5 Langkah Jitu Menangani Anak yang Suka Ngambek
Caranya sederhana saja kok, Ma
30 April 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak tak bisa lepas dari ngambek atau marah atau tantrum. Saat tidak sesuai keinginan, saat moodnya sedang tidak terlalu bagus, atau saat ia sedang tidak ingin bertingkah baik, pasti mereka akan merajuk atau ngambek.
Namun bagaimana jika si Kecil suka sekali ngambek. Tidak boleh salah sedikit saja, ia akan ngambek dan seringnya akan berlarut-larut.
Sebagai orangtua, tentu akan pusing menangani anak dengan sifat yang seperti ini. Lalu, adakah cara jitu untuk menangani sikap suka ambekan tersebut?
Popmama.com akan menjabarkan 5 langkah jitu menangani anak yang suka ngambek. Yuk, cari tahu apa saja!
1. Tingkatkan quality time
Saat anak ngambek, biasanya ia memberi sinyal untuk minta dimengerti. Salah satu cara untuk mengerti anak adalah dengan menghabiskan waktu bersama.
Quality time yang cukup bersama anak membuat Mama lebih mengerti akan sifat dan kebiasaan mereka.
Dengan begitu, mereka akan lebih merasa dimengerti sehingga perlahan semua permasalahan tidak melulu berakhir dengan marah dan ambekan.
Editors' Pick
2. Beri perhatian cukup
Selain memberi sinyal untuk minta dimengerti, anak marah juga merupakan protes untuk meminta perhatian. Mungkin kita sedang terlalu sibuk mengurus hal lain sehingga mereka merasa perhatian orangtuanya berkurang.
Saat ia sedang melancarkan aksi ngambeknya, berilah perhatian penuh. Selain memenuhi kebutuhan perhatian si Kecil, fokus padanya juga bisa membantu mereka mengenali emosi dan menyalurkannya dengan baik. Sehingga ngambek pun tidak akan berlangsung lama.
3. Berikan kesempatan untuk bicara
Mungkin pusing ya, Ma, jika terus-terusan mendengar anak ngambek dan merengek, atau bahkan berteriak tak henti. Biasanya, reaksi yang diberikan orangtua saat anak sedang ngambek adalah emosi yang meninggi.
Sedangkan yang dibutuhkan si Kecil saat ia sedang ngambek atau marah adalah kesempatan menjelaskan perasaannya. Jadi, jangan mudah terpancing emosi dan cobalah beri kesempatan untuk ia bicara.
Semua perasaan yang datang ke dalam dirinya biasanya merupakan pengalaman baru dan beberapa anak kewalahan menerima itu semua. Sehingga emosi yang ditampilkan adalah ketidaknyamanan dan ketidaktahuan dalam bentuk ngambek atau marah.
4. Jangan bereaksi berlebihan
Sudah jadi tugas orangtua untuk mengendalikan keadaan. Saat si Kecil sedang emosi, maka tugas Mama adalah meredam emosinya dan menyampaikan dengan cara yang baik.
Jangan langsung balik emosi dan memarahinya karena terlalu sering ngambek. Justru hal itu akan memicu mereka untuk membela diri. Alhasil, mereka akan makin ngambek dan keadaan akan makin runyam.
Saat menghadapi anak ngambek, bereaksilah seperlunya. Tetap tenang, tanyakan apa yang mereka rasakan, apa yang mereka inginkan. Jika terlalu emosi untuk menjelaskan, tak apa memberikan waktu sendiri dulu agar ia bisa menenangkan perasaannya.
5. Jangan terlalu menuntut anak
Layaknya anak-anak, baiknya mereka memiliki kebebasan. Baik itu kebebasan waktu atau kebebasan pilihan. Terlalu banyak menuntut dan memberikan segudang tanggung jawab pada mereka akan membuat si Kecil akan lebih mudah stress.
Akibatnya, mereka jadi mudah marah dan ngambek. Jika ia sedang tak mau pergi ke tempat kursus, jangan langsung memarahinya, tanyakan kembali sampai menemukan apa kendalanya. Misal mereka jenuh dan lelah, berikanlah sedikit kelonggaran untuk beristirahat dan bermain.
Dengan begini, mereka akan merasa dimengerti, semua rutinitas mulai dari sekolah sampai les pun tak akan terlalu terasa seperti tuntutan bagi mereka. Ngambek dan marah pun akan tidak mudah menggoda si Kecil.
Pada dasarnya, ngambek adalah hal baik bagi anak. Namun Mama harus tetap menangani permasalahan ini dengan baik dan benar ya.