Dongeng Kuda dan Keledai, Mengajarkan Adil pada Anak
Dongeng ini mengajarkan manusia untuk berlaku adil
9 Agustus 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Membaca dongeng dapat menjadi momen bounding antara orangtua dengan anak. Momen ini juga dapat Mama manfaatkan untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan yang baik melalui sebuah cerita.
Melalui sebuah dongeng yang Mama baca, si kecil dapat berimajinasi atas apa yang ia dengar. Tidak hanya itu, membaca dongeng juga dapat memperkaya kosakata si kecil dan menstimulasi kemampuan berbahasanya.
Mama bisa memilih dongeng-dongeng dengan alur yang ringan dan tidak terlalu panjang, supaya si kecil dapat memahami makna dari dongeng yang ia dengarkan. Ada banyak jenis dongeng yang bisa Mama pilih untuk dibacakan kepada si kecil, salah satunya dongeng fabel.
Kali ini Popmama.com telah menyiapkan sebuah dongeng kuda dan keledai yang memiliki makna mendalam. Yuk, bacakan untuk si kecil!
1. Pada suatu masa, hiduplah seorang pria di rumah yang sangat sederhana
Di suatu masa, hiduplah seorang pria tukang cuci yang sangat rajin. Pria tersebut tinggal di rumah yang sangat sederhana, dimana terdapat kandang kuda dan keledai di belakang rumahnya.
"Kemarin sungguh hari yang melelahkan" ujar kuda kepada keledai.
"Kuda, yang sangat lelah itu aku. Aku yang membawa semua cucian" jawab keledai.
"Mungkin, tapi aku ditunggangi si tukang cuci itu" balas kuda lagi.
Saat mereka sedang bercengkrama, tukang cuci pun datang ke kandang untuk menyuruh kuda dan keledai pergi bekerja lagi.
Editors' Pick
2. Setiap pagi si tukang cuci menunggangi kuda dan pergi ke desa yang sangat jauh
Setiap pagi kuda dan keledai bekerja membantu pria tukang cuci tersebut. Tukang cuci akan menaruh semua pakaiannya pada keledai dan menunggangi kuda untuk pergi ke desa yang sangat jauh untuk mengantarkan kembali cuciannya.
Sepanjang hari ia mengantarkan pakaian bersih pada semua orang, lalu mengambil kembali cucian yang kotor. Tetapi keledai sering merasa kelelahan, karena ia membawa semua pakaian.
Pada suatu hari, keledai sangat kelelahan ia tidak mau makan dan langsung tertidur.
"Apa yang kau lakukan keledai, kau sudah mau tidur lagi? hahaha. Aku malah bisa berlari-lari dalam kandang ini" ejek kuda kepada keledai.
"Tentu saja kau bisa, karena kau tidak membawa semua cucian kotor itu" jawab keledai dengan ketus.
3. Tukang cuci bangun lebih awal untuk mencuci semua pakaian kotor
Keesokan harinya, si pria tukang cuci bangun lebih awal untuk mencuci semua pakaian kotor yang ia ambil kemarin.
Lalu si tukang cuci memanggil kuda dan keledainya untuk bersiap pergi ke desa. Seperti biasa, keledai lah yang membawa semua pakaian-pakaian yang akan diantarkan itu.
Tukang cuci mengetuk pintu demi pintu di desa tersebut untuk mengambil pakaian kotor. Pada hari itu ia mengambil banyak pakaian kotor, hampir lebih dari lima belas rumah. Kemudian ia meletakan semua pakaian kotor tersebut di punggung keledainya yang malang.
Keledai merasa sangat kelelahan, ia merasa bahwa bebannya hari itu sangat berat.
4. Kemudian si tukang cuci kembali berjalan pulang untuk mencuci pakaian-pakaian kotor
Pada hari itu, si pria tukang cuci berjalan di samping keledai, untuk meringankan sedikit bebannya. Sayangnya keledai yang malang itu tidak dapat berdiri lagi, sehingga terjatuh duduk di tengah jalan.
Saat pria tukang cuci tersebut menyadari bahwa keledainya kelelahan, ia memutuskan untuk berbaring sejenak di bawah pohon dan beristirahat"
"Hei" panggil keledai sambil menatap ke arah kuda.
"Apa yang kau mau?" jawab kuda dengan ketus.
"Aku cuma mau bilang, hari ini bawaanku terlalu berat tidak seperti biasanya. Bisakah kau bantuku sedikit saja?" pinta keledai kepada kuda.
"Maafkan aku keledai, tapi itu bukan pekerjaanku untuk membawa cucian" jawab kuda dengan santai dan langsung pergi meninggalkan keledai.
5. Tukang cuci, kuda, dan keledai melanjutkan perjalanan
Setelah istirahat beberapa saat, kemudian pria tukang cuci tersebut melanjutkan perjalanan. Karena masih kelelahan, baru jalan beberapa langkah keledai terjatuh kembali.
Si tukang cuci menyadari bahwa keledainya sangat kelelahan, lalu ia memberi keledainya minum. Supaya keledai tidak semakin kelelahan, ia memindahkan semua cucian yang dibawa keledai ke punggung kuda.
Keledai akhirnya merasa lebih baik, namun kuda merasa keberatan. Sejak saat itu, kudalah yang membawa semua cucian kotor. Saking lelahnya, kuda sampai tidak bisa makan saat berada di kandang.
"Hari ini aku terlalu egois kepadamu kawanku, maafkanlah aku" ujar kuda kepada keledai.
"Sekarang kau sudah mengerti kan, menolong dan berbagi itu sangat penting. Jangan lupakan itu kawan".
Sejak saat itu, si pria tukang cuci selalu membagi pakaian kotornya kepada kuda, keledai, dan kepada dirinya sendiri. Jadi, tidak ada pihak yang merasa dirugikan, serta pekerjaan terasa lebih ringan.
Begitulah kisah dongeng kuda dan keledai. Dari dongeng di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sesama makhluk hidup kita harus berlaku adil dan saling tolong menolong.
Baca Juga:
- Dongeng Anak: Kisah Jack dan Pohon Kacang Ajaib
- Dongeng Anak: Pangeran Kodok dan Putri Kerajaan
- Dongeng Fabel Anak: Kisah Gajah yang Baik Hati