Jangan Dicegah! Ini Cara Menyalurkan Amarah Anak
Karena amarah si Kecil perlu disalurkan dengan benar, Ma
2 Maret 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak semua anak pemarah memiliki masalah. Bisa jadi mereka kerap marah karena ada kebutuhan yang tidak terpenuhi, atau maksud yang sulit tersampaikan. Penting bagi Mama untuk terus memberi tahu bagaimana mengatur emosi agar marah tidak jadi kebiasaan sampai dewasa.
Jika anak sedang marah, jangan langsung dimarahi balik atau malah dilarang. Karena itu adalah salah satu bentuk ekspresi mereka. Jadi pastikan untuk memahami kenapa mereka marah.
Namun jika ternyata si Kecil sering marah, atau bahkan marah tanpa alasan, mungkin butuh cara tersendiri untuk melepaskan emosi tersebut.
Oleh karena itu, ada beberapa cara sehat yang bisa dilakukan anak untuk menyalurkan amarah mereka.
Yuk kita lihat, Ma:
1. Berolahraga
Saat si Kecil terus emosi. bahkan berlebihan, mungkin olahraga bisa melepaskan emosinya. Alih-alih tenaga dihabiskan untuk marah-marah, lebih baik bergerak dan berolahraga.
Saat sedang marah, Mama bisa mengajaknya berlarian kecil. Bisa juga mengajaknya ke taman, atau bermain sepeda. Saat tenaga terkuras, rasa kesal dan frustasi pun perlahan menurun. Sehingga mereka bisa lebih tenang setelah berkeringat.
Editors' Pick
2. Musik
Daripada memukul tembok atau memukul kepala sendiri, lebih baik salurkan ke alat musik. Tak perlu satu paket drum lengkap, misal di rumah ada xylophone, biarkan mereka bermain sembari mengatur emosi mereka.
Hal ini juga berlaku untuk piano, gitar, dan mainan lainnya. Namun satu hal yang harus dipastikan ke anak adalah mereka tidak boleh merusak alat musik tersebut. Jadi meski sedang emosi, mereka tetap bisa menjaga tanggung jawab.
3. Seni
Tidak sedikit karya seni yang hadir dari emosi. Ada dari kesedihan, kebahagiaan, dan juga kemarahan. Jika buah hati Mama terlihat senang dengan seni, arahkan untuk menyalurkan amarah melalui seni.
Mama bisa tawarkan untuk melukis, menulis, atau kegiatan seni lainnya. Saat fokus mengerjakan sesuatu, otomatis emosi mereka akan menurun dan perlahan hilang. Digantikan dengan perasaan bahagia karena telah menyalurkannya dengan baik.
4. Membaca
Mungkin terasa tidak akan pengaruh. Tapi nyatanya, meski awalnya mereka akan menolak membaca saat sedang marah, nantinya akan berakhir mereka sibuk dengan buku bacaan.
Jadi, cobalah menawarkan baca buku saat mereka sedang emosi.
5. Mengikuti napas binatang
Meski terdengar sederhana, namun cara ini cukup ampuh. Mengikuti napas binatang tak hanya menurunkan emosi mereka, tapi juga meningkatkan rasa penasaran mereka.
Pasti ingin tahu kan bagaimana ritme kucing bernapas, atau gajah bernafas. Mama bisa mencarikan contohnya melalui internet atau youtube.
Dengan mengikuti ritme napas binatang, secara tidak langsung nafas mereka juga jadi teratur yang berakhir pada, turunnya emosi.
Hal ini bisa dilakukan berulang. Serta, bisa jadi penolong pertama saat anak tantrum di tempat umum.
Pada akhirnya, Mama yang mampu untuk membantu mengendalikan emosi si Kecil. Jadi pantang menyerah ya, Ma, menghadapi sikap anak yang seperti ini.
Baca juga:
- 5 Cara Cegah Anak Hilang Saat Bepergian ke Tempat Wisata
- Urus 3 Anak, Shireen Sungkar Akui Pernah Menangis Saat Anaknya Tantrum
- Ini Dia! 5 Tips Menghadapi Anak Mudah Menangis Saat Kesal