Legenda Jaka Tarub, Mengajarkan Pentingnya Sebuah Kejujuran!
Legenda Jaka Tarub memberikan pesan moral secara tersirat, untuk selalu menjadi orang jujur
25 Agustus 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak-anak tentunya sudah tidak asing lagi dengan cerita-cerita legenda yang ada di Indonesia, seperti malin kundang, tangkuban perahu, sangkuriang, dll. Salah satu legenda yang tidak kalah populer, yaitu legenda Jaka Tarub.
Legenda Jaka Tarub merupakan cerita rakyat yang populer di provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Legenda ini mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Jaka tarub yang memiliki kekuatan sakti. Ia kerap keluar masuk hutan, lantas ia bertemu dengan tujuh orang bidadari yang sedang mandi di sungai.
Sayangnya, pertemuan Jaka Tarub dengan para bidadari ini tidak berakhir manis. Untuk mengetahui kisah selengkapnya, yuk simak penjelasan Popmama.com tentang legenda Jaka Tarub yang mengandung pesan moral pentingnya sebuah kejujuran. Selamat membaca!
1. Dahulu kala, di sebuah desa di Jawa Tengah, tinggalah seorang pemuda bernama Jaka Tarub
Jaka Tarub dikenal sebagai pemuda yang tampan dan rajin bekerja, maka tak heran jika banyak gadis yang menyukainya.
Meskipun banyak gadis di sekitar yang menyukainya, Jaka Tarub belum berniat untuk menikah. Ia lebih senang menghabiskan waktu untuk berburu dan berjelajah ke dalam hutan.
Suatu hari saat Jaka Tarub sedang berburu rusa, berhentilah ia di tepi sungai untuk menghilangkan dahaga dengan minum air sungai.
2. Saat sedang berburu rusa, ia bertemu dengan 7 orang gadis di sungai
Saat Jaka Tarub berniat untuk minum, tiba-tiba ia mendengar suara wanita sedang bercengkrama. Lantas ia langsung menghampiri sumber suara tersebut.
Setelah di telusuri, ternyata sumber suara tersebut berasal dari suara 7 orang gadis yang sedang mandi di sungai. Saat melihat gadis-gadis tersebut, Jaka Tarub terkesima dan berharap salah satu dari 7 gadis tersebut dapat menjadi istrinya.
3. Jaka Tarub mengambil selendang milik salah satu bidadari
Jaka Tarub tidak tahu bahwa 7 gadis tersebut merupakan bidadari yang turun dari Kahyangan. Pada hakekatnya, manusia tidak bisa menikah dengan bidadari.
Jaka Tarub terus berpikir bagaimana caranya agar salah satu dari gadis tersebut dapat menjadi istrinya.
Tak beberapa lama, ia lantas menemukan ide, yakni dengan mengambil salah satu selendang milik 7 gadis tersebut. Kemudian ia akan berpura-pura menjadi penemu selendang tersebut.
4. Bidadari yang telah dicuri selendangnya tersebut bernama Nawang Wulan
Setelah para bidadari tersebut selesai mandi, mereka lantas mengambil selendang masing-masing untuk kembali ke Kahyangan. Namun mereka semua terkejut saat salah satu selendang hilang, selendang tersebut milik bidadari bernama Nawang Wulan.
Para bidadari tersebut tidak dapat kembali ke Kahyangan tanpa selendangnya. Karena selendang tersebutlah yang membantu mereka untuk bisa terbang sampai ke Kahyangan.
Waktu terus berjalan dan matahari sudah mulai tenggelam. Para bidadari harus segera kembali ke Kahyangan sebelum malam, sehingga mereka ber-enam terpaksa meninggalkan Nawang Wulan seorang diri, karena selendangnya hilang.
Editors' Pick
5. Jaka Tarub bertemu Nawang Wulan di rumahnya
Karena kebingungan, Nawang Wulan lantas mencoba menelusuri jalan setapak dan berhentilah di sebuah rumah. Rumah yang ia singgahi ternyata rumah Jaka Tarub.
Saat Jaka Tarub mengetahui hal ini, tanpa berpikir panjang ia langsung menghampiri Nawang Wulan dan berpura-pura menjadi penolong.
Lantas Jaka Tarub bertanya kepada Nawang Wulan, “Hai, gadis cantik ada yang bisa ku bantu?”
“Hai pemuda, namaku Nawang Wulan. Sebenarnya aku bidadari Kahyangan dan aku kehilangan selendangku, sehingga aku tidak bisa kembali ke Kahyangan”
6. Nawang Wulan tinggal bersama Jaka Tarub dan menjadi istrinya
Jaka Tarub terkejut saat ia mengetahui bahwa gadis bernama Nawang Wulan tersebut merupakan seorang bidadari. Lantas ia berubah pikiran untuk tidak mengembalikan selendang yang telah ia ambil.
Jaka Tarub memberikan tawaran kepada Nawang Wulan, “Hai Nawang Wulan, namaku Jaka. Daripada bingung, tinggalah bersamaku!”
“Jaka, sungguh baik hatimu” jawab Nawang Wulan. Akhirnya mereka berduapun tinggal bersama dan Nawang Wulang menjadi istri Jaka Tarub.
7. Jaka Tarub dan Nawang Wulan dikaruniai seorang anak
Jaka Tarub dan Nawang Wulan dikaruniai seorang anak yang diberi nama Nawangsih. Jaka Tarub dan keluarganya hidup berkecukupan, berkat ilmu sihir yang dimiliki oleh Nawang Wulan.
Jaka Tarub dan Nawang Wulan tidak pernah kekurangan stok beras, hal ini membuat Jaka Tarub heran mengapa stok padi mereka tidak pernah habis.
Nawang Wulan selalu berpesan kepada Jaka Tarub untuk tidak membuka tutup panci saat Nawang Wulan sedang memasak nasi.
Karena penasaran, ia lantas melanggar perintah tersebut dengan membuka tutup panci. Betapa terkejutnya Jaka Tarub, karena di dalam panci tersebut hanya ada sebutir beras.
8. Kesaktian Nawang Wulan hilang
Nawang Wulan sangat marah saat ia mengetahui bahwa suaminya telah melanggar perintah yang ia berikan untuk tidak membuka tutup panci saat ia memasak nasi.
Akibat ulah suaminya tersebut, Nawang Wulan harus kehilangan kesaktiannya dalam memasak nasi. Akibatnya, Nawang Wulan harus memasak nasi dalam porsi besar layaknya orang normal pada umumnya.
9. Nawang Wulan menemukan selendang miliknya
Karena kesaktiannya hilang, maka setiap hari Nawang Wulan harus mengambil beras di tempat penyimpanan beras.
Saat stok beras mereka hampir habis, maka tempat penyimpanan menjadi sedikit kosong. Betapa terkejutnya Nawang Wulan saat menemukan selendang miliknya yang selama ini ia cari.
10. Nawang Wulan kembali ke Kahyangan
Saat menemukan selendang miliknya, Nawang Wulan langsung menghampiri suaminya tersebut dengan rasa kesal, “Jaka Tarub, sungguh tega dirimu. Aku akan kembali ke Kahyangan!”
“Jangan pergi istriku, bagaimana dengan Nawangsih?”
“Nawangsih tetap anakku, walaupun aku tidak menganggap kau suamiku lagi. Aku akan kembali lagi untuk menyusuinya”. Nawang Wulanpun terbang dan kembali ke Kahyangan dengan selendangnya.
Demikianlah legenda Jaka Tarub yang berakhir menyedihkan. Dari kisah tersebut kita dapat mengambil pelajaran, jadilah orang jujur maka kamu akan hidup dengan tenang dan tidak dihantui oleh ketakutan yang berakhir menyedihkan.
Baca Juga: