Mengenal Tipe Helicopter Parenting dan Apa Efeknya pada Anak
Mungkin iya, tapi tidak sadar
18 Mei 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orangtua selalu menginginkan yang terbaik untuk buah hatinya. Orangtua mana yang mau sesuatu buruk menimpa anaknya?
Hal ini membuat orangtua tak segan-segan selalu membantu si Kecil. Atau, selalu menyelamatkan anak dari situasi tidak menyenangkan. Semua untuk anak, asal mereka bahagia.
Pada dasarnya, apakah ini berbahaya untuk si Kecil nantinya. Serta, seperti apa gaya pengasuhan seperti ini?
Jika Mama merasa seperti orangtua pada penjelasan di atas, bisa jadi sedang melakukan helicopter parenting. Seperti apa gaya pengasuhan seperti itu, dan apa efeknya untuk anak? Serta, apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki keadaan?
Berikut Popmama.com jabarkan metode pola asuhhelicopter parenting pada anak yang perlu Mama ketahui.
1. Gaya pengasuhan yang selalu membayangi si Kecil
Layaknya helikopter yang terbangnya tidak setinggi pesawat lain, gaya pengasuhan helikopter menerapkan hal yang sama. Dengan kata lain, orangtua kerap membayangi si Kecil.
Tujuan utamanya, agar si Kecil tetap dalam perlindungan dan pengawasan orangtua. Maksud awalnya baik, ingin si Kecil terlindungi dari hal yang tidak diinginkan. Namun bisa berefek buruk pada perkembangan anak.
Gaya pengasuhan ini yang membuat Mama selalu memperhatikan anak saat di taman bermain dan tak ragu untuk membela anak saat terlibat konflik.
Atau, yang membuat Mama terus bertanya pada guru si Kecil mengenai keseharian anak, di luar dari laporan yang sudah diberikan. Sehingga Mama bisa mengetahui keseluruhan kegiatan si Kecil. Dengan kata lain, agar Mama bisa terus mengontrol perkembangan buah hati.
Dengan begitu, anak tidak akan belajar inisiatif untuk menyelesaikan konflik dan berkembang jadi pribadi yang lebih berani. Anak akan cenderung diam dan kurang inisiatif karena bagian itu sudah dilakukan oleh Mama atau Papanya.
Editors' Pick
2. Kerap menyelamatkan anak dari keadaan tidak menyenangkan
Mama selalu membantu tugas sekolah si Kecil. Bahkan, saat buah hati sudah terlalu lelah dan tak bisa menyelesaikannya, Mama bisa membenahinya tanpa diminta.
Saat si Kecil ketinggalan tugas atau buku pelajarannya, Mama akan mengantarkannya ke sekolah agar mereka bisa belajar dengan maksimal.
Ketika anak terlibat dalam konflik antar sesama teman, Mama tidak ragu mengintervensi keadaan agar konflik segera selesai dan si Kecil bisa kembali bermain.
Serta segudang penyelamatan lainnya.
Jika sering dilakukan, anak akan selalu mengandalkan orangtua mereka. Tak peduli tanggung jawab yang telah dibebankan padanya, karena orangtuanya pasti menolongnya.
Bagaimana jika Mama tidak bisa lagi ada di sisinya? Bagaimana ia akan menjalani hari-harinya?