Sering Abaikan Emosi Anak? Awas, si Kecil Berpotensi Trauma!
Menjadi salah satu bentuk abuse yang paling umum dilakukan pada anak
30 Maret 2025

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ma, seberapa seringkah Mama dan Papa sebagai orangtua mengabaikan perasaan anak yang sedang mengalami emosi intens? Besar kemungkinan orangtua juga perlu meregulasi emosi saat anak mengalami emosi yang intens, hingga tantrum tak berkesudahan.
Namun, terlalu sering mengabaikan emosi anak bisa berpotensi membuatnya alami trauma masa kecil.
Trauma ini terjadi saat anak mengalami Emotional Neglect karena diabaikan terus menerus oleh orangtuanya. Efek jangka panjangnya pun bermacam-macam dan bisa berdampak negatif dalam keseharian anak.
Melalui akun Intagramnya, Audrey T. Susanto, seorang Psikolog Klinis dan Keluarga menjelaskan banyak hal tentang dampak mengabaikan perasaan anak yang tanpa sadar, sering orangtua lakukan.
Yuk, belajar bersama Popmama.com tentang Emotional Neglect dan dampak negatif sering mengabaikan emosi anak. Simak penjelasannya hingga akhir!
1. Emotional Neglect dalam Kehidupan Sehari-hari
Emotional Neglect adalah sebuah kondisi ketika kebutuhan kasih sayang seseorang diabaikan secara berkelanjutan, tidak divalidasi, dan tidak dihargai oleh keluarga sendiri.
Dewasa ini, kita semakin sadar bahwa kebutuhan jiwa anak juga menjadi sesuatu yang penting dan harus dipenuhi oleh orangtua. Karena, jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, dampaknya akan berpengaruh terhadap kesehatan mental dan perkembangan otak anak.
Dr. Jonice Webb, seorang psikolog juga menjelaskan bahwa emotional neglect terjadi saat orangtua atau pengasuh gagal memberikan respons yang tepat terhadap kebutuhan emosional anak, sehingga membuat anak merasa tidak diperhatikan, tidak penting, atau tidak layak diperhatikan.
2. Kenapa Orangtua Mengabaikan Perasaan Anak?
Jika pertanyaannya kenapa, maka akan ada banyak alasan yang melatarbelakangi hal ini terjadi. Namun, selain kurangnya ilmu pengetahuan, stres, tuntutan dan ekspektasi masyarakat yang begitu tinggi, biasanya ada tiga hal lain yang tidak kalah berperan saat orangtua mengabaikan perasaan anak, yaitu:
- Kesulitan dalam mengatur emosinya sendiri
Ketidaktahuan orangtua untuk mengatur emosi yang mereka rasakan cenderung akan membuat mereka mengabaikan, menjadi frustasi, atau menghindar karena overwhelmed dengan banyaknya perasaan yang harus dihadapi. Ini juga membuat mereka tanpa sadar mengambil cara untuk mengabaikan, karena tidak mampu merespon emosi dengan cara yang sehat. - Salah mengartikan emosi yang dikeluarkan anak
Anak-anak belum sepandai orang dewasa untuk mendeskripsikan emosi yang mereka rasakan. Kadang, orangtua sering menganggap anak mencari perhatian, atau terlalu berlebihan dalam sesuatu. Padahal bisa saja itu cara mereka dalam mengekspresikan emosi yang mereka rasakan. - Generational Pattern
Tanpa sadar, emotional neglect juga menjadi sesuatu yang diturunkan dari generasi sebelumnya. Jika orangtua pernah diabaikan emosinya oleh orangtua terdahulu, besar kemungkinan mereka melakukan hal yang sama kepada anaknya kelak. Alasannya, karena mereka tidak tahu bagaimana cara merespon emosi dengan baik, memvalidasi perasaan, atau tidak memiliki teladan untuk hal tersebut.