5 Tanda Gangguan Bipolar pada Anak
Bipolar tidak hanya menyerang orang dewasa lho, Ma!
24 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bipolar termasuk ke dalam penyakit mental serius, yang sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari penderitanya.
Suasana hati naik-turun mendadak, penderita bisa berubah seketika dari senang menjadi marah, atau ceria kemudian sedih.
Dilansir dari bphope.com, Bipolar ternyata tak hanya menjangkiti orang dewasa, tapi bisa terjadi pada anak-anak bahkan batita.
Pada anak, gejala bipolar mirip dengan tanda awal autisme dan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Dissorder). Rata-rata anak kecil mengalami mood swing hampir setiap hari.
Tapi naik-turunnya mood pada anak yang mengalami bipolar berbeda dengan mood swing biasa.
Anak yang mengidap bipolar sejak kecil perlu terapi dan penanganan sesegera mungkin. Jika dibiarkan, ia akan kesulitan mengelola emosi saat memasuki usia remaja.
Lalu bagaimana mengidentifikasi tanda-tanda awal bipolar pada anak?
Simak ulasannya di bawah ini yuk, Ma!
1. Mengalami fluktuasi mood
Hampir semua balita sering mengalami fluktuasi mood, sehingga gejala bipolar yang satu ini sulit diamati. Anak kecil mudah bosan dengan lingkungan dan situasi di sekitarnya.
Tapi mudah juga tertarik pada satu hal, lalu kembali ceria seperti semula. Poin yang perlu Mama amati adalah, apakah perubahan mood-nya terjadi secara mendadak?
Jika perubahan mood mendadak sering terjadi, perbanyaklah pendekatan secara emosional.
Amati juga apakah fenomena ini hilang dengan sendirinya seiring pertambahan usia.
Konsultasikan segera dengan psikiater atau dokter ahli kejiwaan jika terus berlanjut.
Editors' Pick
2. Menunjukkan kemarahan dan kebahagiaan yang berlebih
Pernah mendengar istilah ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Dissorder)?
ADHD sama dengan hiperaktif, di mana seorang anak terlalu berlebihan mengekpresikan emosinya.
Ia bisa menjadi tantrum saat sedang marah, atau terlalu bersemangat ketika bahagia. Banyak yang menyangka fenomena ini adalah gejala autisme.
Padahal bisa menjadi awal bipolar juga, lho!