Tak dapat dipungkiri lagi bahwa setiap anak-anak akan tumbuh menjadi remaja dan dewasa yang mandiri. Kebanyakan dari mereka juga mulai tinggal terpisah dari orangtuanya, baik itu sejak masuk perguruan tinggi atau pada saat membangun keluarga sendiri kelak.
Tanpa adanya sikap tanggung jawab dan kemandirian, akan sulit bagi seorang anak untuk menjalani kehidupannya ketika sudah tak bergantung pada orangtua.
Kabar baiknya, tanggung jawab dan kemandirian bisa dipupuk sejak usia dini, bahkan dengan hal-hal sederhana seperti mengerjakan tugas rumah. Namun orangtua juga tak boleh keliru saat memilihkan tugas rumah untuk anak lho!
Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa cara menetapkan tugas rumah sesuai usia anak. Dengan panduan ini, Mama tak akan kesulitan menentukan tugas yang tepat untuk anak balita hingga remaja. Jadi, yuk simak informasinya!
1. Balita 2 tahun: Merapikan mainan atau pakaian kotor ke kotak keranjang yang tepat
Freepik/Bearfotos
Saat anak tumbuh, ia telah memerhatikan bagaimana orangtuanya melakukan tugas-tugas rumah tangga, dan pada saat usianya mencapai dua dan tiga tahun, anak sangat ingin bergabung dengan Mama.
Balita melihat setiap aktivitas sebagai permainan dan ini adalah cara yang bagus untuk memicu minatnya pada tugas yang berbeda-beda. Karena anak dapat berdiri, berjalan, dan berlari sendiri, ia akan suka mengambil barang-barang dan membawanya ke tempat lain.
Ini adalah kesempatan untuk mengajarinya merapikan mainan atau pakaian kotor, dan meletakkannya di kotak keranjang yang tepat. Ini tidak hanya akan membuatnya lebih kuat, tetapi juga mengembangkan keterampilan motorik halus dan kasarnya.
2. Balita 3 tahun: Membersihkan kamar tidurnya dan membersihkan debu
Freepik
Tak sedikit anak laki-laki atau perempuan berusia tiga tahun suka menjelajah dan melakukan bermain berburu, dan Mama dapat menggunakan ini untuk menginspirasinya dalam melakukan lebih banyak tugas rumah yang sesuai dengan usianya.
Balita juga suka menghabiskan waktu bersama Mama, jadi ini adalah kesempatan yang baik untuk mengajaknya membantu Mama membersihkan kamar. Yang penting adalah membuat setiap aktivitas menyenangkan, karena balita masih belum melihat ada gunanya membersihkan.
Mama dapat menunjukkan cara menata tempat tidur, meletakkan boneka di tempatnya, dan membersihkan debu furnitur.
Mama bisa mengajaknya untuk membersihkan debu di rak bawah saat Mama membersihkan debu di rak yang lebih tinggi. Ini juga bisa menjadi kompetisi kecil di antara Mama dan anak, di mana ia juga akan belajar untuk lebih teliti.
Pada saat usia si Kecil mencapai empat dan lima tahun, ia mungkin masih canggung untuk menyelesaikan satu tanggung jawab secara penuh. Namun di usia ini, anak mampu melakukan lebih dari yang mungkin Mama yakini.
Mama dapat mengandalkan anak untuk melakukan lebih banyak hal di sekitar rumah. Seperti menyiram tanaman, merapikan sepatu di dekat pintu, dan memisahkan pakaian berwarna yang akan dicuci.
Si Kecil tak hanya berusaha menunjukkan bahwa ia dapat dipercaya, namun juga akan berusaha lebih keras karena memiliki tugas baru yang penting, dan ini semakin membuatnya bangga. Mama juga dapat mulai memperkenalkan hadiah kecil di samping pujian saat anak menyelesaikan tugasnya.
4. Anak 6-7 Tahun: Mencuci piringnya sendiri setelah makan siang atau makan malam dan merapikan lemari
Freepik/Pch.vector
Saat mencapai usia enam sampai tujuh tahun, banyak anak-anak sudah mulai mengembangkan perilaku buruk karena kurang termotivasi untuk membantu di sekitar rumah, sehingga inilah saatnya untuk membangun rutinitas.
Tugas yang diatur dalam rutinitas dapat selalu terjalin, misalnya, setelah makan siang atau malam, biasakan anak untuk mencuci piringnya sendiri, atau seminggu sekali pastikan anak merapikan lemarinya.
Ketika anak memiliki tugas yang diatur sesuai rutinitasnya setiap hari, semakin hari akan semakin terbiasa. Dan ini akan menjadi kebiasaan yang dibawanya hingga usia dewasa nanti.
Terlebih lagi, pada usia ini, anak-anak suka memiliki tanggung jawab yang lebih besar daripada adik-adiknya karena itu membuat mereka merasa lebih penting.
5. Anak 8 tahun: Mencuci pakaian dan membersihkan kamar mandi
Freepik/Sherry
Tak sedikit anak laki-laki dan perempuan yang berusia delapan tahun selalu ingin menonton TV dan bermain sepanjang hari, namun fisiknya yang berkembang juga membuat mereka lebih dapat membantu banyak pekerjaan rumah.
Beberapa pekerjaan yang sesuai usia untuk anak usia delapan tahun termasuk mencuci pakaian dan membersihkan kamar mandi serta bak mandi.
Jika Mama khawatir membiarkan anak bekerja dengan bahan kimia yang keras, Mama selalu dapat mengganti larutan pembersih konvensional dengan larutan pembersih dari jus lemon dan cuka. Selain efektif, bahan ini juga aman untuk anak-anak dan juga hewan peliharaan.
Ini juga merupakan usia yang tepat untuk mulai mengajari anak memasak, dan Mama bisa mulai dengan mengajaknya ke dapur dan memintanya untuk mencuci sayuran atau mengaduk panci.
6. Anak 9 tahun keatas: Menanam tanaman, memotong rumput, menyiapkan makanan sendiri
Freepik
Ini adalah saat ketika anak-anak mulai berusaha lebih keras saat mengerjakan tugas rumah tangga. Dan disinilah Mama dapat menerapkan imbalan seperti uang saku. Hal ini karena anak mungkin mulai menabung untuk membeli sesuatu yang disukainya.
Ketika ini terjadi, Mama dapat menawarkannya untuk melakukan lebih banyak pekerjaan di sekitar rumah, seperti menanam tanaman, memotong rumput, menyiapkan makanan sendiri, menyedot debu, atau mencuci sepeda.
Penting untuk memiliki daftar tugas-tugas yang dapat anak lakukan, dan Mama dapat memberikannya sejumlah uang sesuai kelengkapan tugas yang telah dikerjakan.
Ini juga mengajarkan anak, bahwa semakin banyak mereka berusaha, maka semakin banyak mereka dapat memperoleh penghasilan, dan ini akan mengajarkannya bahwa kerja keras akan membuahkan hasil.
Nah itulah cara menetapkan tugas rumah untuk anak sesuai usianya. Anak-anak belajar baik di sekolah maupun di rumah. Ketika guru mengajarkan kimia, aljabar, dan biologi, Mama dapat mengajarinya cara merawat diri dan rumah.
Yang penting untuk diingat adalah bahwa perkembangan anak-anak memiliki kecepatan yang berbeda, jadi penting untuk menyesuaikan tugas dengan kemampuan anak.