Anak Susah Tidur, Bolehkah Diberikan Obat Melatonin?
Melatonin dapat membantu anak-anak yang rentan terhadap gangguan tidur.
5 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bukan rahasia umum lagi jika anak usia sekolah susah mendapatkan cukup tidur. Bahkan diperkirakan hingga 75 persen anak usia sekolah tidak cukup tidur.
Sayangnya, kurang tidur dapat memengaruhi suasana hati dan kemampuan anak untuk fokus dan belajar. Ini juga telah dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti obesitas pada masa kanak-kanak.
Inilah sebabnya mengapa beberapa orangtua mempertimbangkan untuk memberi anak-anak mereka melatonin, salah satu obat hormon yang populer meningkatkan rasa kantuk.
Meskipun dianggap aman untuk orang dewasa, Mama mungkin bertanya-tanya apakah anak dapat dengan aman mengonsumsi melatonin.
Beriku Popmama.com akan menjelaskan apakah anak-anak dapat dengan aman mengonsumsi suplemen melatonin dan apa saja efek sampingnya.
1. Apa itu melatonin?
Dilansir dari Sleep Foundation, melatonin adalah hormon alami yang disekresikan oleh kelenjar pineal di otak sebagai bagian dari proses inisiasi tidur tubuh.
Ketika anak berada di ruang yang gelap, tubuh menghasilkan lebih banyak melatonin. Sebaliknya, saat anak terkena cahaya, tubuh menghasilkan lebih sedikit melatonin.
Melatonin juga sering disebut sebagai hormon tidur, ini membantu tubuh bersiap-siap tidur dengan mengatur jam internal, yang juga disebut ritme sirkadian.
Tingkat melatonin meningkat di malam hari, yang membuat tubuh otomatis tahu waktunya untuk tidur. Dan, kadar melatonin mulai turun beberapa jam sebelum waktunya bangun.
Menariknya, hormon ini berperan dalam fungsi lain selain tidur. Ini membantu mengatur tekanan darah, suhu tubuh, kadar kortisol, dan fungsi kekebalan tubuh.
Suplemen melatonin dapat dibuat secara alami dari sumber hewani atau dibuat secara sintetis. Itu datang dalam bentuk pil dan cair.
Editors' Pick
2. Apakah melatonin dapat membantu anak untuk tidur?
Mama yang memiliki anak dengan masalah sulit tidur mungkin bertanya-tanya apakah suplemen melatonin dapat membantu anak untuk tidur? Dilansir dari Healthline, ada beberapa bukti tentang efektivitas melatonin bagi anak
Manfaat melatonin paling efektif berlaku untuk anak-anak dengan kondisi Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), autisme, dan kondisi neurologis lainnya yang dapat memengaruhi kemampuannya untuk tertidur.
Misalnya, analisis dari 35 penelitian pada anak-anak dengan autisme menemukan bahwa suplemen melatonin membantu mereka tertidur lebih cepat dan tetap tidur lebih lama.
Demikian pula, analisis dari 13 penelitian menemukan bahwa anak-anak dengan kondisi neurologis tertidur 29 menit lebih cepat dan rata-rata tidur 48 menit lebih lama saat mengonsumsi melatonin.
Efek serupa telah diamati pada anak-anak dan remaja sehat yang berjuang untuk tertidur. Namun, masalah tidur bisa sangat kompleks dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
3. Bolehkah memberikan obat melatonin untuk balita?
Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa penggunaan melatonin jangka pendek aman untuk anak-anak dengan sedikit atau tanpa efek samping.
Namun, beberapa anak mungkin mengalami gejala seperti mual, sakit kepala, mengompol, keringat berlebih, pusing, pening di pagi hari, sakit perut, dan lainnya.
Saat ini, para profesional kesehatan masih belum yakin tentang efek samping jangka panjang melatonin, karena sedikit penelitian yang telah dilakukan mengenai hal itu. Oleh karena itu, banyak dokter yang waspada untuk merekomendasikan melatonin untuk masalah tidur pada anak.
Selain itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau The U.S. Food and Drug Administration (FDA) yang bertugas mengatur makanan, suplemen makanan, dan obat-obatan, juga masih belum menyutujui pemberian suplemen melatonin untuk anak-anak
Hingga penelitian jangka panjang dilakukan, sulit untuk untuk mengatakan apakah melatonin sepenuhnya aman untuk anak-anak
Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak sebelum memberikan suplemen tidur kepada anak, karena dokter dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengetahui akar masalahnya.
4. Apa efek samping obat melatonin untuk anak?
Dilansir dari Sleep Foundation, melatonin dianggap relatif aman untuk penggunaan jangka pendek dan memiliki sedikit risiko.
Namun, beberapa anak yang mengonsumsi suplemen melatonin mungkin mengalami efek samping dengan gejala ringan. Gejala-gejala ini mungkin termasuk mengompol, rasa kantuk berlebihan, sakit kepala, dan agitasi.
Beberapa ahli juga mempertanyakan apakah melatonin, yang merupakan hormon, dapat memengaruhi perkembangan hormonal lainnya pada remaja. Penelitian lebih lanjut harus dilakukan untuk lebih memahami efek jangka panjang melatonin pada anak-anak.
5. Adakah cara lain untuk membuat anak tidur lebih cepat selain memberikan obat melatonin?
Terkadang masalah tidur dapat diatasi tanpa menggunakan obat atau suplemen, seperti melatonin. Karena seringkali masalah tidur disebabkan ketika anak melakukan aktivitas yang bisa membuatnya terjaga hingga larut malam.
Jika anak mama kesulitan untuk tertidur, pertimbangkan tips ini untuk membantunya tertidur lebih cepat:
- Mengatur waktu tidur: Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari dapat melatih jam internal anak, membuatnya lebih mudah untuk tertidur dan bangun pada waktu yang sama
- Batasi penggunaan teknologi sebelum tidur: Perangkat elektronik seperti TV dan smartphone memancarkan cahaya yang mengganggu produksi melatonin. Mencegah anak menggunakannya satu hingga dua jam sebelum tidur dapat membantunya tidur lebih cepat.
- Bantu anak rileks: Stres yang berlebihan dapat meningkatkan kewaspadaan, sehingga membantu anak rileks sebelum tidur memungkinkannya tertidur lebih cepat.
- Buat rutinitas sebelum tidur: Rutinitas yang membuat tubuh rileks sangat bagus untuk balita, sehingga tubuhnya tahu sudah waktunya untuk tidur
- Jaga suhu tetap dingin: Beberapa anak merasa sulit untuk tidur nyenyak ketika suhu kamarnya terlalu hangat. Suhu kamar standar atau sedikit dingin sangat ideal membuat anak lebih cepat tidur.
- Dapatkan banyak sinar matahari di siang hari: Mendapatkan banyak sinar matahari di siang hari dapat membantu anak-anak dengan masalah tidur, tertidur lebih cepat dan tetap tidur lebih lama
- Mandi menjelang waktu tidur: Mandi air hangat sekitar 90-120 menit sebelum tidur dapat membantu anak rileks dan mencapai kualitas tidur yang lebih dalam dan lebih baik.
Jika anak mama kesulitan untuk tertidur atau tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup, bicarakan dengan dokter anak. Mereka dapat membantu mengidentifikasi penyebab sulit tidur dan memberikan penanganan yang tepat sesuai penyebabnya.
Baca juga:
- 5 Cara Mengembangkan Rutinitas Tidur yang Sehat untuk Balita
- 7 Benda yang Efektif Membuat Anak Balita Tidur Lebih Cepat
- 5 Hal yang Paling Ditakuti Anak saat Tidur dan Cara Mengatasinya