Bahaya Bonceng Anak Kecil di Depan saat Naik Motor, Jangan Disepelekan
Jangan sampai menyesal Ma, Pa. Lebih baik mencegah dengan menjaga keselamatan bersama
12 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Terkadang orangtua memiliki urusan mendadak, akibatnya terpaksa membawa anak keluar rumah menggunakan kendaraan sepeda motor.
Mengapa anak harus dibawa? Biasanya karena tidak ada orang lain yang bisa dimintakan bantuan untuk mengasuh si Kecil saat orangtua pergi.
Lalu bolehkah mengajak anak pergi berdua naik motor dan anak duduk di depan?
Hal yang paling penting adalah Mama perlu memerhatikan keamaan si Kecil selama dalam perjalanan.
Namun karena terburu-buru, kadang ada juga orangtua membonceng anak naik motor dengan posisi duduk di depan.
Dipikirnya, "Nggak jauh kok, sebentar juga sampai," atau "Aman kok, pasti pelan-pelan bawa motornya."
Berikut Popmama.com merangkum bahaya membonceng anak kecil di depan saat naik motor. Semoga bisa jadi pengingat ya.
Editors' Pick
1. Membatasi ruang gerak pengendara
Alasan pertama yang bisa mengundang bahaya jika anak naik motor di depan adalah karena membatasi ruang gerak si pengendara.
Akan jadi lebih berbahya jika dalam kondisi sedang menyikap ancaman yang terjadi di depan selama perjalanan.
Bayangkan jika ingin menghindari sesuatu namun ruang geraknya terbatas, misal ada mobil tiba-tiba berhendi mendadak di depan.
Rem mendadak bisa berbahaya, jika mau mengalihkan ke samping pun jika anak di bonceng di depan bisa jadi susah bergerak.
2. Anak bisa jadi sasaran utama menjadi korban
Dalam setiap perjalan tentu kita mengharapkan sampai dengan selamat di tujuan. Namun, pengendara hanya bisa berdoa dan berusaha mengendarai motor dengan sebaik-baiknya.
Namun kita tidak pernah mengetahui kemungkinan lain yang terjadi selama di jalan raya.
Jika membonceng anak duduk di depan, ia bisa jadi sasaran utama saat terjadi tabrakan. Terutama jika posisi tabrakan dari depan.
Tentu ini akan membahayakan keselamatan anak.