Apakah Berbahaya Jika Anak Sering Minum Air Putih Dingin?
Walaupun menyegarkan, minum air putih dingin terlalu sering bisa berdampak pada kesehatan anak lho!
2 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika cuaca musim panas sedang terik-teriknya di siang hari, air sedingin es dapat sangat memikat anak mama. Air dingin juga dapat membantu menghilangkan dahaga setelah anak beraktifitas seharian.
Minum air dingin di hari memang nikmat dan segar, namun jika sering minum air dingin, apakah aman untuk kesehatan si Kecil?
Mama mungkin berpikir tentang sakit tenggorokan, namun minum air dingin juga dapat membuat anak mengalami berbagai masalah kesehatan.
Sebenarnya tidak ada larangan khusus, asalkan jangan keseringan. Apa jadinya kalau anak keseringan minum air dingin?
Lantas, apa yang terjadi pada tubuh anak jika ia sering minum air es? Untuk mengetahuinya, simak informasinya yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini yuk!
1. Sakit tenggorokan
Yup, seperti yang Mama tebak, minum air dingin dapat meningkatkan kemungkinan si Kecil mengalami sakit tenggorokan.
Dilansir dari NDTV Food, meskipun tidak ada bukti ilmiah yang menghubungkan minum air es dengan sakit tenggorokan, air es dapat membuat mukosa pernapasan jadi tersumbat.
Mukosa pernapasan adalah perisai yang melindungi lapisan tenggorokan dan jaringannya terhadap infeksi. Oleh karena itu, ketika lapisan pelindung tersumbat, tenggorokan terpapar unsur-unsur infeksi, sehingga bakteri dan virus mudah menempel di tenggorokan dan menyebabkan penyakit.
2. Mengalami sembelit
Air sedingin es membekukan makanan yang ada dalam sistem, yang menyebabkannya menjadi kaku saat melewati tubuh. Selain itu, air dingin juga menyebabkan usus berkontraksi sehingga lebih sulit untuk buang air besar secara normal.
Dilansir dari Everyday Health, iritasi usus dapat menyebabkan diare, sakit perut, atau sembelit, meskipun hal ini mungkin tidak dialami oleh semua orang. Oleh karena itu, disarankan untuk mengetahui bagaimana tubuh anak merespons minuman dingin sebelum mengizinkannya untuk sering meminumnya.
Editors' Pick
3. Hidrasi yang justru melambat
Ketika minum air dingin dianggap dapat menghidrasi tubuh. Penelitian dan banyak klaim yang menyatakan sebaliknya. Dilansir dari SFGate tentang makan sehat, es batu tidak memiliki banyak air, dan memasukkannya ke dalam air tidak dapat menghidrasi tubuh.
Namun, sementara belum ada penelitian tentang apakah air sedingin es menghidrasi atau tidak, para ahli umumnya setuju bahwa air suhu kamar dapat membuat anak terhidrasi lebih baik.
Selain itu, para atlet dan ahli kebugaran lebih memilih air bersuhu ruangan saat berolahraga untuk menjaga otot-otot mereka terhidrasi, karena tubuh terlalu banyak mengeluarkan energi untuk menyerap air sedingin es.
Selain itu, es menyusutkan pembuluh darah di sekitar usus yang menyebabkan hidrasi melambat.
4. Energi yang lebih terkuras
Bila sering dikonsumsi, air dingin pada akhirnya dapat menguras energi si Kecil. Pada awalnya, anak mungkin merasa lega setelah meneguk air es, tetapi pada kenyataannya, minuman tersebut akan menguras energinya.
Hal ini terjadi karena tubuh akan mengeluarkan energi untuk mencoba mengontrol suhu tubuh anak agar kembali normal. Demikian juga, air dingin mengeraskan lemak di tubuh yang menyebabkan tubuh bekerja ekstra keras untuk memproses lemak, dan tubuh bahkan mungkin gagal melakukannya secara kompeten.
5. Pencernaan melambat
Saat balita meminum air dingin, tubuh mencoba beradaptasi dengan perubahan suhu untuk menjaga keseimbangan. Namun, energi yang digunakan seharusnya bekerja untuk proses pencernaan agar dapat menyerap nutrisi.
Inilah sebabnya mengapa penting untuk minum air hangat setelah setiap makan untuk membantu makanan melewati saluran pencernaan dengan mudah dan untuk menghindari masalah seperti sembelit. Ini juga bisa dilihat dalam budaya Timur, yang umumnya minum teh setelah makan.
6. Detak jantung yang melambat
Sebuah penelitian dalam jurnal Frontiers in Psychiatry di tahun 2018 mengatakan bahwa minum air es memperlambat detak jantung dan memicu saraf vagus.
Saraf vagus bekerja untuk mengatur fungsi tubuh yang tidak disengaja, yang merupakan bagian mendasar dari sistem saraf. Saraf mengontrol detak jantung, laju pernapasan, dan pencernaan serta tindakan refleks lainnya seperti menelan, bersin, batuk, dan muntah.
Oleh karena itu, suhu rendah yang diakibatkan oleh minum air dingin dapat memengaruhi fungsi saraf, yang mengakibatkan penurunan detak jantung, di antara komplikasi lain pada sistem saraf anak .
7. Otak yang membeku
Ketika anak minum air dingin atau air es, mungkin ia akan mengalami perasaan yang dapat menyebabkannya sakit kepala sementara, yang berlangsung beberapa menit. Ini mirip dengan perasaan ketika anak menggigit es krim atau mengunyah es batu.
Air sedingin es memengaruhi saraf halus yang ditemukan di tulang belakang, yang mengirimkan sinyal ke otak dan dengan demikian menyebabkan sakit kepala.
Nah itulah beberapa masalah yang terjadi ketika anak terlalu sering minum air dingin. Walaupun air dingin dapat membantu menurunkan suhu si Kecil ketika suhu tubuhnya meningkat siang hari, pemberian air dingin juga tak boleh terlalu sering ya Ma.
Namun jika Mama khawatir balita mengalami dehidrasi, Mama dapat mencari tanda-tanda peringatan seperti tidak buang air kecil seperti biasanya atau tidak memiliki urin yang jernih atau perubahan warna menjadi kuning pucat.
Jika hal tersebut muncul, penting bagi Mama untuk segera berkonsultasi dengan dokter tentang penyebab dan cara mengatasinya.
Baca juga:
- Penelitian HCC: 5 Hak Kesehatan Anak Indonesia Belum Terpenuhi
- Mengenal Vitamin K2, Apa Saja Manfaatnya untuk Kesehatan Anak?
- Hati-Hati, Mitos Kesehatan Anak Ini Harus Berhenti Dipercaya