Lahir dengan kecerdasan logika bukan berarti menjamin Si Kecil menjadi pemikir hebat nantinya.
Kecerdasan logika ditunjukkan dengan kemampuannya menyusun strategi.
Ia akan menyukai permainan yang membutuhkan kreativitas berpikir seperti puzzle, menyusun lego sesuai kertas petunjuk, atau merakit lintasan mobil-mobilan.
5. Kecerdasan Alam
Unsplash/Scott Webb
Kecerdasan alam pada anak ditunjukkan dari minatnya yang tinggi terhadap hewan dan tumbuhan.
Ia tidak takut menyentuh cacing, senang ikut Mama berkebun, dan biasanya gak betah di dalam rumah.
Jika diarahkan secara tepat, minatnya terhadap komponen penyusun alam semesta ini bisa menjadi fokus belajar.
Mempelajari tumbuh kembang hewan atau mungkin persilangan dua tumbuhan untuk hasilkan varietas baru.
6. Kecerdasan Relasi
Unsplash/Jelleke Vanooteghem
Anak dengan kecerdasan relasi dijamin memiliki banyak teman sampai dewasa kelak.
Ia menaruh minat tinggi pada interaksi dengan orang lain.
Ia suka dengan keramaian dan tidak betah dengan suasana sepi.
Selalu ada saja alasannya untuk bisa pergi ke luar rumah dan bertemu teman.
Jika anak Mama memiliki kecerdasan relasi, ia bisa diarahkan pada kegiatan yang menuntut kerja tim.
Untuk anak laki-laki bisa mengarah ke klub sepak bola junior.
Sedangkan anak perempuan bisa diikutkan sanggar tari, di sana ia akan bertemu banyak teman dan pengajar.
7. Kecerdasan Imaji
Unsplash/Hal Gatewood
Kecerdasan imaji kadang sulit dibedakan dengan kecerdasan logika, terlebih pada usia yang masih terlalu kecil.
Cara membedakannya, kecerdasan logika mengacu pada tujuan sementara imaji pada proses.
Anak dengan kecerdasan logika mengatur strategi untuk mencapai tujuan. Mencari akal untuk menyelesaikan puzzle atau memasang lego sesuai petunjuk.
Sedangkan anak dengan kecerdasan imaji bisa menciptakan apa saja dari bahan yang tersedia.
Ia bisa membuat istana dari pasir, boneka dari play dough, atau bahkan tenda dari selimut.
Kecerdasan imaji cenderung mengarahkan minat anak pada dunia seni dan kegiatan kreatif.
8. Kecerdasan Diri
Unsplash/Roshithpgdi
Jika anak Mama terlahir dengan kecerdasan diri atau personal, jangan takut ia menjadi seorang yang individualis.
Kecerdasan diri adalah kemampuan seseorang untuk mengatur dan mengeksplor kemampuannya sendiri.
Memang sulit mendeteksi kecerdasan ini saat anak masih kecil. Kelak saat ia menginjak remaja, mulai terlibat dengan kelompok-kelompok belajar di sekolah, Mama bisa melihatnya dengan jelas.
Kecerdasan diri membuat anak bersikap mandiri.
Ia berusaha untuk menyelesaikan tugas sendiri, mewujudkan tujuannya, dan menarik kesimpulan dari hal-hal yang telah dilalui.
Bakatnya ini akan sangat bermanfaat setelah ia dewasa. Ia tidak mudah terpengaruh, lebih berani, dan bertanggung jawab.
Kedelapan delapan kategori ini begitu penting bagi perkembangan anak. Sebagai orangtua, Mama wajib untuk mengamati setiap tumbuh kembang Si Kecil.