4 Hal yang Tidak Boleh Didengar Anak, Mama Wajib Baca!

Ternyata omongan dari orangtua bisa didengar dan menjadi dampak buruk bagi anak

21 Februari 2025

4 Hal Tidak Boleh Didengar Anak, Mama Wajib Baca
Pexels/Tima Miroshnichenko
Hal yang tidak boleh didengar anak

Orangtua tentu ingin memberikan lingkungan yang positif dan mendukung perkembangan anak. Namun, tidak semua kata atau kalimat yang kita ucapkan bisa memberikan dampak baik bagi mereka.

Beberapa hal yang orangtua ucapkan tanpa sadar bisa memengaruhi mental dan emosional anak, bahkan bisa berdampak jangka panjang dalam pembentukan karakter mereka.

Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk lebih berhati-hati dengan kata-kata yang didengar anak, agar mereka dapat tumbuh dengan rasa percaya diri, optimisme, dan kesehatan mental yang baik.

Dikutip dari salah satu postingan Instagram @rawikara.as, orangtua perlu menyadari bahwa hal-hal sensitif seperti memberikan komentar negatif mengenai orang lain, mengeluh tentang anak sendiri, masalah keuangan keluarga, dan bertengkar di depan anak sangat mengganggu tumbuh kembang dan psikologis anak.

Kali ini Popmama.com akan membahas informasi mengenai hal yang tidak boleh didengar anak. Disimak ya, Ma!

1. Komentar negatif mengenai orang lain

1. Komentar negatif mengenai orang lain
Pexels/PNW Production
Hal yang tidak boleh didengar oleh anak

Komentar negatif tentang orang lain di depan anak sering kali dianggap sepele, namun dampaknya bisa sangat besar terhadap perkembangan emosional dan pandangan hidup anak lho, Ma.

Anak-anak cenderung menyerap segala yang mereka dengar, termasuk komentar-komentar buruk tentang orang lain, yang dapat memengaruhi cara mereka melihat dunia dan orang-orang di sekitar mereka.

Jika orangtua sering mengungkapkan kritik tajam atau merendahkan orang lain, anak-anak mungkin akan meniru sikap tersebut dan mulai menilai orang lain berdasarkan penilaian negatif, yang dapat merusak empati dan toleransi mereka.

Selain itu, mendengar komentar negatif tentang orang lain juga bisa mempengaruhi cara anak-anak memandang diri mereka sendiri, lho.

Jika mereka terbiasa mendengar orangtua mengkritik atau merendahkan orang lain, mereka bisa menganggap hal itu sebagai pola yang normal dalam berinteraksi dengan orang lain, termasuk dalam hubungan mereka dengan teman-teman atau keluarga.

Untuk itu, orangtua sebaiknya lebih bijaksana dalam berkomunikasi, memilih untuk berbicara positif di depan anak.

Hal ini tidak hanya membantu anak memahami pentingnya empati, tetapi juga membentuk karakter yang lebih terbuka, pengertian, dan penuh kasih terhadap sesama.

2. Mengeluh tentang anak

2. Mengeluh tentang anak
pexels/RDNE Stock project
Hal yang tidak boleh didengar anak

Mengeluh tentang anak di depan mereka ternyata bisa memberi dampak negatif yang besar terhadap perkembangan emosional anak.

Tanpa disadari oleh orangtua, anak-anak sangat peka terhadap perasaan orangtua, dan mendengar keluhan tentang perilaku atau kemampuan mereka bisa menurunkan rasa percaya diri dan harga diri mereka.

Ketika orangtua sering mengungkapkan rasa frustrasi atau ketidakpuasan terhadap anak secara terbuka, anak bisa merasa dirinya tidak dihargai atau bahkan tidak dicintai.

Hal ini bisa menimbulkan perasaan cemas, rendah diri, atau rasa tidak aman dalam diri anak.

Sebagai orangtua, penting untuk selalu memberikan dukungan dan pengertian, bahkan ketika menghadapi tantangan dalam mendidik anak.

Jika orangtua merasa kesulitan atau kecewa, sebaiknya diskusikan perasaan tersebut dengan pasangan atau orang dewasa lainnya di luar pandangan anak.

Mengeluh di depan anak bukanlah solusi yang sehat dan justru bisa merusak hubungan yang penuh kasih sayang. Sebaliknya, penting untuk mengajarkan anak bagaimana mengatasi kesulitan dengan sikap positif, agar mereka bisa tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan tangguh.

3. Masalah keuangan

3. Masalah keuangan
Pexels/Timur Weber
Hal yang tidak boleh didengar anak

Membicarakan masalah keuangan di depan anak-anak ternyata bisa berdampak buruk pada cara mereka memandang uang dan mengelola perasaan mereka terhadap stabilitas keluarga.

Anak-anak belum sepenuhnya mengerti tentang masalah keuangan, dan mendengar orangtua mengeluh tentang kesulitan keuangan bisa menimbulkan kecemasan atau ketakutan.

Mereka mungkin merasa takut atau khawatir bahwa keadaan keluarga mereka akan semakin buruk, yang bisa memengaruhi rasa aman dan stabilitas emosional mereka.

Bahkan, anak-anak yang terpapar masalah keuangan yang dibicarakan terlalu terbuka bisa mulai merasa bersalah atau bertanggung jawab atas kesulitan yang dihadapi oleh orangtua.

Sebagai orangtua, penting untuk menjaga percakapan tentang keuangan tetap bijak dan terbatas, hanya dibicarakan pada waktu yang tepat dan dengan cara yang sesuai dengan usia anak. Alih-alih mengungkapkan kesulitan secara langsung, orangtua dapat mengajarkan anak tentang nilai uang dan bagaimana cara mengelola keuangan dengan bijaksana.

Ini akan membantu anak memahami pentingnya tanggung jawab keuangan tanpa harus merasa terbebani oleh masalah yang belum dapat mereka pahami sepenuhnya.

Dengan cara ini, anak akan tetap merasa aman dan tidak perlu khawatir tentang kondisi keuangan keluarga mereka.

4. Bertengkar di depan anak

4. Bertengkar depan anak
Pexels/cottonbro studio
Hal yang tidak boleh didengar anak

Bertengkar di depan anak dapat menimbulkan dampak negatif yang signifikan pada perkembangan emosional mereka. Anak-anak yang melihat atau mendegar orangtua mereka bertengkar akan sering merasa cemas, bingung, atau bahkan takut akan stabilitas keluarga mereka. Pertengkaran kedua orangtua dapat menciptakan rasa tidak aman dalam diri anak, yang bisa mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan orang lain serta membentuk pandangan mereka tentang hubungan interpersonal.

Mereka bisa merasa terjebak di tengah konflik, atau bahkan mulai menyalahkan diri sendiri atas pertengkaran tersebut.

Sebagai orangtua, Mama dan Papa penting untuk menyelesaikan perbedaan dengan cara yang lebih konstruktif dan menjaga komunikasi tetap terbuka dan tenang, terutama di hadapan anak.

Jika ada masalah yang perlu diselesaikan, usahakan untuk berbicara secara pribadi atau mencari waktu yang tepat untuk berdiskusi tanpa melibatkan anak-anak.

Mengajarkan anak cara menyelesaikan konflik secara damai dan penuh pengertian akan membantu mereka belajar mengelola emosi dan membangun hubungan yang sehat di masa depan.

Nah, itulah informasi mengenai hal-hal yang tidak boleh didengar anak yang bisa jadi pengetahuan untuk orangtua agar selalu bersikap yang positif di depan anak.

Baca juga:

The Latest

Hati-Hati, 3 Kalimat Destruktif Ini Bisa Pengaruhi Psikologis Anak
Sering Abaikan Emosi Anak Awas, si Kecil Berpotensi Trauma
5 Makanan Disukai Anak-Anak saat Lebaran
Anak Tanya, "Siapa Menciptakan Allah" Begini Cara Menjawabnya
Kenapa Mengajarkan Multitasking Anak dapat Berdampak Buruk
Tips Memilih Rumah 2 Anak, Apa Harus Dipertimbangkan
Tips Mengajak Anak Picky Eater Liburan, Anti Drama
Psikolog Lita Gading Tegur Orangtua Arra, Dinilai Eksploitasi Anak
Anak Suka Meniru Teman Mama Harus Mengembangkan Regulasi Diri Anak
Cara Mengajarkan Anak Tumbuh Mandiri Tangguh