9 Aktivitas yang Meningkatkan Keterampilan Mendengar Anak
Membaca buku cerita bersama-sama jadi salah satu cara yang bisa Mama lakukan lho!
5 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidak sedikit anak-anak yang memiliki pendengaran selektif. Ini adalah saat mereka tidak dapat mendengar hal-hal yang ingin mereka dengar.
Terkadang, sulit untuk mengetahui apakah si Kecil mendengarkan atau tidak. Namun jika balita tampak tidak mendengarkan, itu bisa menjadi tanda bahwa ia sedang berjuang untuk memahami apa yang Mama katakan kepadanya.
Melakukan aktivitas yang meningkatkan keterampilan mendengarkan secara aktif adalah cara yang tepat untuk meningkatkan komunikasi dengan anak.
Ini juga membuatnya tahu bahwa Mama mendengarkannya dan bahwa anak dapat berbicara dengan Mama tentang masalah atau harapannya.
Lantas, apa saja aktivitas yang meningkatkan keterampilan mendengar anak? Berikut Popmama.com telah merangkum sembilan aktivitasnya di bawah ini!
1. Memodelkan bagaimana mendengarkan secara positif
Penting juga bagi Mama untuk memberikan contoh bagaimana keterampilan mendengarkan yang positif kepada orang lain juga, terutama ketika bersama si Kecil. Mama harus memperlakukan anak dengan rasa hormat yang sama sebagaimana Mama ingin diperlakukan olehnya.
Ketika anak berkomunikasi dengan Mama, pastikan untuk menanggapi dan bereaksi terhadap kebutuhannya. Ini membantu untuk mempertahankan kontak mata dan mengulangi apa yang anak katakan kepada Mama.
2. Berkomunikasi lebih sering
Mengajak anak berkomunikasi sama pentingnya dengan mencontohkan bagaimana keterampilan mendengar itu sendiri. Tak perlu bingung tentang topik apa yang akan di bahas, Mama bisa mengajak anak berbicara tentang kegiatan sehari-hari.
Misalnya saat memasak, beri tahu anak apa yang sedang Mama lakukan sehingga ia bisa mengerti. Selain itu beri tahu anak tentang momen dalam hidup Mama yang disyukuri. Mama juga bisa memberi tahunya tentang proyek yang sedang dikerjakan, atau tentang peristiwa apa pun yang terjadi pada hari itu.
Kemudian, minta anak untuk menggambarkan peristiwa atau aktivitas yang ia lakukan di hari itu. Ini akan membantu anak memahami apa yang terjadi dan juga akan membantunya mengembangkan hubungan baik dengan Mama.
3. Mendiskusikan hal-hal favorit balita
Ketika Mama ingin membuka komunikasi dengan balita, penting untuk memposisikan diri menjadi seorang teman untuknya. Misalnya, tanyakan kepada anak tentang acara televisinya secara teratur, ini akan memungkinkan anak untuk terhubung dengan Mama lebih santai.
Menanyakan minat dan peristiwa masa lalu juga bisa membuatnya merasa seperti sedang berbicara dengan seorang teman. Tak hanya itu, penting untuk mendengarkan anak tanpa mengkritiknya saat berbicara, termasuk dalam pikiran Mama.
Bahkan jika pesan tersebut membuat Mama merasa gelisah atau khawatir, cobalah untuk tidak memikirkan komentar negatif atau menghakimi, karena hal ini mengganggu konsentrasi Mama dalam mendengarkan.
Karena pada akhirnya Mama mungkin menyadari bahwa cerita anak akan lebih masuk akal saat ia terus berbicara, dan Mama tidak akan tahu cerita lengkapnya tanpa mendengarkan.
Editors' Pick
4. Memberikan instruksi yang jelas dan tepat sesuai usia anak
Ketika Mama meminta anak untuk melakukan sesuatu namun tak dilakukan dengan benar, sebelum memarahi si Kecil, cobalah untuk merefleksikan diri. Apakah instruksi yang Mama berikan dapat mudah diterima oleh anak? Atau apakah tugas yang diberikan sudah sesuai usianya?
Ketika memberikan tugas untuk balita, sangat penting untuk menghindari menjelaskan secara berlebihan. Sebaliknya, beri tahu apa yang Mama harapkan darinya.
Untuk anak yang lebih besar, Mama dapat memberikannya serangkaian tugas untuk dilakukan, dan minta ia mengulangi semua yang telah Mama katakan. Ini dapat membuatnya mengerti semua yang Mama katakan.
5. Memberikan pilihan dan tanyakan pendapat anak
Salah satu cara lainnya untuk meningkatkan keterampilan mendengarkan balita adalah dengan memberikannya beberapa pilihan dan tanyakan pendapat. Misalnya tanyakan apa yang ingin ia baca, permainan apa yang ingin dimainkan, dan pakaian apa yang akan dikenakan.
Mampu mendengarkan dengan jelas dan mengingat kemampuan kognitif serta pemahaman adalah dua faktor terpenting yang harus Mama pertimbangkan ketika berbicara dengan anak. Ini dapat membantu anak mengembangkan keterampilan mendengarkan sekaligus berbicaranya.
6. Mendengarkan bersama-sama
Setelah itu pertimbangkan untuk bekerja sama dengan beberapa aktivitas mendengarkan. Memiliki instruksi mendengarkan yang tepat, dapat membantu mengembangkan keterampilan mendengarkan anak.
Ini dapat dilakukan dengan memberikan buku audio yang dapat anak dengarkan sambil mengikuti instruksi. Mama juga dapat mendengarkan cerita bersama, dan meminta anak untuk mengingat peristiwa yang terjadi sebelum berhenti.
Atau Mama dan anak juga dapat mengisi waktu luang dengan mendengarkan lagu yang meminta pendengarnya melakukan sesuatu, seperti melompat, berputar, tepuk tangan, dll.
7. Membacakan buku cerita
Saat membacakan untuk anak-anak, buatlah cerita menjadi proses dua arah. Setelah membaca, minta si Kecil untuk menebak apa kira-kira cerita selanjutnya. Mama juga dapat menanyakannya bagian mana yang paling ia sukai dari cerita tersebut.
Anak juga dapat memberi tahu Mama bagian cerita apa yang bisa diganti jika memiliki kesempatan untuk mengubahnya. Mempelajari sebuah cerita membantu anak mengembangkan versinya sendiri, ia juga bisa mengembangkan imajinasinya lebih besar dan membuatnya menyenangkan.
8. Bermain peran bersama
Ketika ingin bermain role-play atau permainan peran, coba putar bagian dari beberapa film atau serial yang anak sukai.
Pengalaman membuat 'teater' yang melibatkan anak-anak dalam belajar dan bereaksi terhadap alur cerita yang berbeda, akan mengajarkannya pengendalian diri dan membangun kepercayaan diri.
Mama juga dapat menonton program dan film untuk anak-anak di Internet yang melibatkan partisipasi penontonnya. Kemudian Mama dapat mencoba melakukan Role-Play dengan si Kecil.
Biarkan balita memilih adegan, lalu mengarahkan tindakan dan dialognya sendiri. Permainan ini juga dapat meningkatkan hubungan Mama dengan balita.
9. Mengajarkan sesuatu yang anak sukai
Mama juga dapat mengajari si Kecil sesuatu yang ingin ia pelajari, seperti mengajarkannya cara memasak, membuat kue, atau berkebun sambil memberinya instruksi lisan. Ini dapat digunakan dalam berbagai kegiatan, seperti menjahit dan mengajar olahraga.
Dengan memberikan instruksi, anak akan belajar mendengarkan dan mengikuti instruksi yang diberikan. Selain dapat berkomunikasi dengan jelas, mengikuti instruksi juga merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diingat dalam mengembangkan keterampilan mendengarkan anak.
Nah itulah sembilan aktivitas yang meningkatkan keterampilan mendengar anak.
Setiap orangtua perlu memperlakukan anak-anak mereka dengan rasa hormat dan pengertian dalam hal berkomunikasi, karena proses membangun keterampilan mendengarkan ini membutuhkan waktu yang tidak instan.
Inilah alasan mengapa sangat penting bagi Mama untuk memperlakukan anak dengan pertimbangan dan rasa hormat yang sama seperti orang dewasa, yang juga mengajarkannya hormat pada orang lain.
Baca juga:
- Tips Meningkatkan Kemampuan Mendengarkan Anak dengan Bercerita
- 7 Cara Merangsang Anak agar Cepat Berbicara yang Efektif
- Agar Mentalnya Kuat, Hindarkan 5 Kalimat Ini Saat Berbicara pada Anak