5 Tips Memilih Mainan yang Berguna untuk Anak
Jangan hanya menyenangkan, permainan juga harus punya nilai edukatifnya ya, Ma
4 November 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyaknya pilihan mainan anak sering membuat Mama bingung ingin membelikan yang mana. Sedangkan si Kecil ketika dibawa ke toko mainan langsung terlihat antusias ingin memiliki semuanya.
Tidak bisa dipungkiri bahwa industri mainan menjelma jadi bisnis menjanjikan. Keinginan anak dipadukan dengan daya beli dari orangtua, membuat bisnis mainan ini semakin berjaya.
Sayangnya, tidak sedikit juga mainan anak yang ternyata berdampak buruk untuk tingkat kecerdasannya.
Mainan yang baik bersifat edukatif dan merangsang kreativitas anak. Tidak perlu mahal, mainan edukatif justru bisa Mama ciptakan sendiri di rumah. Lima tips di bawah ini bisa Mama ikuti untuk menyiapkan mainan bagi si Kecil.
1. Diawali dari mainan sederhana
Tidak perlu jauh-jauh ke toko mainan, Mama bisa memanfaatkan barang-barang yang ada di rumah. Menyediakan buku gambar atau kertas putih polos dan spidol warna, Mama bisa membebaskan si Kecil membuat coretan apa saja.
Mama juga bisa siapkan kertas lipat dan contohkan membuat bentuk-bentuk tertentu. Selanjutnya bebaskan ia membuat bentuk apa saja dari kertasnya. Sediakan pilihan warna beragam agar terasa lebih menarik.
Editors' Pick
2. Pilih mainan yang melatih kreativitas anak
Salah satu cara untuk melatih kreativitas anak adalah dengan memberinya ruang bermain.
Mama siapkan mainan-mainan yang melatih kreativitasnya berpikir, seperti lego, plastisin, balok susun, atau kertas lipat.
Jenis mainan ini memberi kebebasan pada si Kecil untuk berkreasi, menyusun balok menjadi gedung, menyusun lego membentuk robot, atau membuat bunga dari plastisin warna-warni.
3. Mainan yang merangsang daya imajinasi
Ingatkah Mama dengan masa kecil dulu saat berbicara sendiri pada boneka atau memainkan banyak boneka layaknya panggung pementasan drama?
Hal-hal sederhana ini ternyata baik untuk menstimulasi daya imajinasi anak.
Mama tidak perlu heran atau bingung jika si Kecil berbicara sendiri atau membuat simulasi dari barang-barang di sekitarnya.
Ia bisa saja berlagak mendirikan tenda untuk kemah dengan memanfaatkan selimut, kursi, bahkan payung.
Kemudian ia bersembunyi di dalam bersama boneka sambil menyalakan senter.
Meski rumah sedikit berantakan, yang penting si Kecil senang dan tidak membahayakan dirinya sendiri.
4. Mainan yang sesuai dengan lingkungan sekitar
Menyiapkan mainan edukatif untuk anak juga bisa disesuaikan dengan lingkungan sekitar tempat tinggal.
Jika tinggal di kawasan yang banyak tersedia tanah lapang, Mama bisa mengajaknya membuat kincir untuk dimainkan di luar.
Angin yang bertiup akan membuat kincir berputar.
Jika di sekitar banyak anak kecil seusia anak Mama, sediakan mainan yang bisa dimainkan banyak orang sekaligus.
Suasana bermain jadi makin seru, sekaligus melatih si Kecil berinteraksi dengan orang banyak.
5. Mama dan papa adalah ‘mainan’ terbaik bagi si Kecil
Sebaik dan sebanyak apapun mainan yang tersedia di luar, Mama dan Papa adalah edukasi terbaik bagi si Kecil.
Momen-momen bermain bersama orangtua akan mempererat bonding dengan anak.
Hanya sekedar menonton video bersama, membaca buku, atau bercanda sambil rebahan di kasur.
Komunikasi baik yang terjalin antara anak dengan orangtua baik untuk perkembangan mental dan pembentukan karakternya.
Ia jadi terbiasa membagikan cerita dan menikmati momen bersantai bersama Mama-Papa.
Yas, seru banget ya permainan edukatif untuk anak ini! Gimana Ma, apakah sudah melakukannya kepada si Kecil?
Baca juga: Ma, Jauhkan 7 Mainan Berbahaya Ini dari si Kecil!