Menurut Centers of Disease Control and Prevention (CDC), influenza menginfeksi 9 juta hingga 45 juta orang setiap tahun, dengan serangkaian gejala termasuk demam, batuk, menggigil, kelelahan, nyeri otot, dan pilek. hidung.
Tamiflu atau oseltamivir merupakan obat antivirus oral yang populer digunakan untuk mengobati atau mencegah flu (influenza). Terlepas dari popularitasnya, penggunaan Tamiflu pada anak-anak masih menjadi kontroversi.
Dilansir dari verywellhealth.com, tak jarang orangtua mengklaim bahwa tamiflu tidak selalu ampuh, bahkan beberapa laporan menunjukkan bahwa penggunaan berlebihan dapat menyebabkan perkembangan influenza yang resisten terhadap pengobatan.
Beberapa laporan bahkan mengatakan Tamiflu menyebabkan halusinasi dan pikiran untuk bunuh diri pada anak-anak. Lalu berapakah dosis tamiflu yang aman untuk diberikan si Kecil?
Kali ini Popmama.com akan membahas selengkapnya di bawah ini!
1. Tamiflu telah disetujui untuk mengobati influenza pada anak-anak sejak usia 2 minggu
Ocregister.com
Tamiflu merupakan satu dari empat obat antivirus yang disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat untuk pengobatan dan pencegahan influenza.
Tamiflu telah disetujui FDA secara khusus untuk mengobati influenza pada anak-anak berusia 2 minggu atau lebih, dan untuk mencegah flu pada anak-anak berusia 1 tahun atau lebih.
Menurut laporan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau Centers of Disease Control and Prevention (CDC), ada sejumlah manfaat menggunakan antivirus ini. Yang utama adalah pencegahan flu.
“Tamiflu (oseltamivir) adalah obat antivirus yang mengurangi penggandaan virus flu, selama diminum dalam waktu 48 jam setelah timbulnya gejala,” kata Daisy Dodd, dokter penyakit menular pediatrik di Kaiser Permanente di California Selatan yang dilansir dari Parents.com
Ia menjelaskan bahwa virus flu harus berkembang biak dalam sel manusia untuk bertahan hidup. Namun, Tamiflu bekerja dengan memblokir replikasi virus ini, mengurangi lamanya penyakit sekitar 24 jam.
Perawatan dini dengan Tamiflu dapat menyebabkan penyakit lebih ringan, yang mengurangi jumlah rawat inap dan kematian yang terkait dengan flu. Namun penting untuk diperhatikan bahwa Tamiflu tidak benar-benar menyembuhkan influenza.
Editors' Pick
2. Beberapa contoh pasien yang boleh mendapatkan manfaat dari Tamiflu
Freepik/Serenko
Tamiflu direkomendasikan untuk pasien dengan kasus influenza yang parah, serta pasien yang dianggap berisiko tinggi terkena komplikasi flu. Dilansir dari Parents.com, Rhonda Patt, M.D., seorang dokter anak di Klinik Pediatrik Anak, memberikan beberapa contoh pasien yang mungkin boleh mendapat manfaat dari Tamiflu, yaitu seperti:
Anak di bawah 2 tahun, yang memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi yang berpotensi mengancam nyawa seperti pneumonia dan dehidrasi
Dewasa di atas 65 tahun
Pasien yang memiliki kondisi medis kronis seperti asma, diabetes, penyakit paru-paru, penyakit jantung, atau anemia sel sabit
Hamil atau perempuan yang baru saja melahirkan
Pasien yang minum obat yang dapat menekan sistem kekebalan
Dr. Daisy Dodd juga menambahkan bahwa beberapa orangtua juga menggunakan Tamiflu jika anggota keluarga ingin pemulihan yang lebih cepat. Misalnya, jika Mama atau Papa tidak dapat bekerja saat anak sakit, sehingga membutuhkan Tamiflu agar mempercepat pemulihannya.
3. Selain mencegah flu, Tamiflu juga memiliki manfaat lainnya yang telah diidentifikasi
Freepik/Tashahorse1984
Dilansir dari, verywellhealth.com, obat antivirus memiliki tingkat 70 persen hingga 90 persen efektif dalam mencegah flu, sehingga penting untuk mencegah flu pada anak yang berisiko tinggi mengalami komplikasi dalam waktu 48 jam setelah terpapar virus.
Anak dianggap berisiko tinggi terkena komplikasi flu seperti pneumonia dan gagal pernapasan jika mereka berusia di bawah 5 tahun dan / atau memiliki kondisi kesehatan yang mendasari seperti asma, penyakit paru-paru, diabetes, epilepsi, penyakit jantung, ginjal atau masalah hati, kelainan darah, kanker, imunodefisiensi, atau cerebral palsy.
Obat ini juga menjadi sumber pencegahan bagi anak yang terpapar yang tidak bisa mendapatkan vaksinasi flu, atau seperti anak yang pernah mengalami reaksi alergi terhadap vaksin.
Manfaat Tamiflu lainnya yang diidentifikasi oleh CDC meliputi:
Mengurangi durasi dan keparahan gejala: Menggunakan obat antivirus seperti Tamiflu dalam waktu 48 jam setelah gejala dimulai dapat mengurangi lamanya gejala flu bertahan, serta seberapa buruk gejala tersebut.
Penurunan risiko komplikasi: Obat antivirus dapat mengurangi risiko komplikasi yang dapat terjadi akibat flu, termasuk pneumonia, infeksi telinga, rawat inap, dan gagal napas.
Masa rawat inap rumah sakit yang lebih singkat: Ketika anak harus dirawat di rumah sakit karena flu, pengobatan antivirus dini dapat memperpendek masa rawat inapnya dan membantu mencegah kegagalan pernapasan atau kematian. Meskipun anak telah melewati gejala selama 48 jam, obat antivirus masih dapat membantu.
Efektif untuk bayi: Meskipun tidak disetujui FDA, CDC dan American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan penggunaan Tamiflu untuk mengobati bayi di bawah 14 hari dengan flu dan untuk mencegah flu pada bayi usia 3 bulan hingga 1 tahun. Karena sejak usia ini anak memiliki risiko komplikasi flu yang sangat tinggi
4. Efek samping tamiflu untuk anak-anak
Freepik/9nong
Dilansir dari verywellhealth.com, orangtua sering menggabungkan harga dengan potensi manfaat, dan ketakutan bahwa obat seperti Tamiflu dapat menyebabkan lebih banyak gejala daripada meredakannya. Sebagian besar, ini tidak benar.
Menurut FDA, dua efek samping yang paling umum adalah mual dan muntah, yang biasanya tidak terlalu parah dan terjadi dalam dua hari setelah memulai pengobatan. Mengkonsumsi Tamiflu dengan pemberian makanan biasanya dapat mengurangi risiko efek samping ini.
Efek samping lain mungkin termasuk sakit perut ringan, mimisan, sakit kepala, dan kelelahan. Efek samping yang lebih serius juga telah dilaporkan.
Sebagian besar laporan dari Jepang pada tahun 2005 dan 2006 menunjukkan bahwa Tamiflu meningkatkan risiko gejala neuropsikiatri seperti delirium dan halusinasi, dan dapat menyebabkan pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri pada remaja.
Namun, sampai saat ini tidak ada kejadian serupa yang dilaporkan, dan penelitian lebih lanjut belum menemukan peningkatan risiko efek neuropsikiatri pada pengguna Tamiflu.
Tetapi, label produk yang diperbarui sekarang menyertakan anjuran bahwa halusinasi, melukai diri sendiri, perilaku abnormal, dan pikiran untuk bunuh diri, meskipun sangat jarang, tandanya efek samping tersebut mungkin terjadi.
5. Pemberian tamiflu yang tepat agar aman dan ampuh untuk mengobati flu anak
Freepik/Atlascompany
Agar bekerja secara efektif, Tamiflu harus diminum dalam waktu 48 jam sejak timbulnya penyakit. Influenza dapat ditentukan dengan tes cepat atau pemeriksaan dari dokter, yang mungkin memutuskan untuk meresepkan Tamiflu tergantung pada faktor risiko anak.
CDC mengatakan bahwa dokter anak juga dapat mengobati "dugaan influenza" dengan Tamiflu jika itu bermanfaat bagi pasien. Misalnya, dokter mungkin memberikan Tamiflu kepada anak yang berisiko tinggi terpapar virus melalui teman atau saudara kandung.
Namun perlu diketahui, Tamiflu bukanlah obat yang dijual bebas. Mama hanya bisa mendapatkannya melalui resep. Ini tersedia dalam bentuk cairan atau pil, dan biasanya diresepkan untuk lima hari sekaligus.
Kemudian, dokter akan memberi tahu tentang dosis Tamiflu yang tepat untuk anak, karena dosisnya tergantung pada kondisi tubuh anak seperti berat badan dan usia.
Nah, itulah informasi seputar keamanan Tamiflu untuk si Kecil. Jika anak mama mengonsumsi Tamiflu, Mama juga harus mendorong pengobatan lainnya untuk melawan flu, seperti istirahat, kecukupan hidrasi, dan mungkin obat penurun demam seperti acetaminophen (Tylenol) atau ibuprofen (Advil) untuk mengatasi demam atau ketidaknyamanannya.