Anak Tidur Larut Cenderung Sulit Belajar Matematika! Benar Nggak Ya?
Selain matematika, si Kecil juga jadi sulit membaca
19 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hampir setiap anak tidak suka saat disuruh tidur. Beberapa bahkan bisa bertahan tetap main hingga mendekati tengah malam. Ternyata, kebiasaan ini memiliki efek samping yang tidak bagus untuk perkembangannya.
Di umur 3 sampai 5 tahun, anak sedang senang sekali bermain dan bergerak. Saat jamnya tidur, mereka tidak terima dan tetap ingin main karena menurutnya tidur adalah hal yang tidak menyenangkan.
Meski begitu, anak tidak baik jika dibiarkan terus-terusan tidur terlalu larut karena ada efek buruk yang mengintai.
Apa saja efeknya dan apa yang harus dilakukan agar tidak jadi kebiasaan buruk? Berikut Popmama.com rangkumkan untuk Mama.
1. Tidur larut menganggu perkembangan otaknya
Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Prof Amanda Sacker, University College London melibatkan 11.000 anak berusia 7 tahun. Mereka dinilai mengenai kemampuan otaknya melalui kebiasaan tidur mereka.
Anak yang tidak memiliki kebiasaan tidur yang teratur memiliki kemampuan yang rendah di beberapa aspek, seperti membaca dan berhitung.
Ini juga termasuk dengan anak yang tidur larut, yaitu lebih dari pukul 21.00. Anak yang seperti ini memiliki gangguan ritme tubuh dan memiliki hambatan otak untuk mempelajari informasi baru.
Editors' Pick
2. Anak tumbuh jadi pribadi yang tidak peduli
Penelitian ini mengumpulkan data juga pada anak berusia 3, 5 dan 7 tahun. Secara keseluruhan, anak yang tidak memiliki kebiasaan tidur di jam tertentu memiliki nilai rendah dalam tes membaca dan matematika.
Selain itu, mereka juga dianggap tidak terlalu peduli dengan orang dan keadaan di sekitarnya. Kekurangan jam tidur bisa jadi penyebab mereka tidak bersemangat seperti anak yang memiliki jam tidur rutin, atau tidak begadang sampai tengah malam.