Beri Tahu Anak Cerita Tentang Gerhana Bulan dari Berbagai Suku Dunia
Salah satunya ada cerita yang terkenal di Indonesia lho Ma
25 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dilansir dari laman instagram, Observatorium Bosscha peristiwa gerhana Bulan total dapat diamati pada besok 26 Mei 2021 di seluruh Indonesia sejak Bulan terbit. Puncak dari gerhana Bulan total ini akan terjadi selama 14 menit yaitu mulai pukul 18.11 hingga 18.25 WIB.
Anak-anak, pastinya penasaran banget dengan adanya peristiwa ini. Fenomena megenai gerhana, pastinya akan selalu buat si Kecil penasaran.
Apa sih gerhana Bulan itu?
Gerhana Bulan terjadi ketika urutannya begini, Matahari-Bumi-Bulan dan berada dalam satu garis, sehingga bayangan Bumi menutupi cahaya Matahari yang biasanya dipantulkan oleh Bulan, alhasil Bulan tertutup oleh Bumi Ma.
Sebelum menikmati fenomena alam ini bersama anak, Popmama.com harap kamu menyimak tiga cerita mengenai gerhana bulan dari sejumlah suku di dunia. Agar bisa mengedukasi anak melalui ceritanya. Simak ya.
Editors' Pick
1. Suku Inca percaya seekor Jaguar menyerang Bulan maka terjadilah gerhana
Menurut suku Inca yang mendiami Peru hingga Chili, gerhana Bulan terjadi akibat adanya serangan seekor jaguar hingga memakannya.
Bulan yang diserang lalu terluka dan berwarna kemerahan seperti merah darah saat terjadi gerhana Bulan total.
Dalam cerita tersebut orang Inca takut akan adanya serangan Jaguar terhadap mereka usai hewan tersebut melahap Bulan.
Sehingga mereka mengusir hewan karbivora tersebut dengan cara mengibaskan tokamumbak ke bulan dan membuat banyak suara, termasuk memukul anjing peliharaan mereka untuk membuatnya melolong dan menggonggong sepanjang gerhana terjadi.
2. Mesopotamia kuno percaya adanya serangan dari iblis
Bangsa Mesopotamia kuno beranggapan bahwa gerhana Bulan terjadi karena adanya serangan terhadpa bulan oleh 7 iblis.
Mereka percaya bahwa hubungan antara peristiwa langit dan Bumi itu ada.
Dalan kebudayaannya, raja mereka mewakili tanah. Jadi, serangan pada Bulan itu dianggap sebagai serangan yang mengarah pada raja mereka.
Maka selama kejadian gerhana, raja mereka menyembunyikan raja dengan menyamarkannya menjadi orang biasa.
Sementara orang lain yang yang menggantikannya diperlakukan layaknya raja.