10 Tips agar Anak Tidak Suka Iri pada Saudaranya
Selalu saling iri antar saudara kandung itu tidak sehat
24 Juni 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selalu ada yang pertama di dunia ini. Entah itu sebagai anak, atau sebagai orangtua. Termasuk saat memiliki anak lebih dari satu.
Sebagai anak, mereka harus menyiapkan segalanya untuk berbagi dengan saudaranya. Sebagai orangtua, Mama harus siap bertindak yang benar agar anak-anak tidak tumbuh dengan rasa iri antar saudaranya atau yang sering disebut sebagai sibling rivalry.
Disusun Popmama.com, berikut 10 cara yang bisa dilakukan agar sibling rivalry tidak tumbuh dalam persaudaraan.
1. Kenalkan mereka sedini mungkin
Tak ada waktu yang terlalu cepat untuk mengenalkan si Kecil pada saudaranya. Sesaat setelah Mama mengetahui bahwa sedang hamil, tak ada salahnya juga langsung mengenalkan calon adik pada sang kakak.
Reaksi yang didapat tentu akan berbeda-beda. Ada yang senang, ada pula yang kaget. Namun dengan penyesuaian yang perkenalan yang terus diulang, ia akan terbiasa dan siap dengan kehadiran si adik.
Sehingga, ia takkan terlalu kaget saat si adik lahir.
2. Usahakan untuk tidak ikut campur
Saat mereka sudah bisa bertengkar, tahan keinginan Mama untuk ikut campur dalam keributan mereka. Jika mereka hanya bertengkar secara verbal, pastikan hanya untuk jadi penonton yang netral.
Karena dengan ikut campur, mereka tidak akan menyelesaikan masalahnya sendiri. Terlebih jika Mama tak tahu awal mula keributan. Jika membela salah satu anak, yang lainnya akan merasa cemburu dan tidak disayang oleh Mama.
Usahakan untuk ikut campur hanya jika pertengkaran mulai berbahaya. Itupun hanya meredakan keadaan agar tidak ada yang terluka, bukan mencoba menyelesaikan masalah mereka.
3. Bertengkar itu hal yang wajar
Bertengkar antar saudara merupakan hal yang wajar dan tak bisa dihindari. Mereka hampir selalu bersama, berbagi ruang dan waktu bersama. Tak mungkin tak ada gesekan.
Pastikan untuk memberi tahu pada mereka bahwa bertengkar adalah hal yang wajar.
Namun jangan lupa untuk tetap ingatkan untuk terus berusaha mengerti dan mengalah pada saudaranya.
4. Rutinkan pertemuan keluarga
Buatlah jadwal baru di setiap minggunya. Mama bisa membuat agenda kumpul keluarga atau family meeting setiap minggu. Dalam pertemuan ini, setiap anggota keluarga bisa berbagi jadwal dan kegiatan selama seminggu.
Dalam pertemuan ini, Mama juga bisa menyusun tugas yang bisa dilakukan anak-anak. Biarkan mereka yang membagi tugas.
Dengan begitu, masing-masing anak mengetahui tanggung jawabnya sehingga tidak akan saling iri jika disuruh mengerjakan tugas rumah.
Editors' Pick
5. Adil pada porsinya
Adil dalam mengurus anak bukan berarti harus memperlakukan anak dengan cara yang sama. Tentu Mama tidak bisa menyamakan tugas kakak dengan si adik, kan?
Jika ada masalah, pastikan untuk melihatnya dari sudut pandang masing-masing anak. Tentu akan berlebihan jika meminta adik yang baru berumur 1 tahun untuk mengelap air yang ditumpahkannya. Sedangkan hal tersebut akan terlihat wajar saja jika dilakukan oleh kakaknya yang sudah berumur 5 tahun.
Berlaku adil bisa membuat anak-anak merasa dihargai dan dimengerti. Juga, ini bisa menjadi contoh bagi anak untuk memperlakukan orang lain dengan adil pada porsinya.
6. Quality time bersama keluarga
Seberapa pun sibuknya orangtua, sangat penting untuk tetap memiliki waktu untuk quality time bersama semua anggota keluarga. Jika ini jadi kebiasaan, maka akan tumbuh hubungan yang sehat pada masing-masing anggota keluarga.
Ingatlah, rumah dan keluarga adalah tempat pertama anak-anak belajar mengenai semua hal. Termasuk bagaimana berhubungan yang baik dengan saudara kandungnya.
Saat menghabiskan waktu bersama keluarga, pastikan untuk memberikan contoh yang baik bagi anak. Perlakukan pasangan dengan sebaik mungkin.
Perlakukan anak-anak dengan cara yang adil dan dengan sepenuh hati. Dengan begitu, mereka akan mencontoh.
7. Hiraukan hal sepele
Saudara akan selalu berselisih mengenai berbagai hal, termasuk hal kecil. Jika Mama selalu mengurus semua itu, mereka akan lebih sering berselisih untuk hal yang sepele.
Berikan mereka waktu dan ruang untuk menyelesaikan masalah sendiri. Biarkan mereka bertengkar dan berbaikan sendiri.
Jika mereka terus berselisih karena hal kecil, cobalah untuk memberikan hukuman yang merugikan mereka berdua.
Sehingga mereka bisa berhenti berselisih dan kembali kompak. Tentu tidak ada yang akan iri karena jika dihukum, keduanya akan ikut dihukum.
8. Sempatkan nge-date bersama anak
Selain quality time bersama keluarga, quality time bersama anak juga tak kalah penting. Anak cenderung lebih terbuka saat bersama Mamanya.
Sempatkan untuk mengobrol dua mata dengan masing-masing anak. Cari tahu apa yang ia rasakan terhadap Mama maupun terhadap anggota keluarga lainnya, termasuk saudaranya.
Dengan begitu, anak akan merasa spesial dan benar-benar diperhatikan. Mereka akan tumbuh jadi pribadi yang percaya diri dan yakin akan kemampuan diri sendiri.
Percaya atau tidak, kegiatan ini juga bisa mengubah perasaan iri antar saudara jadi pertemanan yang kuat karena masing-masing anak merasa percaya diri dan positif.
9. Ciptakan kerjasama
Saat ingin menyuruh anak-anak, pastikan untuk membentuk sistem kerjasama.
Alih-alih memberikan hadiah bagi siapa yang berhasil menyelesaikannya lebih dahulu, lebih baik memberi hadiah pada mereka jika bisa menyelesaikannya bersama.
Dengan begini, mereka akan membentuk hubungan saling menguntungkan untuk mencapai tujuan bersama.
Tak ada rasa iri, karena smua bisa berhasil jika dikerjakan bersama.
10. Mendengarkan kedua belah pihak
Pada akhirnya, yang paling penting adalah telinga, hati, dan waktu untuk mendengarkan anak-anak. Kerahkan semua fokus dan waktu Mama untuk mendengarkan keluh kesah anak, terutama jika mereka sedang bertengkar.
Dengarkan ia yang benar, serta dengarkan juga ia yang salah. Karena dengan mendengar kedua belah pihak bercerita, Mama bisa mengetahui keadaan sebenarnya.
Di sisi lain, memberikan anak kesempatan untuk bicara merupakan hal yang penting. Mereka merasa dihargai dan dipercaya.
Pada akhirnya, mendengarkan membuat Mama bisa menjadi juri yang adil sehingga kemungkinan mereka saling iri akan lebih kecil.
Pada dasarnya, mereka tidak akan iri jika mengetahui orangtuanya memiliki rasa sayang dengan porsi yang sama. Jadi, semua kembali di tangan Mama!
Baca juga:
- Persaingan Antar Saudara: Bagaimana Orangtua Menghadapinya?
- 7 Strategi Jalin Kedekatan Anak dengan Saudara Tiri
- Naura dan Neona Cerita Suka Duka Memiliki Saudara Laki-Laki