Menonton film menjadi salah satu cara menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga, terutama pada saat akhir pekan. Sayangnya kebanyakan balita masih belum memiliki kemampuan kognitif untuk memisahkan fakta dari film fiksi.
Terutama bagi keluarga yang sering menyaksikan film horor, semuanya terasa sama baginya. Artinya, pengalaman di film horor tidak kalah nyata dengan hal-hal di sekelilingnya.
Hal ini bisa membuat si Kecil yang baru saja menyaksikan film menakutkan, membawa perasaan takut itu saat menjalani kehidupan nyata, terutama pada saat ia melakukan sesuatu sendiri, seperti tidur dan bermain.
Lalu bagaimana cara mengatasi rasa ketakutan anak setelah menyaksikan film horor? Atau sebenarnya bolehkah anak balita menyaksikan film horor?
Simak informasinya yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini.
Bolehkah Balita Menyaksikan Film Horor?
Freepik
Dilansir dari Parents, Shelli Dry, OTD, direktur operasi klinis di Enable My Child, penyedia terapi pediatrik, mengatakan karakter menakutkan dapat membentuk semacam ketakutan yang sehat.
“Ini membantu mengembangkan sedikit ketangguhan pada anak karena memungkinkan mereka berlatih ketakutan dan kemudian pulih dari ketakutan." ujar Dr. Dry.
Dr. Dry menambahkan bahwa mengembangkan ketahanan, membuat anak mampu mengidentifikasi hal-hal positif, dan mengidentifikasi strategi mengatasi masalah. Beberapa film horor yang mengerikan seringkali juga menampilkan keberanian, persahabatan, dan cinta protagonis.
Walaupun tidak ada usia mutlak yang tepat untuk menyaksikan film menakutkan, Dr. Dry merekomendasikan untuk tidak memperkenalkannya kepada anak-anak yang masih sangat kecil karena berpotensi menimbulkan kecemasan jangka panjang. Misalnya usia 4 tahun.
Dalam usia tersebut anak-anak masih mencari cara untuk mengelola ketakutannya, yang secara alami sebenarnya berkembang di masa kanak-kanak, namun mengajarinya dengan memberikan film-film menakutkan bisa sangat melelahkan untuknya
Lalu bagaimana cara mengatasi balita yang ketakutan setelah menyaksikan film horor?
1. Melakukan aktivitas fisik
Freepik/Zinkevych
Selama menonton film horor dapat menempatkan si Kecil dalam mode bertahan hidup "lawan atau lari". Buat rasa berdebar itu menjadi hal yang menyenangkan dan juga menyehatkan, dengan cara aktivitas fisik sejenak.
Misalnya seperti ajak anak seakan-akan “memerankan” film horor, dengan berlari, bertinju, dan bersenang-senang. Mama juga bisa menghilangkan ketegangan setelah menyaksikan film horor dengan mengajak anak menari.
2. Jelaskan pada anak bahwa ini hanya sebuah film
Freepik/user21856044
Ketika anak mengalami kecemasan dan ketakutan akibat menyaksikan film horor, jangan langsung mematikan film ketika film habis.
Mama dapat menunjukkan “credits” atau tulisan berjalan yang ada di bagian akhir film, dan memberi tahunya bahwa film ini dibuat oleh mereka, bahkan para pemeran hantu yang ada di dalamnya adalah seorang aktor/aktris nyata, alias manusia.
Selain itu, Mama juga bisa memberi tahu anak bahwa ada “behind the scene” atau proses pembuatan film yang umumnya diunggah di media sosial. Karena ini akan membantu anak melihat proses pembuatan film yang sebenarnya di balik fiksi, dan membantu pikiran anak melihat bahwa itu benar-benar "hanya sebuah film".
3. Berikan kenyamanan dengan menemani anak
Freepik/Artfolio
Lakukan apa yang membuat anak merasa lebih aman, yaitu menemani anak. Ketika anak masih merasa ketakutan, beri ia banyak kenyamanan. Dengan memberikan banyak pelukan dari orangtua, saudara kandung.
Mama juga bisa menemani anak sebelum ia tidur dan menjelaskan bahwa itu adalah film yang dibuat oleh manusia dan diperankan oleh manusia. Anak juga dapat ditemani oleh hewan peliharaan atau bahkan satu hingga dua boneka mainan yang dapat membuatnya merasa lebih aman.
Editors' Pick
4. Nyalakan lampu (malam)
Freepik/Nestea06
Kita semua pernah merasa takut di malam hari, dan terang memang efektif untuk mengusir ketakukan akan kegelapan, sehingga tidak apa-apa jika anak jadi takut gelap akibat menyaksikan film horor.
Jika si Kecil masih melihat hal-hal seram dalam imajinasinya setelah menonton film horor, Mama dapat menyalakan lampu malam atau lampu tidur di kamarnya, jika tidak membantu cobalah untuk sementara menyalakan lampu rumah yang berada di depan kamarnya.
5. Alihkan pikiran anak
Freepik/Pixel-shot.com
Cara selanjutnya untuk mengatasi rasa ketakutan anak adalah, menyibukkan diri dengan gangguan. Jaga pikiran anak agar tetap tenang dan aktif untuk mengalihkannya dari pikiran dan gambar-gambar yang menakutkan.
Seperti menyaksikan film kartun atau komedi favorit anak, membacakan dongeng pada anak, atau mendengarkan musik yang menenangkan. Jika masih tidak bekerja, cobalah tips di poin pertama ya!
6. Jaga agar anak tetap tenang
Freepik/Yaoinlove
Untuk membantu anak tertidur setelah film horor, cobalah pasang musik yang menenangkan, seperti lullaby, musik klasik, atau bahkan white noise seperti ombak yang menerpa pantai, namun jangan memasang lagu ini ketika anak menyaksikan film horor yang bertemakan di laut, danau, atau sungai ya!
Kemudian, ketika tiba waktunya untuk tidur, cobalah teknik relaksasi ini, minta anak untuk berkonsentrasi pada bagian kakinya, rasakan kekakuan yang ada di kaki lalu rilekskan, dan perlahan rasakan seluruh tubuh. Tubuh rileks dapat membuat anak tertidur secara alami.
7. Perhatikan perubahan pada anak setelah menyaksikan film horor
Freepik/Raul-mellado
Dilansir dari Parents, peningkatan mimpi buruk atau teror malam, sulit tidur, dan takut orang asing, kegelapan, atau ditinggalkan sendirian adalah tanda bahaya, terutama jika anak tidak menunjukkan perilaku ini sebelum menonton film.
Namun paling sering adalah kecemasan. Kecemasan ini bisa bersifat jangka pendek dan akan teratasi, tetapi ini menunjukkan bahwa anak mungkin belum siap untuk film menakutkan. Sehingga orangtua perlu lebih mengenal anak dan tahu kapan harus menyaksikan film horor.
8. Pertimbangkan kesiapan anak sebelum menyaksikan film horor
Freepik/Dimaberlin
Jika selanjutnya ingin menyaksikan film horor bersama keluarga, penting bagi orangtua untuk mempertimbangkan nilai-nilai keluarga terlebih dahulu. Misalnya seperti, “apakah film horor adalah sesuatu yang dinikmati di rumah? Jika jawabannya ya, evaluasi kesiapan si Kecil.
Selanjutnya, pertimbangkan kepribadian dan minat anak. Dr. Dry mengatakan bahwa tak semua anak memiliki kemampuan serupa dalam mengelola ketakutannya akibat film horor.
"Beberapa anak mengatakan, 'Itu tidak nyata,' dan mereka cukup blak-blakan. Yang lain lebih sensitif dan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih dari melihat sesuatu yang menakutkan." kata Dr. Dry.
Sadarilah juga bahwa apa yang dianggap menakutkan oleh seorang anak mungkin tidak mengganggu anak lainnya. Film tentang kucing atau lebah bisa menyenangkan atau menakutkan tergantung siapa yang menonton.
9. Menyaksikan film horor di siang hari
Freepik/Angel.nt.111
Mama mungkin tidak dapat memprediksi bagaimana anak dapat bereaksi terhadap film menakutkan, tetapi Mama dapat meningkatkan kemungkinan itu menjadi pengalaman yang positif.
Misalnya dengan pratinjau atau paling tidak kenali film horor yang ingin ditonton bersama anak. Jika genre horor baru untuk anak, Dr. Dry menyarankan untuk memulai dengan film yang tidak terlalu menakutkan dan menyaksikannya bersama keluarga.
Ini bisa berupa film kartun atau animasi. Orangtua bahkan dapat mengajak anak menonton film di siang hari untuk mengurangi faktor ketakutan.
Itulah beberapa informasi seputar mengatasi anak yang ketakutan akibat menyaksikan film horor.
Walaupun menonton film horor dapat membantu membangun ketahanan, tetapi tidak semua usia anak siap untuk itu. Penting untuk mempertimbangkan betapa mudahnya anak ketakutan, terlepas dari usianya untuk memutuskan tingkat “horor” apa yang bisa mereka terima, jika ada.
Dan perhatikan perubahan perilaku setelah menonton film horor, seperti mimpi buruk atau takut gelap, yang mengindikasikan mungkin terlalu menakutkan bagi si Kecil.