Si Kecil Sering Tidur Tengah Malam, Harus Bagaimana?
Karena siklus anak tidur terlalu malam tidak sehat, Ma
29 Mei 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada kalanya si Kecil menolak tidur malam dan memilih main sampai larut. Sesekali mungkin tak mengapa, lalu bagaimana jika malah jadi kebiasaan?
Banyak anak-anak yang ternyata sulit tidur cepat. Mereka bisa bertahan terjaga bahkan sampai lewat tengah malam. Padahal, waktu paling larut bagi anak-anak adalah pukul 8 malam. Lewat dari itu, bisa mengganggu perkembangannya.
BACA JUGA: Saat Malam, Pukul Berapa si Kecil Sudah Harus Tidur Lelap?
Jika si Kecil sudah terlanjur terbiasa tidur tengah malam, jangan hanya menyerah dan membiarkannya.
Mama wajib mengubah jam tidurnya. Bagaimana caranya? Tenang, popmama.com telah merangkumnya untuk Mama:
1. Biasakan untuk rutin bangun pagi
Salah satu cara paling mudah mengubah siklusnya adalah dengan mengubah jadwal bangun tidurnya. Saat tidur larut, mereka akan bangun tidur pada siang hari. Dan akan segar sampai larut lagi.
Untuk memotong siklus itu, ajak ia untuk bangun pagi. Mungkin akan sedikit sulit, karena mereka masih mengantuk. Namun hal ini sungguh berpengaruh untuk mengubah jam tidur malam mereka.
Editors' Pick
2. Hindari tidur terlalu sore
Jika bangun paginya saja telat, maka waktu tidur siangnya juga jadi molor. Seringnya, anak yang tidur tengah malam, baru mulai tidur siang sekitar pukul 5 sore. Setelah itu, mereka akan bangun selepas pukul 7 malam. Ya tentu mereka takkan mengantuk sampai tengah malam.
Jika si Kecil masih harus tidur siang, ajak ia tidur mulai dari pukul 12 siang. Mau tak mau, ajak ia ke kamar dan siapkan suasana yang siap tidur.
Ajak ia ganti baju dan kenyangkan perutnya. Biarkan ia main di kasur sampai akhirnya tertidur sendiri.
Jika sudah dibangunkan pada pagi hari, kemungkinan ia mengantuk akan lebih besar. Semakin cepat tidur siang, semakin cepat ia bangun. Secara otomatis, jam tidur malamnya juga akan jadi maju.
3. Habiskan tenaganya
Alasan lain mengapa si Kecil menolak tidur malam adalah karena mereka masih memiliki banyak tenaga. Sedangkan tenaga ini harus disalurkan agar mereka merasa lelah dan akhirnya mengantuk.
Saat sore hari dan melihat tenaga mereka masih banyak, sempatkan untuk mengajak mereka main ke luar rumah. Bisa bermain sepeda, berlarian, ke taman, lompat-lompatan, dan lainnya.
Biarkan mereka bergerak sampai berkeringat dan terengah-engah. Sehingga selepas sore, mereka sudah lebih tenang karena tenaganya sudah terlepas.
Namun jangan lupa untuk menjaga asupan air dan makanannya agar tidak dehidrasi dan kelaparan karena terlalu seru bermain di luar.
4. Setting suasana tidur 2 jam sebelumnya
Butuh usaha lebih untuk mengembalikan siklus tidur si Kecil. Jika sudah melakukan 3 tips di atas, kini saatnya berlanjut ke tips yang satu ini. Kali ini adalah suasana yang mendukung.
Jika ingin si Kecil sudah tidur pada pukul 9 malam, pastikan sudah mengajak mereka ke kamar dari pukul 7 malam. Matikan lampu, ajak ia rebahan di kasur, agar suasana yang tenang bisa tercipta.
Mama bisa menemani si Kecil sambil membaca buku atau bercerita mengenai hari ini. Dengan suasana yang mendukung, otak akan bereaksi untuk beristirahat dan mengirim sinyal mengantuk.
Jika di hari pertama dan kedua belum berhasil, jangan dulu menyerah. Terus saja fokus membangun suasana tidur lebih cepat. Karena tubuh anak juga akan belajar mengenai kebiasaan baru yang dialaminya.
5. Beri pemancing rasa ngantuk
Mama juga bisa memberikan pemancing rasa ngantuk. Salah satunya adalah susu hangat. Mama bisa membuatkan susu hangat.
Para ahli mengungkapkan bahwa triptofan yang terkandung dalam susu bisa membuat seseorang menjadi ngantuk akibat melatonin yang dilepaskan.
Selain susu, Mama bisa juga mengoleskan minyak aromaterapi atau memasang sebagai wewangian di kamar. Minyak lavender banyak dipercaya untuk membantu anak lebih cepat dan mudah tidur.
Siap mencoba, Ma?