Diabetes sendiri memiliki tipe-tipe yang berbeda. Ada diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Penanganan setiap tipe juga tidak bisa disamakan.
Jelang peringatan Hari Diabetes Sedunia yang diselenggarakan setiap 14 November, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengadakan briefing secara virtual mengenai 'Update Penanganan Diabetes pada Anak beserta Teknologinya' yang diadakan pada Sabtu (13/11/2021).
Pemberian nutrisi pada anak juga sempat disinggung sebagai langkah untuk mengurangi faktor risiko penyakit diabetes pada anak.
Di bawah ini, Popmama.com akan rangkum mengenai tips mengatur nutrisi pada anak penderita diabetes tipe 2. Simak penjelasannya yuk, Ma!
1. Mengenal Diabetes Melitus
Sebelum mengatur nutrisi pada anak penderita diabetes, tentu Mama harus mengenal dulu apa itu Diabetes Melitus.
Dikutip dari situs Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, diabetes melitus atau biasa dikenal kencing manis ialah gangguan metabolisme pada tubuh manusia yang timbul akibat terjadinya peningkatan kadar gula yang berlebih atau di atas nilai normal yang berlangsung secara kronis.
Hal ini disebabkan adanya gangguan pada hormon insulin yang dihasilkan kelenjer pankreas.
Dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) selaku Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada acara briefing secara virtual mengenai 'Update Penanganan Diabetes pada Anak beserta Teknologinya' mengatakan bahwa diabetes melitus merupakan induk dari penyakit tidak menular yang menggerogoti kesehatan.
"Diabetes melitus ini induk dari penyakit tidak menular yang menggerogoti kesehatan. Anak remaja yang terkena penyakit ini akan berkembang menjadi diabetes tipe 2 saat dewasa nanti," ucapnya.
Pemberian nutrisi dan makanan yang tepat perlu dilakukan untuk dapat mencegah anak dari terkena penyakit diabetes.
2. Atur nutrisi pada anak dengan mengurangi junkfood
Pola makan pada anak perlu dikawal agar anak mendaptkan edukasi pola makan yang sehat dan terhindar dari makanan yang mengandung hidden sugar.
Anak yang sering mengonsumsi junkfood memiliki peluang lebih besar untuk terkena diabetes, apalagi ketika mereka kurang beraktivitas dan berolahraga.
Sebuah penelitian yang disampaikan oleh dr. Piprim memberikan data bahwa anak yang diberi makanan junkfood menyebabkan kadar gula darah mereka meningkat.
Hal itu menyebabkan anak akan mudah merasa lapar.
"Satu penelitian yang sudah lama sebetulnya yang meneliti dua kelompok anak yang diberi makanan junkfood dan satu kelompok lainnya tidak diberikan makanan junkfood. Pada anak-anak yang diberi junfkood, kadar gula darahnya cepat naik. Sedangkan pada kelompok lainnya, kadar gula dan insulin mereka tidak naik. Anak yang diberi junkfood, kadar gula darah meningkat dan menyebaban mereka lapar lagi," ucapnya.
Editors' Pick
3. Kurangi snacking pada anak yang mengandung gula berlebihan
Anak-anak dikenal suka sekali ngemil dan mengonsumsi makanan yang manis. Terkadang orangtua tidak bisa mengontrol anak yang hobi mengemil.
Mengemil boleh saja, namun ada baiknya untuk memerhatikan kandungan dari apa yang dimakan oleh anak.
Caranya bisa melihat pada kemasan, biasanya di sana tertera kandungan makanan dari gula, protein, kalori dan lain-lain.
dr. Piprim juga menambahkan bahwa snacking yang sering dilakukan anak membuat mereka menjadi obesitas.
Itu juga mengakibatkan insulin resisten yang akan menjadi penyebab diabetes nantinya.
" Anak-anak selalu snacking dengan indeks glukosa yang tinggi. Itu akan membuat mereka menjadi obesitas, insulin resisten yang ujung-ujungnya diabetes. Sangat penting untuk mencegah anak kita agar tidak terpapar dengan junkfood high glukosa, apalagi disertai dengan gaya hidup yang males gerak," tuturnya.
4. Kurangi konsumsi karbohidrat
Masih pada acara yang sama, Prof Dr dr Aman Pulungan, SpA(K), FAAP, FRCPI (Hon.) selaku Executive Director International Pediatric Association (IPA) atau Asosiasi Dokter Anak Internasional juga sempat menyinggung mengenai konsumsi karbohidrat yang berlebihan.
Kita cenderung merasa seperti belum makan jika belum mengonsumsi karbohidrat, bahkan kebanyakan dari kita konsumsi karbohidrat yang berlebihan di pagi hari dan malam hari menjadi hal yang biasa.
Dr. Aman mengatakan pemberian karbohidrat yang berlebihan akan membuat anak seperti candu ketika tidak mengonsumsinya lagi. Padahal jika dikonsumsi berlebihan, makanan yang mengandung karbohidrat tinggi menyebabkan risiko diabetes yang meningkat.
"Ada satu hal yang selama ini salah. Anak kalau diasih makan berlebihan yang high karbodidrat, resiko diabetesnya meningkat. Kalau sudah biasa terpapar banyak karbohidrat, seseorang akan merasa terus kelaparan. Kalau biasa dikasih gula dan high karbo, dan ketika dikurangi sama halnya seperti orang yang sedang kecanduan obat terlarang," jelasnya.
Ia juga mengingatkan untuk berhati-hati dalam mengonsumsi karbohidrat. Sebelum konsumsi makanan kalau bisa hitung berapa karbohidrat, gula dan kalori di dalamnya.
5. Anak tetap bisa makan es krim namun tidak berlebihan
Es krim umunya mengandung glukosa yang tinggi. Tingkat gula yang banyak membuat anak suka mengonsumsi makanan yang manis. Ini juga perlu diperhatikan orangtua untuk bisa memantaunya.
Dr. Muhammad Faizi, SpA(K) selalu Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi IDAI mengatakan bahwa tidak mungkin melarang anak untuk mengonsumsi es krim sama sekali.
Anak-anak tetap boleh mengonsumsi es krim, namun tetap melihat kandungan di dalamnya tersebut karena menurutnya es krim setara dengan karbohidrat.
Faizi juga menambahkan untuk penanganan diabetes tipe 1 nutrisinya tergantung pada insulinnya.
Tidak boleh juga mengonsumsi minuman yang mengandung gula secara langsung.
"Nutrisi untuk diabetes tipe 1 nutrisinya tergantung insulinnya, tetap boleh makan eskrim, namun tidak sering. Kita juga tidak mungkin melarang anak-anak makan es krim sama sekali. Boleh, namun tetap dilihat kandungan apa yang dimakan. Es krimnya setara dengan karbo. Perhatikan juga jam untuk aktivitasnya, dan tidak boleh minum minuman yang mengandung banyak gula secara langsung," ucapnya.
6. Bantu dengan lifestyle yang baik
Nutrisi yang sudah diberikan tersebut juga perlu mendapat bantuan dengan gaya hidup yang sehat. Memang ini sulit dilakukan, namun akan lebih sulit jika anak sudah terkena diabetes, Ma.
Dari banyaknya usaha yang ada, menurut dr. Piprim pengaturan gaya hidup sehat adalah cara yang murah dan mudah dilakukan untuk upaya terhindar dari penyakit diabetes.
"Sulitnya tata laksana kalau anak sudah kena diabetes. Upaya paling murah dan gampang ialah interfensi lifestyle. Bagaimana mengupayakan anak-anak kita. Selain asupan makanan yang berbahaya untuk anak penting untuk kita jaga, yaitu tidak banyak mengandung gula dan tepung yang tinggi. Karena ini yang lebih murah daripada nanti kalau sudah kejadian penyakitnya," ucapnya.
Demikian informasi mengenai tips mengatur nutrisi pada anak penderita diabetes tipe 2. Semoga informasi ini bisa membantu Mama untuk menjaga makanan pada anak dalam upaya terhindar dari diabetes ya, Ma.
Baca juga:
- Baca Juga: Mengenal Diabetes Melitus pada Anak, Waspadai Gejalanya Ma!
- Baca Juga: Hati-hati! Ini 6 Gejala Prediabetes Pada Anak, Ma
- Baca Juga: Diabetes Anak Bisa Dicegah. Ini Langkahnya!