Curhat Kakak yang Akan Punya Adik, Simpan Cemburu Cukup Besar

Beruntung, si Mama bisa memberikan pengertian dengan bijak

12 Maret 2024

Curhat Kakak Akan Pu Adik, Simpan Cemburu Cukup Besar
TikTok.com/abang_corinth

Punya anak kedua tentu menjadi momen yang butuh persiapan mental. Bukan cuma untuk orangtua, tapi juga untuk si anak pertama. Tidak sedikit cerita yang menunjukkan orangtua menganggap anak pertama telah siap untuk memiliki adik, padahal kenyataannya tidak.

Kesiapan anak pertama memiliki adik berkaitan erat dengan pengertian yang diberikan orangtua kepada si kakak. Jika si kakak memiliki ketakutan, itu hal yang wajar lho, Ma. Membayangkan orangtua akan membagi perhatian dengan si adik, bukan hal yang mudah baginya.

Seperti kisah satu ini, curhat kakak yang akan punya adik, ternyata simpan cemburu cukup besar.Beruntung, si Mama bisa memberikan pengertian dengan cara yang bisa diterima oleh si kakak.

Bagi Mama yang akan memiliki anak kedua, simak ceritanya bersama Popmama.com. Siapa tahu, Mama bisa lebih paham perasaan si kakak yang mungkin sulit untuk diungkapkan.

Kakak Menduga Mama Akan Lebih Sayang Adik

Kakak Menduga Mama Akan Lebih Sayang Adik
TikTok.com/abang_corinth

Unggahan terbaru pemilik akun TikTok.com/abang_corinth mendapat perhatian dari warganet. Corinth, seorang kakak yang akan memiliki adik melontarkan pertanyaan yang menunjukkan kekhawatirannya kepada si Mama.

“Kalau adik lahir, ma lebih sayang pada siapa? Pasti lebih sayang adik kan?,” tanya Corinth

Percakapan antara Corinth dengan sang Mama pun terjadi. Meski pertanyaan yang dilontarkan penuh kekhawatiran, Corinth bertanya dengan tenang sambil tetap fokus kepada mainannya.

Editors' Pick

Si Mama Gunakan Analogi untuk Menjawab

Si Mama Gunakan Analogi Menjawab
TikTok.com/abang_corinth

“Mama sayang dua-duanya,” jawab si Mama.

Namun, Corinth tetap bersikeras meminta sang Mama memilih salah satu, antara ia atau adiknya. Tak kehabisan akal, Mama cerdas ini menjawab pertanyaan sang anak dengan bijak serta menggunakan analogi agar mudah dimengerti oleh anaknya.

“Dua-duanya lahir dari perut Mama. Dua-duanya anak Mama. Dua-duanya harus Mama sayangi. Tidak ada yang paling disayang, semua disayangi.

Contoh, sandal. Bisa nggak abang pakai sandal sebelah aja? Nggak bisa kan? Harus tetap dipakai sepasang, baru bisa dia jalan kan? Itulah,” jawab sang Mama

Bertanya Apa Alasan si Kecil Berpikir Demikian

Berta Apa Alasan si Kecil Berpikir Demikian
TikTok.com/abang_corinth

“Nggak yakin Corinth. Mama pasti lebih sayang adik daripada Corinth,” ucap Corinth

“Alasannya apa coba, kenapa abang bicara seperti itu?” sang Mama bertanya kembali

“Namanya kan adik. Adik kan yang kedua lahir, imut nanti. Mama nggak sayangi Corinth kalau sudah abang-abang,” Corinth menjawab pertanyaan si Mama.

Kalau didengar memang cukup lucu ya, Ma. Namun, perasaan seperti ini hanya bisa dirasakan dan dimengerti oleh si anak pertama. Jika menghadapi situasi seperti ini, cobalah untuk memvalidasi ketakutannya terlebih dahulu.

Tidak ada salahnya untuk memberikan sedikit pujian kepada anak, sebelum lanjut memberikan pengertian kepadanya.

Cara si Mama Memberikan Pengertian

Cara si Mama Memberikan Pengertian
TikTok.com/abang_corinth

“Tapi, nanti mungkin sama adik karena dia masih bayi, masih lebih kecil dari abang, Mama akan lebih ada perhatian lebih sedikit sama adik. Dia belum semandiri abang, abang udah bisa jalan, bisa bicara, bisa melakukan banyak hal sendiri, adik belum,” terang sang Mama.

Memberikan pengertian seperti ini memang kecil kemungkinan untuk langsung diterima oleh si kakak. Di sinilah peran Mama dan Papa untuk memberikan pengertian diperlukan. Secara perlahan, secara bergantian, dengan cara masing-masing.

Sehingga, si kakak akan merasa tetap aman dan ketakutannya kurang perhatian terpatahkan.

Ajak si Kakak Ikut Berperan Menjaga si Adik

Ajak si Kakak Ikut Berperan Menjaga si Adik
TikTok.com/abang_corinth

Tanpa bermaksud memberikannya tanggung jawab berlebih, mengajak kakak ikut menjaga adik akan mengajarkannya tentang kerjasama tim. Bahwa ia tidak sendirian menghadapi ketakutannya, dan kehadiran si adik bukanlah ancaman baginya.

Hal ini juga yang dilakukan oleh Mama Corinth, dan mendapat persetujuan dari Corinth.

“Abang juga harus perhatian sama dia. Saling kerjasama kita ya, mengurus adik ya. Kita satu tim,” pungkas si Mama.

Tantangan memiliki anak kedua memang kadang bikin bergidik. Sebelum mengajak si kakak bekerja sebagai tim untuk menyayangi si adik, Mama dan Papa harus menjadi tim yang solid dalam menumbuhkan suasana rumah yang nyaman, aman, dan penuh kasih untuk semua anggota keluarga.

Baca juga:

The Latest