Kehidupan Anak yang Besar Tanpa Sosok Ibu di Film Dua Hati Biru
Peringatan, artikel ini mengandung spoiler, ya!
19 April 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dua Hati Biru, sekuel film Dua Garis Biru menjadi salah satu film yang menghiasi layar bioskop dan mendapat sambutan baik dari mereka yang penasaran dengan kehidupan Bima dan Dara setelah kepergian Dara ke Korea.
Menyambung kembali hubungan romansa Bima dan Dara, kali ini turut hadir anak semata wayang mereka, Adam, yang tumbuh tanpa sosok Dara di sampingnya. Adam hanya mengenal sosok sang Mama melalui layar smartphone saat mereka melakukan video call.
Tentu ini tidak menjadi lingkungan yang ideal untuk Adam, mengingat keluarga tempatnya tumbuh bukanlah keluarga yang utuh. Ketidakhadiran sang Mama menjadi tantangan dalam keluarga ini. Satu per satu masalah muncul dan menarik untuk dijadikan bahan diskusi bersama keluarga.
Dua Hati Biru memotret kehidupan anak yang besar tanpa sosok Ibu. Apa yang bisa dipelajari dalam situasi seperti ini? Popmama.comtelah merangkumnya untuk Mama.
1. Perbedaan pola asuh
Saat orangtua tidak hadir dalam tumbuh kembang anak, tentu akan ada perbedaan pola asuh yang sangat terasa. Orangtua pun membutuhkan waktu agar sang anak bisa tumbuh sesuai dengan pola didik ideal dalam bayangan mereka.
Saat ada satu pihak, entah Mama atau Papa yang tidak membersamai tumbuh kembang anak dalam waktu lama, anak tentu akan tumbuh dengan didikan siapa saja yang ada di sekitarnya.
Jika dirasa ada perbedaan pola asuh yang cukup kentara, perlu adanya komunikasi antara orangtua dan pihak ketiga yang telah membantu membesarkan si Kecil. Perlu adanya komunikasi untuk menyepakati seperti apa si Kecil akan dididik dan dibesarkan, agar tidak membuat si Kecil bingung dan tetap bisa tumbuh sesuai aturan.
2. Banyak campur tangan pihak ketiga
Masih berkaitan dengan poin nomor satu, jika ada perbedaan pola asuh terhadap anak, maka tentu akan ada campur tangan pihak ketiga. Pada film ini pihak ketiga adalah orangtua Bima, yang memang sejak kecil mengurus dan menemani Adam tumbuh.
Hal ini sangat terasa dalam satu adegan yang memperlihatkan Mama Bima terlalu berkuasa atas diri Adam, dan semua dilakukan atas dasar sayang dan tidak ingin terjadi apapun dengan Adam serta perasaan telah mengurus Adam sejak kecil.
Jika hal serupa pun terjadi kepada Mama, penting untuk segera mengingatkan pihak ketiga bahwa orangtua kini telah hadir seutuhnya dan siap mengurus si Kecil. Komunikasi yang jelas diperlukan, agar tidak ada lagi melewati batasan yang telah ditetapkan demi kenyamanan kedua belah pihak.
Editors' Pick
3. Tidak ada bonding antara Mama dan anak, serta Mama dan Papa
Kepergian Dara ke Korea membuat adanya jarak antara Dara dan Adam, serta Dara dan Bima. Meski dikisahkan mereka rutin melakukan video call, hal ini tentu tidak efektif untuk membangun ikatan emosional antara Mama dan anak, serta Mama dan Papa.
Konflik antara Mama dan Papa pun akan muncul, dan menjadi masalah baru saat anak menyadari orangtuanya kerap bertengkar. Ikatan yang tidak sempurna ternyata bisa menimbulkan banyak masalah baru dalam keluarga.
Penolakan pun akan muncul di awal, karena gap yang tercipta terasa begitu nyata. Waktu yang hilang mungkin bisa saja diganti, namun butuh usaha keras dari semua pihak agar ikatan emosional terbangun dengan lancar dan tanpa paksaan.
4. Anak kesulitan mengatur emosi
Dinamika orangtua tunggal yang diangkat dalam film Dua Hati Biru ini menunjukkan adanya dampak psikologis pada anak yang tumbuh tanpa sosok Ibu. Melansir dari learningmind.com dijelaskan bahwa anak yang tumbuh tanpa sosok Mama akan memiliki self-esteem yang rendah, sulit mengontrol emosi, dan mudah merasa terasing dalam keluarga.
Bantuan ahli pun kadang dibutuhkan, agar si Kecil mampu mengenali emosi yang sedang dirasakan dan bagaimana cara mengungkapkannya kepada orang yang ia percaya
5. Anak lebih dekat dengan sosok yang dilihat tiap hari
Dalam Dua Hati Biru, orangtua Bima menjadi pihak ketiga yang merawat dan membesarkan Adam bersama Bima. Alih-alih dekat dengan Dara, kehadiran orangtua Bima menjadi lebih penting bagi Adam.
Hal serupa mungkin bisa saja terjadi pada kehidupan Mama, yang meski tidak pergi jauh harus menjalankan dua peran sehari-hari. Tidak jarang, si Kecil justru dekat dengan si Mbak dibanding Mama.
Cemburu itu perasaan yang wajar. Namun sebelum melampiaskan emosi, sadari bahwa ini adalah kemungkinan yang bisa terjadi karena si Kecil melihat pihak ketiga yang setiap hari menemaninya. Sepakati beberapa hal dengan si Kecil maupun pihak ketiga, agar ketidakhadiran orangtua dapat dimengerti oleh anak
6. Butuh adanya support system yang baik
Saat orangtua telah bisa hadir seutuhnya dan siap menemani anak bertumbuh, support system yang baik memang dibutuhkan agar semua berjalan lancar. Hadir kembali secara utuh setelah cukup lama tidak menemani anak tumbuh bukan hal yang mudah, akan ada perasaan lelah secara emosional. Disinilah peran support system yang baik dibutuhkan, agar menjadi tempat recharging saat lelah memuncak.
Film ini diperuntukkan untuk siapa saja yang akan, telah, dan sedang menjadi orangtua. Tidak ada suami, istri, ataupun anak yang sempurna. Namun kehadiran keluarga yang utuh, dibutuhkan oleh semua anggota keluarga. Selamat menonton!
Baca juga:
- Fakta dan Sinopsis Film Dua Hati Biru, Tak Ada Keluarga yang Sempurna
- Daftar Soundtrack Film Dua Hati Biru, Ada Lagu 'Asimetris' Kunto Aji
- 5 Red Flag Angga Yunanda dan Nurra Datau di Dua Hati Biru