Waspada, Inilah 5 Bahayanya Sering Melakukan Kekerasan pada Anak
Anak yang terbiasa menerima kekerasan bisa tumbuh menjadi sosok arogan
24 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menghadapi tingkah laku Si Kecil yang kadang menjengkelkan, membuat Mama harus sekuat tenaga menahan emosi.
Apalagi jika ia sudah mulai mengenal dunia luar atau sekolah. Banyak hal di luar sana yang berpotensi memberi pengaruh negatif, sehingga tingkah laku anak Mama kadang tak terkendali.
Sekali dua kali diingatkan dengan ucapan, ia tak menunjukkan perubahan apa-apa dan malah makin membangkang.
Mama menjadi dilema, harus mulai membentak atau tetap bersabar memperlakukan secara baik-baik.
Lama-kelamaan, melihat tingkahnya tak kunjung berubah, Mama tanpa sadar mulai memberinya peringatan fisik.
Awalnya mungkin hanya menjewer atau mencubit, tapi kalau tidak segera Mama atasi, bisa menjadi kebiasaan memberinya peringatan berupa tindakan fisik. Aduh, jangan ya Ma!
Mama perlu tahu, Berikut ini Popmama.com merangkum 5 dampak negatif kekerasan pada anak. Ketahui yang akan terjadi pada si Kecil, jika terbiasa menerima kekerasan fisik dari orangtuanya.
1. Memupuk rasa takut dan dendam
Teguran fisik yang anak terima memicu rasa takut mendalam dalam dirinya. Tak jarang perasaan itu tumbuh menjadi dendam jika terus dibiarkan.
Meski bekas cubitan atau pukulan ringan di kulitnya sudah hilang, ia mengingat jelas sensasinya.
Perpaduan takut, cemas, dan rasa sakit yang tak bisa ia utarakan pada Mama atau Papa, tersimpan sebagai dendam.
Editors' Pick
2. Sensitif terhadap hukuman
Karena terbiasa mendapat hukuman berupa kontak fisik, Si Kecil menjadi sensitif terhadap kata “hukuman” itu sendiri.
Jika suatu saat ia melakukan kesalahan di tempat lain, wujud hukuman yang ada di benaknya adalah seperti apa yang dilakukan Mama dan Papa.
Hal sebaliknya juga terjadi ketika ia merasa harus menghukum seseorang. Jika ada orang lain yang membuatnya jengkel atau marah, ia tak segan-segan mengganjarnya dengan kekerasan.