Penyakit "Misterius" Menyerang 64 Anak dan Ini Terkait dengan Covid-19
Memiliki gejala seperti demam, ruam, mual, diare pada anak
10 Mei 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mewabahnya virus corona yang membuat khawatir seluruh masyarakat dunia, saat ini ada 64 anak yang dirawat di rumah sakit kota New York dengan penyakit misterius yang menyerang darah terkait dengan jenis virus corona baru, Covid-19, yang membingungkan para dokter di seluruh dunia.
Awalnya, 15 anak yang terinfeksi berusia antara 2 dan 15 dan memiliki gejala seperti mengalami demam, dan sebagian besar mengalami ruam, sakit perut, muntah atau diare. Setelah diperiksa lebih lanjut, empat dari anak-anak dinyatakan positif Covid-19, tetapi 11 lainnya tidak.
Penyakit misterius tersebut telah mengakibatkan lebih dari 100 anak-anak di Amerika serikat dan Eropa dirawat di rumah sakit.
Berikut Popmama.com berikan informasi selengkapnya di bawah ini:
1. Lebih dari 100 anak-anak dirawat akibat kondisi yang mirip seperti sindrom syok toksik dan penyakit Kawasaki
Lebih dari 100 anak-anak di AS dan Eropa dirawat di rumah sakit karena kondisi yang disebabkan oleh penyakit misterius yang disebut dengan "pediatric multisystem inflammatory syndrome" yang mulai muncul dalam tiga hingga empat minggu terakhir.
Diketahui, penyakit ini mirip dengan dua kondisi yang diketahui sebelumnya yaitu, sindrom syok toksik atau infeksi bakteri yang mengancam jiwa dan penyakit Kawasaki yang merupakan kondisi yang sangat jarang terjadi.
Akan tetapi penyakit dapat diobati, lebih umum terjadi pada bayi dan balita yang menyebabkan peradangan pada pembuluh darah.
Editors' Pick
2. Mengalami gejala seperti demam, dan sebagian besar mengalami ruam, sakit perut, muntah atau diare
Para dokter di Inggris, Spanyol, dan Italia sebelumnya melaporkan melihat beberapa kasus penyakit tersebut.
Pada Senin malam, Departemen Kesehatan Kota New York mengeluarkan memo kepada rumah sakit memperingatkan bahwa sekarang ada 15 kasus yang diidentifikasi di rumah sakit kota.
15 anak yang terinfeksi berusia antara 2 dan 15 dan memiliki gejala yang mirip dengan sindrom syok toksik dan penyakit Kawasaki. Semua mengalami demam, dan sebagian besar mengalami ruam, sakit perut, muntah atau diare. Empat dari anak-anak dinyatakan positif Covid-19, tetapi 11 lainnya tidak.
Pada hari Rabu, pejabat negara bagian Kota New York memperingatkan penyedia layanan kesehatan bahwa sekarang terdapat 64 kasus di negara bagian tersebut.
3. Belum dapat didefinisikan berhubungan dengan Covid-19 dan mencari pasien dengan gejala serupa
Tidak ada anak yang meninggal, tetapi sebagian besar membutuhkan dukungan tekanan darah. Sementara ini, sebagian besar anak tidak memiliki masalah pernapasan, lima diantaranya perlu dipasang ventilator. Tetapi sebagian besar merespon dengan baik terhadap perawatan.
Komisaris Kesehatan Kota New York, Dr. Oxiris Barbot meminta dokter untuk mencari pasien yang mungkin mengidap penyakit ini.
“Meskipun hubungan sindrom ini dengan Covid-19 belum didefinisikan, dan tidak semua kasus ini dinyatakan positif Covid-19 melalui tes DNA atau serologi, sifat klinis dari virus ini adalah yang kita pertanyakan, sehingga kami meminta semua penyedia layanan untuk menghubungi kami segera jika mereka melihat pasien yang memenuhi kriteria yang telah kami uraikan,” katanya dalam memo itu.
Dr. Oxiris menambahkan jika ada orangtua yang melihat anaknya memiliki gejala seperti demam, ruam, sakit perut atau muntah, untuk segera menghubungi dokter anak.
4. Merupakan komplikasi langka pada anak-anak, dan sedang diteliti keterkaitannya dengan Covid-19
Virus corona tidak mempengaruhi anak-anak dengan cara yang sama seperti menyerang orang dewasa, walaupun sejumlah kecil anak-anak di Amerika Serikat telah meninggal akibat Covid-19. Walaupun mengkhawatirkan, juga sangat jarang terjadi.
Komisaris kesehatan negara bagian New York Dr. Howard A. Zucker mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki penyakit tersebut.
"Sejauh ini, dari apa yang kami pahami, ini adalah komplikasi langka pada populasi anak yang mereka yakini terkait dengan Covid-19. Kami menyelidikinya dengan sangat cermat ," ujar Dr. Howard.
Baca juga:
- Covid Toes atau Lesi Ungu di Kaki, Jadi Gejala Baru Virus Corona
- Cara Mengatasi Stres pada Anak 4-5 Tahun saat Pandemi Covid-19
- 16 Foto Lucu Ulah Anak Selama Terjebak di Rumah Saja karena Covid-19