5 Anak Tewas Menjadi Korban Penyakit "Misterius" Terkait Covid-19
Memiliki keterkaitan dengan komplikasi virus corona
12 Mei 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Baru-baru ini masyarakat kota New York dikhawatirkan dengan munculnya penyakit “misterius” yang menyerang anak-anak, yang saat ini telah mengakibatkan 85 kasus anak-anak mengalami sindrom inflamasi multisystem yang dikaitkan dengan Covid-19, hingga saat ini telah memakan korban hingga lima orang anak.
Inflamasi adalah peradangan yang merupakan mekanisme tubuh dalam melindungi diri dari infeksi mikroorganisme asing, seperti virus, bakteri, dan jamur. Sel-sel darah putih dan zat yang dihasilkannya sedang melakukan perlawanan untuk melindungi tubuh dan terjadi secara alami.
Sebuah komplikasi dari virus corona yang bahkan tidak diakui oleh negara bagian beberapa waktu yang lalu, namun kondisi baru ini sekarang terlihat di seluruh negeri dan juga menyerang bayi baru lahir dan remaja.
Untuk mengetahui informasi selengkapnya, Popmama.com telah merangkumnya di bawah ini.
1. Gubernur Kota New York mengonfirmasi jumlah kematian menjadi lima korban akibat komplikasi Covid-19
Departemen Kesehatan New York bekerjasama dengan CDC untuk mengembangkan kriteria nasional untuk negara bagian lain dan sistem rumah sakit untuk membantu mereka mengidentifikasi, melacak dan memberi bantuan untuk membantu anak-anak yang menunjukkan gejala.
"Ternyata, anak-anak ini kebetulan memiliki antibodi Covid-19, atau positif Covid-19, tetapi itu bukan gejala yang mereka tunjukkan ketika mereka masuk ke sistem rumah sakit," kata Gubernur Andrew.
Dokter di negara bagian mengatakan anak-anak tersebut tidak menunjukkan gejala sampai 4 sampai 6 minggu setelah terpapar virus. Kemudian, saat ini negara bagian juga sedang menyelidiki kematian dan akan melakukan lebih banyak penelitian untuk lebih memahami penyakitnya.
Dikonfirmasi dua kematian dilaporkan pada hari Minggu (10/05), yang menambah jumlah kematian menjadi lima korban yang telah meninggal. Gubernur kota New Yok, Andrew Cuomo sebelumnya mengkonfirmasi kematian dua anak laki-laki di Kota New York dan Westchester County, serta seorang remaja di Suffolk County.
Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun meninggal di Kota New York pada hari Kamis, anak pertama yang diidentifikasi oleh negara yang meninggal akibat sindrom inflamasi yang disebabkan oleh komplikasi Covid-19
Editors' Pick
2. Beberapa pasien yang dilaporkan memiliki komplikasi Covid-19 dan penyakit radang serius
Negara bekerjasama dengan ahli kesehatan serta peneliti untuk mengetahui sindrom dan potensi hubungannya dengan Covid-19 pada anak-anak, setiap dugaan kasus sindrom peradangan yang terjadi pada orang di bawah usia 21 tahun harus dilaporkan ke Departemen Kesehatan Negara Bagian.
"Meskipun sebagian besar anak-anak yang mendapatkan Covid-19 hanya mengalami gejala ringan, di Inggris, pasien yang mungkin juga telah dilaporkan memiliki komplikasi Covid-19 dan penyakit radang serius,” ujar ahli kesehatan.
Sindrom peradangan memiliki kemiripan dengan penyakit Kawasaki dan sindrom syok toksik yang dapat terjadi berhari-hari hingga berminggu-minggu setelah terinfeksi, termasuk demam persisten, gejala perut, ruam dan bahkan gejala kardiovaskular yang membutuhkan perawatan intensif.
Pemeriksaan pada dokter anak dan rujukan ke spesialis termasuk ke perawatan kritis sangat penting.
3. Seorang dokter yang melihat 15 anak berusia 2 hingga 15 tahun yang harus masuk ICU setiap harinya
Sementara belum ada informasi penuh dari penyakit misterius tersebut, namun beberapa pasien menunjukkan gejala penyakit Kawasaki dan syok toksik yang terlihat pada pasien berusia antara 2 hingga 15 tahun.
"Kami telah melihat lebih dari 15 anak yang harus masuk ICU setiap hari dengan satu atau dua anak setiap harinya menunjukkan gejala yang sama," kata Dr. Steven Kernie, profesor pediatri di Rumah Sakit Presbyterian Morgan Stanley, New York.
Menurut dr.Steven, ia melihat anak-anak menderita demam tinggi lebih dari 102 atau 103 selama tiga hingga empat hari, cenderung memiliki ruam di bagian tubuh, seperti telapak tangan dan telapak kaki mereka, memiliki masalah perut, dan mata merah.
Ia mempercayai ini bukan merupakan infeksi primer, tetapi respon imun anak terhadap paparan yang terjadi beberapa minggu sebelumnya.
4. Tak hanya di New York, terdapat lonjakan signifikan di wilayah New Jersey dan New Brunswick
Beberapa kasus serupa juga muncul di New Jersey, para dokter melihat lonjakan signifikan yang memiliki kesamaan pada penyakit misterius. Selain New Jersey dan New York, lima anak di New Brunswick, Kanada telah dirawat dengan gejala yang serupa selama tiga sampai empat minggu terakhir.
Biasanya terdapat satu anak menunjukkan gejala sindrom Kawasaki yang berusia tiga atau empat tahun yang dirawat di ICU. Kelima anak-anak yang dirawat juga dinyatakan positif Covid-19 dan sempat menunjukkan tanda-tanda gagal jantung
"Mereka semua sebelumnya anak-anak normal dan sehat yang kemudian menjadi sakit kritis," kata Jennifer Owensby seorang dokter anak ICU di Rumah Sakit Anak Bristol-Meyers Squibb.
Namun ia mencatat bahwa anak-anak tersebut mengalami perbaikan dan akhirnya pulih.
Baca juga:
- Penyakit "Misterius" Menyerang 64 Anak dan Ini Terkait dengan Covid-19
- Balita 4 Tahun Hilang Misterius Beserta Organ Tubuh dan Organ Vitalnya
- Covid Toes atau Lesi Ungu di Kaki, Jadi Gejala Baru Virus Corona