Bagaimana Orangtua Memfasilitasi Anak agar Mencapai Cita-citanya?
Sebagai orangtua Mama wajib memfasilitasi si Kecil menggapai impiannya
17 Februari 2025

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cita-cita adalah impian yang ingin dicapai oleh setiap individu, termasuk anak-anak. Di masa muda mereka, cita-cita sering kali menjadi motivasi utama yang mendorong mereka untuk belajar dan berkembang. Namun, untuk mencapai cita-cita tersebut, anak membutuhkan dukungan, arahan, dan fasilitas dari orangtua yang memainkan peran penting dalam setiap langkah perjalanan mereka.
Penting bagi orangtua untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan diri anak, di mana anak merasa aman untuk bermimpi, bereksperimen, dan gagal tanpa takut dihakimi. Dengan cara ini, anak dapat belajar dari pengalaman dan semakin dekat dengan tujuan mereka.
Orangtua juga perlu memperkenalkan anak pada berbagai aktivitas dan pelajaran yang dapat membantu mereka mengeksplorasi potensi yang belum mereka sadari.
Selain itu, orangtua harus dapat memahami bahwa setiap anak memiliki jalannya masing-masing dalam mencapai cita-citanya. Tidak semua anak memiliki minat yang sama atau ingin mengikuti jalur yang sama dengan orangtuanya.
Oleh karena itu, peran orangtua bukan untuk memaksakan kehendak, tetapi untuk memberikan dukungan yang fleksibel dan penuh kasih sayang, dengan menghormati pilihan dan minat anak.
Kali ini Popmama.com akan membahas bagaimana orangtua memfasilitasi anak agar mencapai cita-citanya? yang bisa jadi referensi Mama dan Papa untuk mendukung impian si Kecil. Disimak ya!
1. Mendengarkan dan memahami minat anak
Orangtua memiliki peran penting dalam memfasilitasi anak agar mencapai cita-citanya, salah satunya melalui mendengarkan dan memahami minat anak. Ketika orangtua mendengarkan dengan penuh perhatian, mereka dapat mengetahui apa yang anak benar-benar sukai dan inginkan. Proses mendengarkan ini memberi anak ruang untuk mengungkapkan impian dan ketertarikannya. Dengan memahami minat anak, orangtua dapat memberikan dukungan yang lebih tepat dan relevan dengan aspirasi anak, sehingga anak merasa lebih dihargai dan didorong untuk mengejar cita-citanya.
Memahami minat anak juga melibatkan observasi terhadap perilaku dan hobi anak sehari-hari. Terkadang, anak mungkin belum mampu mengungkapkan secara verbal apa yang mereka inginkan, namun lewat kegiatan yang mereka pilih atau hal-hal yang mereka lakukan, orangtua bisa mengidentifikasi minat mereka. Misalnya, anak yang sering meluangkan waktu untuk menggambar atau bermain musik bisa jadi memiliki minat dalam bidang seni atau kreativitas.
2. Memberikan pendidikan dan pengalaman yang berkualitas
Orangtua memainkan peran kunci dalam membantu anak mencapai cita-citanya dengan memberikan pendidikan dan pengalaman yang berkualitas. Pendidikan yang baik tidak hanya terbatas pada sekolah, tetapi juga mencakup pengajaran di rumah tentang nilai-nilai, keterampilan hidup, dan sikap yang positif. Orangtua dapat memilihkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak, termasuk mendukung mereka untuk mengikuti program pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Misalnya, mendorong anak untuk mengambil kursus ekstra (bimbingan belajar) atau bergabung dengan komunitas yang mendukung minatnya, seperti klub musik atau sains.
Psikolog Klinis dan Dosen, Anastasia Satriyo menekankan bahwa pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning) tidak hanya terbatas pada aspek akademik, tetapi juga meliputi pengalaman praktis yang membentuk karakter anak. Ia menyoroti pentingnya kolaborasi daripada kompetisi, terutama pada usia dini.
"Dulu saya pernah berbincang dengan teman dari Jerman yang menonton film Laskar Pelangi. Dia terkejut karena anak-anak di Indonesia lebih sering diajarkan untuk bersaing, dan tidak diajarkan untuk lebih sering berkolaborasi. Padahal, di negara-negara maju, anak-anak hingga usia 7-8 tahun lebih fokus diajarkan cara berkomunikasi dan bekerja sama, bukan hanya untuk menjadi juara" ungkap Anastasia saat acara 'grand opening of gentem' di Neo Soho, Jakarta Barat, Selasa (12/2/2025).
Selain pendidikan formal, pengalaman yang berkualitas juga sangat berpengaruh. Orangtua dapat menciptakan kesempatan bagi anak untuk belajar melalui pengalaman langsung yang memperkaya wawasan mereka, seperti melakukan perjalanan edukatif, mengunjungi museum, atau melibatkan anak dalam kegiatan sosial yang mengajarkan tanggung jawab. Pengalaman ini memberikan anak kesempatan untuk mengembangkan keterampilan praktis dan memperluas pandangan mereka tentang dunia, yang dapat mendukung mereka dalam meraih cita-citanya di masa depan.
Orangtua juga harus memberikan bimbingan dan dorongan yang berlanjut agar anak merasa termotivasi untuk belajar dan berkembang. Dengan mendampingi anak selama perjalanan pendidikannya, baik di sekolah maupun dalam kegiatan lainnya, orangtua dapat membantu mereka mengatasi tantangan yang dihadapi. Dukungan emosional dan pemahaman terhadap kebutuhan anak sangat penting untuk memastikan bahwa anak tidak hanya memperoleh pendidikan yang berkualitas, tetapi juga merasa didorong untuk berusaha keras dalam mengejar cita-cita mereka.