8 Cara Membuat Anak Mau Membereskan Mainannya Sendiri
Yuk, biasakan kebiasaan baik ini
15 Agustus 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kesukaan anak-anak, yang sebenarnya tugas mereka adalah bermain. Namun pusing juga jika si Kecil enggan membereskan mainannya sehingga harus Mama yang turun tangan.
Bayangan harus membereskan aneka hal yang si Kecil mainkan atau lakukan memang memusingkan. Rasanya ingin sekali mereka mau membereskannya sendiri, namun mengajaknya membereskan mainan saja sudah sulit.
Dilansir dari Moms.com, berikut 8 cara untuk membuat anak mau membereskan mainannya sendiri:
1. Lagu khusus untuk membereskan mainan
Anak-anak akan senang sekali jika diajak berkhayal. Termasuk saat diajak bernyanyi yang nada dan liriknya dibuat bersama Mama.
Saat membereskan mainan si Kecil, ajak ia untuk bernyanyi lagu buatan bersama Mama. Dengan begitu, ia bisa lebih bersemangat untuk membereskan mainannya.
Selain itu, secara tak sadar, lagu ini akan tertanam di memori si Kecil. Jadi saat Mama ingin ia membereskan mainannya, segera nyanyikan lagu ini dan otomatis ia akan membereskan. Tanpa paksaan dan seru!
2. Menari sambil membereskan mainan
Untuk memaksimalkan keseruan yang diciptakaan saat membereskan mainan, tambahkan tarian. Mungkin Mama menganggap akan sulit untuk membereskan sambil menari.
Padahal nyatanya, dengan menyanyi dan menari, semua tubuhnya bergerak dan hatinya dalam keadaan senang.
Semakin seru tarian, akan semakin cepat mainan dikembalikan ke tempat semestinya.
3. Tawarkan bantuan saat membereskan mainan
Tujuan utama memberikan tugas membereskan mainan sendiri adalah untuk belajar bertanggung jawab serta belajar disiplin. Namun bukan berarti Mama tidak bisa membantunya.
Karena ada hari-hari di mana mereka enggan membereskan mainan, atau membereskan bekas makan mereka. Di sinilah gunanya Mama menawarkan bantuan.
Dengan adanya teman, ia jadi lebih bersemangat. Selain itu, Mama bisa mengapresiasi keinginan mereka untuk menuruti perkataan orangtua.
Editors' Pick
4. Ajarkan konsekuensi
Cara lainnya dalah mengajarkan tindakan dan konsekuensinya. Saat Mama memperbolehkan ia menyebar buku di atas kasur, berarti konsekuensinya ia tak bisa tidur di atasnya. Kecuali buku-buku itu dibereskan.
Begitu juga saat mereka memilih untuk menyebar mainannya di ruang bermain atau sekeliling rumah. Saat terinjak mainan, itulah konsekuensinya.
Dengan begitu mereka akan sadar bahwa mainan ini harus dibereskan. Karena jika tidak, akan membuat tidak nyaman.
Hal baik yang bisa dipetik dengan mengambil cara ini adalah, Mama tak perlu menyuruh dan emosi saat melihat rumah berantakan.
Cukup beritahu konsekuensinya dan iapun akan sadar. Jangan heran jika ia bisa dengan sukarela membereskan mainannya tanpa disuruh lagi.
5. Memberi alasan logis pentingnya membereskan mainannya
Saat ia sudah bisa diajak berkomunikasi, jangan ragu untuk memberikan alasan logis mengapa ia harus membereskan mainannya sendiri. Jabarkan dengan jujur, lugas, dan beri contoh.
Jadi, membereskan mainan, dan hal lainnya, seperti beres-beres setelah makan, dan bangun tidur, adalah bentuk penghormatan terhadap tempat tinggal. Jika rapi dan bersih, rumah beserta ruangan-ruangannya pun akan sehat dan terawat.
Pastikan juga untuk memberikan pengertian sesuai dengan umur mereka. Semakin muda, semakin sederhana alasan dan contoh yang diberikan. Namun pastikan untuk memberikan alasan logis ya, Ma.
6. Tukar mainan secara berkala
Apakah mainan si Kecil banyak sekali sampai-sampai membereskannya rasanya bisa menghabiskan waktu seharian? Mungkin bisa dicoba cara yang satu ini, yaitu menukar mainan secara berkala.
Simpan beberapa mainan di dalam wadah penyimpanan seperti kontainer tertutup. Kemudian pindahkan ke tempat yang tidak bisa ia temukan. Diamkan selama beberapa minggu dan biarkan ia bermain dengan barang yang Mama sisakan di ruang bermainnya.
Mama bisa mengeluarkan mainan itu setelah beberapa minggu. Lihat sendiri bagaimana reaksi si Kecil. Sungguh tak terduga.
Mereka bisa membuka kotak penyimpanan itu seperti membuka kotak harta karun. Layaknya Mama saat melihat barang di gudang, mereka juga akan bersemangat sekali dengan mainan yang mereka kenal, yang akhirnya terlihat lagi.
7. Bereskan di depan mereka
Anak-anak senang mencontoh apa yang orangtuanya lakukan. Saat Mama cenderung membereskan segala sesuatunya secara langsung, mereka bisa mencontohnya.
Sehingga, saat mereka ingin ganti mainan, bisa ingat kebiasaan Mama yang suka membereskan dan membersihkan segala hal sebelum melakukan hal lainnya.
Mungkin akan terasa melelahkan, namun itu sebagai contoh kongkret yang sangat dibutuhkan anak-anak.
8. Minta tolong pada anak
Saat mereka enggan dan sedang sulit diajak kerjasama, ganti rencana dari menyuruh jadi meminta tolong. Mulailah dengan membereskan mainannya, kemudian coba minta bantuan si Kecil.
Berikan tugas-tugas yang sederhana. Saat sudah terlibat dan merasa seru, mereka bisa dengan sukarela membereskan semuanya. Terakhir, jangan lupa berikan apresiasi jika mereka bisa dimintai tolong sampai membereskan segalanya sendiri.
Semoga cara-cara ini berhasil, ya, Ma!