7 Cara Membatasi Makanan Ringan pada Anak
Maunya nyemil, makan berat susah sekali
27 Maret 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Satu hal yang tak bisa dilepaskan dari anak adalah camilan atau makanan ringan. Bagi beberapa anak, mereka bahkan bisa bertahan tak makan seharian dan hanya makan camilan.
Makanan ringan yang dikonsumsi berlebihan bisa menyebabkan efek buruk. Beberapa di antaranya adalah munculnya alergi karena terus-menerus mengkonsumsi makanan yang sama. Lalu bisa juga obesitas karena makanan ringan identik dengan kandungan gula yang tinggi.
Selain membuat kenyang, anak-anak begitu cinta dengan makanan ringan tentu karena rasanya yang enak. Tak heran jika mereka sulit sekali dilarang atau dibatasi konsumsi makanan ringan.
Jangan dulu putus asa ya, Ma. Berikut da 7 cara membatasi anak mengkonsumsi makanan ringan:
1. Buat jadwal
Cara pertama yang bisa ditempuh untuk mengurangi makanan ringan yang dikonsumsi anak adalah dengan membuat jadwal. Buat peraturan kapan waktu si Kecil boleh mengkonsumsi makanan ringan.
Mama bisa membuat jadwal camilan diperbolehkan 2 jam setelah sarapan, atau 2 jam sebelum makan siang. Di luar itu, tidak boleh makan camilan.
Selain meminimalisir konsumsi makanan ringan, anak-anak juga belajar keteraturan, kesabaran dan kesadaran akan waktu. Sekaligus belajar tentang jam, Ma.
2. Makanan berat nomor satu
Saat si kecil sulit makan dan menolak buka mulut, jangan langsung menyerah dan memberikan makanan ringan pada mereka. Mama harus yakinkan kepada mereka mengenai pentingnya makanan berat.
Dengan membatasi camilan, mereka biasanya akan lebih lapar dan lebih mudah menghabiskan makanan utama. Jika tidak mempan juga, Mama bisa membuat aturan "tidak ada camilan jika makanan berat tidak habis". Mengingat betapa sukanya mereka dengan makanan ringan, peraturan itu bisa saja memancing mereka.
Editors' Pick
3. Jangan selalu menyediakan camilan
Kenapa anak-anak terus nyemil adalah karena ada camilan di rumah. Jadi, tak apa kok, Ma, jika tidak memiliki camilan di rumah.
Dengan begitu, mereka tak bisa terus-terusan meminta makanan ringan setiap waktu. Lagipula, daripada menyediakan camilan siap makan, kenapa tidak coba membuat sendiri makanan ringan untuk anak. Sudah lebih bersih, lebih sehat juga kan, Ma.
4. Berikan porsi kecil
Membatasi makanan ringan bukan berarti langsung melarangnya. Namun usahakan untuk mengubah pemberian porsinya. Jika selama ini Mama memberikan satu kantong besar, kini rubah jadi porsi kecil.
Jangan langsung berikan kantong makanan ringan, namun porsikan di dalam mangkuk atau piring mereka. Jangan lupa untuk beri tahu mereka kalau tidak boleh meminta camilan lagi selain yang sudah diberikan.
5. Tawarkan air minum
Daripada terus-terusan mendengar rengekan anak yang ingin camilan, tawarkan minuman. Air bisa memenuhi lambung mereka dan mengurangi rasa lapar sebelum waktunya makan besar.
Mama bisa saja mereka diberikan air mineral biasa, atau berikan jus agar mereka bisa sekaligus mengkonsumsi buah dan sayur.
6. Sembunyikan makanan ringan
Anak selalu tahu di mana makanan ringan disimpan. Jika Mama ingin membatasi konsumsi makanan ringan ke si Kecil, rubah tempat penyimpanan camilan.
Pindahkan ke tempat yang aman dan tersembunyi. Hanya keluarkan jika mereka minta. Itupun mereka tidak boleh tahu di mana Mama mengambilnya.
7. Hindari camilan tidak sehat
Salah satu alasan utama kenapa anak-anak suka makanan ringan adalah karena itu lezat dan nikmat. Tak heran karena banyak zat buatan yang mampu merangsang aneka rasa di lidah sehingga anak-anak bisa langsung jatuh cinta pada camilan.
Mama bisa merubah camilan yang tadinya tidak sehat menjadi camilan sehat. Misal edamame rebus, atau pisang panggang buatan sendiri.
Memang susah menjauhkan si Kecil dari makanan ringan, namun bukan berarti tidak mungkin, Ma.