7 Langkah Jitu Menahan Marah saat Hadapi si Kecil
Jangan marah Ma, nanti cantiknya luntur, lho
25 Mei 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Adakah Mama yang belum pernah memarahi si Kecil sama sekali? Rasanya mustahil ya Ma, pasti pernah sesekali memarahi anak jika perbuatannya sudah menguras kesabaran.
Meski memarahi anak bisa berdampak buruk bagi perkembangan mentalnya, tapi sesekali memang perlu dilakukan agar ia tidak mengulangi lagi kesalahan yang sama.
Apa yang Mama rasakan setelah memarahi si Kecil?
Apakah menyesal, bingung, atau malah puas? Hampir semua orangtua menyesal setelah memarahi anak.
Mana ada orangtua yang tega melihat anaknya ketakutan setelah mendengar bentakan atau kalimat yang agak kasar.
Nah, biar Mama bisa menahan hasrat untuk memarahi si Kecil, Popmama.com berikan tujuh tips di bawah ini, semoga bisa membantu.
1. Tersenyum dan tarik napas dalam-dalam
Si Kecil menjatuhkan gelas dari atas meja karena menerbangkan pesawat mainannya? Sementara Mama sedang sibuk membereskan baju dan rasanya sudah lelah sekali.
Tahan Ma, jangan langsung berteriak dan mendekatinya. Setelah bibir Mama untuk tersenyum, lalu tarik napas dalam-dalam. Buang perlahan lewat mulut dan coba untuk tersenyum lagi.
Tunggu sampai Mama cukup tenang dan denyut jantung terasa sudah lebih stabil. Baru setelah itu dekati si Kecil dan bicara pelan-pelan.
Ajak ia membereskan gelas yang pecah karena mainannya.
Jika Mama takut kaki dan tangannya terkena pecahan kaca, minta ia mengamati dari dekat agar tak lagi mengulangi kesalahannya.
2. Jauhkan diri dari si Kecil saat merasa sangat kesal
Jika Mama adalah tipikal orang yang sulit menahan amarah, menjauhlah dari si Kecil setelah ia bertingkah menjengkelkan.
Pergi ke teras sebentar atau ke kamar mandi untuk membasuh wajah dengan air.
Tenangkan dulu diri Mama sebelum mendekat ke si Kecil dan membahas kesalahan yang ia lakukan.
Editors' Pick
3. Bayangkan ekspresinya saat dimarahi
Sambil Mama menenangkan diri, coba bayangkan wajah si Kecil jika ia dimarahi.
Apakah ia akan menunduk dalam ketakutan, atau langsung menangis sesenggukan hingga terlihat seperti orang sesak napas?
Bayangkan wajahnya dan resapi, apakah Mama benar-benar ingin melihat ekspresi wajahnya yang seperti itu.
4. Pandangi fotonya
Cara yang lebih ampuh ketimbang membayangkan ekspresi wajahnya ketika dimarahi adalah memandangi fotonya. Pergilah ke ruang tamu atau kamar tidur, lalu ambil fotonya.
Cari ekspresinya yang paling lucu dan amati beberapa saat. Apakah Mama masih ingin memarahinya?
Wajahnya yang tersenyum ceria itu kini tengah digantikan dengan ekspresi cemas dan ketakutan.
Ia sadar telah membuat kesalahan, dan kini sedang menunggu Mama datang untuk memarahinya. Pandangi lagi foto itu, Ma. Ini dapat membantu mengusir perasaan kesal Mama.
5. Dekati, Cium Aroma Tubuh Si Kecil
Jika Mama sudah cukup tenang, dekati Si Kecil dan cium aroma tubuhnya. Aroma yang sama pernah membuat Mama rela berjuang menahan sakit saat melahirkan.
Aroma yang membangkitkan semangat Mama meski kadang lelah harus bangun tengah malam untuk menyusui dan mengganti popok.
Apakah Mama bisa membayangkan jika suatu hari tak bisa mencium aroma ini lagi? Jangan marah ya, Ma.
6. Bicara dengan suara rendah
Meski Mama sudah berhasil menahan diri untuk tidak marah, si Kecil tetap harus mendapat penjelasan agar tak megulang kesalahan yang sama.
Cobalah untuk bicara pelan-pelan dengan suara rendah.
Buat ia megerti dan nyaman tanpa rasa takut.
7. Peluk erat si Kecil
Terakhir, peluk erat tubuh si Kecil. Rasakan sentuhan kulitnya pada kulit Mama. Dengarkan denyut jantungnya yang masih agak kencang karena takut Mama marah.
Belai perlahan rambutnya, dan cium keningnya sekali lagi. Mama sadar ia hanya anak kecil yang belum mengerti banyak hal. Memarahinya hanya akan membuat ia trauma dan hatinya terluka.
Coba praktekkan tujuh tips di atas saat emosi Mama mulai terpancing melihat tingkah si Kecil. Mama yakin masih berani memarahinya?
Selamat mencoba, Ma!
Baca juga:
- Ini Cara Menangkal Kemarahan pada Anak
- Jangan Langsung Dimarahi, Ini 5 Penyebab Anak Bertingkah Nakal
- Sering Memarahi Anak di Depan Umum? Inilah 5 Dampak Buruknya