Efek Negatif Jika Terlalu Sering Memuji Anak
Sekali-kali boleh, jika terus-menerus akan ada efek buruknya
16 Juli 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak memang butuh pengakuan atas banyak hal. Tak heran jika ia butuh pujian. Namun bagaimana jika Mama memujinya terus-menerus?
Pada awalnya, ia akan senang dan bangga karena orang yang dicintainya, yaitu orangtuanya, memujinya dengan tulus. Lalu, akan timbul perasaan lain jika Mama atau Papa kerap memujinya sepanjang waktu.
Karena terlalu sering memuji anak bisa membuat mereka merasa tak terkalahkan. Di sisi lain, mereka juga bisa jadi pribadi yang mudah menyerah.
Disusun Popmama.com, inilah aneka efek negatif jika terlalu sering memuji anak:
Editors' Pick
1. Terlalu mementingkan pujian
Tak ada yang lebih membahagiakan jika diakui oleh orang yang disayanginya. Dalam hal ini, orangtua adalah sosok yang sangat mereka sayangi dan banggakan.
Bayangkan bagaimana perasaan si Kecil saat mendapat pujian dari Mama dan Papa. Tentu sangat bahagia.
Jika Mama terus memuji si Kecil, ia akan paham bahwa salah satu cara terbaik mendapatkan perhatian dari kedua orangtuanya adalah dengan mendapatkan pujian.
Jadi mereka bisa melakukan apa saja untuk mencapai hal itu. Seperti contoh, ada orangtua yang bangga anaknya bisa makan banyak dan terus memujinya saat si kecil menghabiskan aneka makanan.
Ia akan berusaha sekuat mungkin untuk memakan apa saja yang di depannya. Demi pujian yang ia nantikan. Padahal ini bisa memberikan efek buruk baik bagi fisik dan perkembangan mentalnya.
2. Membuat anak jadi terlalu percaya diri
Sadarkah Mama sering memuji si Kecil dengan panggilan cantik atau ganteng. Karena di mata orangtuanya, buah hati mereka yang paling cantik dan ganteng.
Setiap melihat si Kecil rasanya ingin selalu memuji. Kalimat yang sering dilontarkan adalah "Cantik banget anak ibu" dan "Ganteng banget anak mama".
Saat ia sering dibilang cantik atau ganteng, maka rasa percaya diri mereka akan meningkat. Hal ini sangat baik, namun jika berlebihan bisa merugikan si Kecil.
Mereka bisa sangat kecewa dan sedih jika ada orang lain mengatakan yang sebaliknya. Juga bisa marah dan tidak terima jika ada yang mengatakan mereka tidak cantik atau ganteng.
Maka dari itu, hindari selalu memuji fisik. Karena efek negatifnya juga bisa merugikan si Kecil.
3. Mudah frustasi dan mudah menyerah
Saat terbiasa mendapat pujian untuk tindakan yang sebenarnya biasa saja, mereka tidak akan tahan saat menghadapi kesulitan. Sementara itu, di luar sana begitu banyak tantangan dan rintangan yang harus dihadapi.
Kala si Kecil baru belajar hal baru, tak masalah memujinya karena berhasil melakukan hal itu. Namun seiring berjalannya waktu dan mereka jadi makin besar, terus kurangi pujian tersebut. Karena kegiatan itu sudah jadi kewajiban mereka.
Begitu juga saat mereka melakukan sesuatu seperti berhasil menggambar dan menulis dengan baik. Cukup sesekali saja. Karena kalau setiap hari, ia akan butuh pujian setiap kali melakukan sesuatu.
Sehingga saat sudah melakukan sesuatu namun tidak berhasil, mereka akan frustasi karena harus mendapat pujian. Di sisi lain, ada juga tipe anak yang akan langsung menyerah saat mereka tidak mendapat pujian.
Memuji anak dengan kata-kata "pintar", "cerdas", dan "hebat" memang sah-sah saja, asal jangan setiap hari. Daripada mengatakan itu, lebih baik ungkapkan bagaimana si Kecil berhasil menyelesaikan soal atau tugas tersebut dan apresiasi semangatnya.
Pada dasarnya, semua yang berlebihan itu tidak baik. Puji anak dengan secukupnya dan biarkan mereka tahu rasanya berusaha untuk jadi yang terbaik dan merasa pantas akan pujian tersebut.