Si Kecil Takut dengan Balon? Kenali Globophobia pada Anak!
Penting untuk mengenal fobia balon yang satu ini
8 Juli 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apa anak mama menyukai balon? lalu tiba-tiba menjadi sangat ketakutan dengan balon? Bisa jadi si Kecil mengidap fobia nih, Ma.
Fobia merupakan rasa takut yang berlebih pada suatu hal. Biasanya, fobia yang dimiliki oleh seseorang sangat mengganggu dan menghambatnya dalam kehidupan. Fobia dapat dialami oleh siapa saja tanpa mengenal usia.
Sama halnya dengan fobia yang dialami oleh anak-anak. Jenis fobia yang dialami bahkan terhadap benda-benda yang biasanya justru disenangi oleh anak seusianya. Salah satunya, fobia terhadap balon atau dikenal dengan istilah globophobia
Untuk lebih mengetahui apa itu globophobia, simak ulasan dari Popmama.com berikut ini
1. Mengenal apa itu globophobia?
Globophobia adalah rasa takut berlebih terhadap balon. Bagi orang yang fobia dengan balon, melihat benda ini jadi mengerikan dan memacu adrenalin. Walau balon digemari anak-anak, ternyata ada juga yang justru memiliki fobia terhadap benda warna-warni ini.
Bukan hanya takut mendengar ketika balon meletus saja, pengidap globophobia akan sangat ketakutan meski hanya melihatnya saja.
Sebagian bahkan ketakutan atau mual ketika mendengar suara angin yang dikeluarkan dari balon. Rasa takut berlebih yang muncul ini tidak dapat dikontrol.
Terdengar ketakutan yang sederhana hanya dengan balon, tapi jika kita tidak memahaminya ini akan sangat mengganggu kondisi psikologis sang anak.
Editors' Pick
2. Kenali gejala globophobia pada anak
Kita harus mengenal gejalanya jika si Kecil mengidap globophobia. Pada umumnya gejala yang muncul ketika melihat balon, yaitu:
- menghindar
- berkeringat
- gemetar
- mual
- pusing
- mengalami sesak napas
Munculnya rasa tidak nyaman jika ada balon di dekatnya bisa menjadi pertanda awal. Jika anak mama menunjukkan ketakutan yang berlebih, jangan mendekatkan anak dengan balon.
Anak mama bisa menangis, menjerit atau bahkan pingsan. Ketakutan ini tidak hanya sesekali saja terjadi, tetapi dalam jangka panjang.