Lewat Sebuah Sentuhan Saat Mendongeng, Stimulasi Anak dapat Meningkat
Mendongeng pun bisa membantu perkembangan otak anak nih, Ma!
14 November 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menciptakan momen untuk mempererat ikatan emosi antara Mama dan si Kecil bisa dilakukan dengan berbagai cara sederhana, salah satunya melalui kegiatan mendongeng.
Membaca buku dongeng untuk anak-anak sebagai rutinitas malam sebelum tidur dapat membangun kualitas hubungan menjadi lebih baik.
Walau terkesan sepele karena hanya bercerita, namun sebenarnya ada beragam manfaat positif yang dapat membantu si Kecil berkembang sesuai dengan karakter yang diinginkan oleh orangtua.
American Academy of Pediatrics (AAP) pada tahun 2014 pun menganjurkan untuk membacakan cerita anak sejak lahir agar pelan-pelan mengembangkan kualitas hubungan antara anak dengan orangtua.
Tak hanya meningkatkan kualitas hubungan saja, namun perlu disadari bahwa mendongeng juga dapat membantu anak untuk tumbuh secara optimal. Jika Mama ingin mengetahui berbagai manfaat serta informasi lebih banyak lagi mengenai kegiatan mendongeng bersama si Kecil, kali ini Popmama.com telah merangkumnya.
Editors' Pick
1. Sebuah sentuhan fisik selama membacakan dongeng berdampak untuk perkembangan anak
Anak sehat dan cerdas tentu menjadi keinginan setiap orangtua, namun semuanya butuh dipersiapkan dengan baik termasuk menstimulasi si Kecil melalui dongeng.
Mendongeng bisa menjadi salah satu kegiatan favorit orangtua dengan anak, apalagi jika ditunjang dengan kisah-kisah yang menarik bahkan dengan karakter yang lucu dan unik.
Tanpa disadari ada beberapa manfaat yang bisa didapat untuk anak-anak ketika rutin dibacakan dongeng seperti:
- Tingkat kreativitas dan imajinasinya dapat terasah saat mendongeng.
- Memancing kecerdasan anak dalam memecahkan masalah.
- Meningkatkan kepedulian agar anak dapat mau berempati.
- Mengasah sikap kepemimpinan dengan belajar memecahkan masalahnya sendiri.
- Sikap berani memotivasi anak untuk mengungkapkan perasaannya sendiri.
Mama juga perlu sekali memberikan sentuhan fisik selama membacakan dongeng. Selain membantu anak lebih tertarik dengan ceritanya, sentuhan pun akan berdampak bagi perkembangan anak.
Sebuah sentuhan juga akan membantu perkembangan amigdala (bagian otak yang mengatur emosi, memori) serta mengintegrasikan otak kecil dan otak area prefrontal.
2. Keterlibatan anak selama membacakan dongeng juga diperlukan
Mochamad Ariyo Faridh Zidni atau Kak Aio sebagai pendongeng yang telah memahami dunia anak mengatakan bahwa ketika membacakan dongeng usahakan untuk melupakan kegiatan lain termasuk bermain gadget.
Perangkat teknologi termasuk gadget harus bisa diabaikan terlebih dahulu agar Mama tetap fokus ketika membacakan dongeng untuk si Kecil.
Lalu pastikanlah untuk mencari cerita yang sesuai dengan usia anak karena ini dapat memengaruhi keinginannya dalam mendengarkan dongeng tersebut. Selama bercerita, tidak ada salahnya untuk melibatkan peran anak ketika sedang mendengarkan dongeng. Biarkan dirinya juga ikut berimajinasi.
"Orangtua juga dapat melibatkan anak-anak dengan mendorong mereka dalam memberikan ide jalur cerita, nama karakter dan alat peraga lainnya sehingga mendongeng menjadi lebih seru. Tidak ada cerita yang salah atau benar saat kita berimajinasi. Disitulah letak kekuatan imajinasi," kata Kak Aio selaku pendiri komunitas Ayo Dongeng Indonesia saat ditemui di konferensi pers Nivea Sentuhan Ibu 2019 di Kawasan Senayan (13/11/2019).
Kak Aio juga mengingatkan bahwa pemilihan waktu juga harus diperhatikan. Carilah waktu yang tepat, di mana si Kecil bisa fokus dan mau mendengarkan cerita dongeng dengan baik. Mencari waktu di malam hari pun sangat tepat ketika jam-jam menjelang tidur karena sudah tak ada lagi aktivitas, sehingga suasana menjadi lebih hangat selama membacakan dongeng.
3. Kegiatan mendongeng bisa membantu perkembangan otak anak
Dr. Herbowo Soetomenggolo SpA(K), Dokter Spesialis Syaraf Anak menjelaskan bahwa ketika Mama mendongeng dan anak-anak mendengarkan, maka tanpa disadari bagian otak si Kecil akan aktif.
Selain mendengarkan dongeng yang dibacakan, dirinya pun akan ikut berimajinasi bahkan aktivitas otak yang mendengarkan dan menceritakan dongeng memiliki kinerja serupa.
"Kegiatan mendongeng meliputi beberapa hal termasuk neural coupling yakni mendengarkan, memproses informasi, mengolah informasi menjadi data-data sesuai dengan imajinasinya. Proses selanjutnya adalah mirroring atau ketika otak pendengar memiliki cara bekerja yang sama dengan otak pendongeng. Selanjutnya otak merilis beberapa hormon seperti dopamin, kortisol dan oksitosin. Hormon tersebut mengatur perubahan emosi, kewaspadaan dan empati sehingga dapat mengingat jalur cerita," kata Dr. Herbowo Soetomenggolo SpA(K).
Mendengarkan dongeng tidak hanya mengaktifkan salah satu bagian saja, namun hampir semua fungsi otak ikut bekerja.
Menurut Dr. Herbowo Soetomenggolo SpA(K), aktivitas di cortex terjadi ketika otak memproses fakta, sehingga dapat mengaktivasi bagian otak lainnya termasuk motor cortex, sensory cortex dan frontal cortex.
Selain itu, penelitian menunjukkan kegiatan mendongeng dapat membantu kemampuan literasi yang sejalan dengan kemampuan kognitif anak. Jika disimpulkan, walaupun kegiatan mendongeng termasuk mudah dilakukan, namun memiliki dampak yang luar biasa terhadap perkembangan otak anak.
Percaya bahwa kegiatan mendongeng dapat menumbuhkan daya imajinasi anak, maka Nivea #SentuhanIbu 2019 tahun ini akan menghadirkan World of Imagination sebuah taman bermain interaktif yang terinspirasi dari sebuah cerita yang digabungkan dengan dunia imajinasi, kombinasi antara permainan dengan seni digital.
Namun perlu diingat kembali bahwa prinsip stimulasi yang terbaik yaitu dilakukan dengan dua arah, sehingga menciptakan pengalaman dongeng yang menyenangkan.
Itulah beberapa informasi mengenai dongeng yang bisa memengaruhi kinerja otak anak menjadi lebih optimal. Semoga informasi kali ini semakin membuat Mama lebih sering membacakan dongeng untuk si Kecil.