Buang air kecil atau pipis merupakan kebutuhan yang alami bagi setiap manusia. Dalam sistem urologi, tubuh manusia perlu mengeluarkan limbah dan kelebihan cairan dari tubuh. Namun, tak sedikit anak yang punya kebiasaan untuk menahan pipis karena alasan-alasan tertentu.
Kandung kemih merupakan tempat penampungan urine yang siap dibuang oleh tubuh. Seorang anak di bawah usia dua tahun dapat menyimpan hingga 113ml, dan orang dewasa dapat menahan sekitar 450ml. Ini karena semakin bertambahnya usia, maka semakin tinggi kemampuan untuk menahannya.
Tetapi kebiasaan menahan kencing dalam jangka waktu lama, bisa menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan si Kecil untuk jangka panjang. Apa saja dampak bahayanya anak menahan pipis?
Kali ini Popmama.com akan membahas bahaya sering menahan buang air kecil bagi kesehan anak. Yuk simak!
1. Infeksi saluran kemih (ISK)
Freepik/User18526052
Penyakit yang paling sering terjadi jika anak selalu menahan pipis adalah infeksi saluran kemih. Kondisi ini terjadi karena penumpukan bakteri di sekitar pembukaan uretra. Sehingga bakteri masuk ke dalam uretra saat anak tidak buang air kecil.
Selain itu, buang air kecil juga merupakan salah satu cara tubuh untuk mengeluarkan bakteri. Jika anak menahannya dalam waktu yang lama, bakteri bisa berkembang biak dan menyebabkan infeksi pada saluran kemih si Kecil.
Namun, kebiasaan tersebut tidak langsung menyebabkan infeksi saluran kemih, risiko akan lebih tinggi jika anak kekurangan cairan sesuai kebutuhan.
Hal ini disebabkan kandung kemih yang tidak cukup penuh untuk mengirim “sinyal” pada anak agar buang air kecil.
Akibatnya, bakteri yang mungkin ada di saluran kemih berkembang biak dan menyebabkan infeksi saluran kemih.
2. Inkontinensia urine
Freepik/Jes2ufoto
Menahan pipis terlalu sering juga bisa berisiko menyebabkan otot kandung kemih anak melemah. Hal ini akibat anak berusaha untuk tidak buang air kecil, yang membuat otot di kandung kemih akan mengencang.
Jika terlalu sering menahan pipis, kekuatan otot anak mulai mengendur dan tidak elastis seperti awalnya. Kandung kemih yang menjadi lemah, berisiko mengalami inkontinensia urine, atau yang sering disebut sebagai kebocoran urine atau mengompol.
Editors' Pick
3. Masalah Ginjal
Freepik/ShevtsovaYuliya
Akibat menahan pipis selanjutnya adalah anak jadi berisiko terkena masalah ginjal. Kandung kemih terhubung melalui sebuah saluran dengan ginjal. Walaupun kasusnya jarang, menahan buang air kecil dapat menyebabkan air seni “naik” kembali ke ginjal. Hal ini bisa menyebabkan infeksi pada ginjal, bahkan kerusakan ginjal.
4. Sakit pada bagian bawah perut
Scripps.org
Terlalu sering mengabaikan kebelet pipis, anak dapat lebih sering mengeluhkan sakit perut pada bagian bawah ataupun nyeri pada pinggang. Nyeri ini diakibatkan oleh kram otot-otot kandung kemih yang tetap berkontraksi, walaupun anak sudah pipis.
Akibat sering menahan pipis juga bisa muncul keluhan nyeri pinggang yang berasal dari masalah ginjal. Nyeri ini juga dapat membuat si Kecil tidak nyaman saat pipis.
5. Pembengkakan kandung kemih
parenting.firstcry.com
Kandung kemih rata-rata dapat menampung hingga seperempat air yang anak minum setiap harinya. Sehingga jika anak minum banyak air untuk menjaga kebutuhan cairan tubuh dan disertai ginjal yang sehat, anak juga perlu menyeimbangkannya dengan rutin buang air kecil.
Menahan pipis dapat membuat urine menumpuk dan menyebabkan pembengkakan hingga penyakit pada kandung kemih. Hal ini karena anak tetap minum air namun tidak mengeluarkan cairan yang tidak dibutuhkan tubuh. Akhirnya kandung kemih sangat penuh dan bisa membengkak.
Dalam beberapa kasus di orang dewasa, kebiasaan ini juga dapat menyebabkan kandung kemih pecah dan berakibat fatal lainnya karena terlalu banyak tekanan akibat penumpukan urine.
6. Batu ginjal
Freepik/Odua
Tahukah Mama, jika anak-anak, bahkan anak bayi dapat terkena batu ginjal? Walaupun lebih umum terjadi pada orang dewasa dibandingkan dengan anak-anak. Batu ginjal dialami oleh anak, sebagian besar karena kondisi yang berisiko membuat batu terbentuk.
Batu ginjal adalah endapan mineral yang tidak dikeluarkan secara teratur melalui urine, sehingga terbentuk ‘batu’ kecil dalam ginjal akibat kelebihan natrium dan kalsiun. Umumnya, batu ginjal yang berukuran kecil dapat dikeluarkan melalui saluran kemih tanpa menimbulkan rasa sakit.
Namun, jika anak terlalu sering menunda pipis, kandungan mineral dan garam pada urine justru membentuk ukuran batu yang lebih besar. Ketika hal ini terjadi, batu bisa menyumbat saluran kemih dan menghalami aliran urine dari ginjal dalam proses pembentukannya.
Batu yang lebih besar membuat anak merasa lebih sakit saat buang air kecil.
Nah itu dia Ma, bahaya yang ditimbulkan jika anak sering menahan buang air kecil. Jadi selalu ingatkan anak untuk menjaga dan menyayangi tubuhnya dengan hal-hal mudah seperti buang air kecil dengan teratur 4-8 kali sehari tergantung dari volume cairan yang dikonsumsi anak.
Semoga informasinya bermanfaat ya, Ma dan si Kecil jadi nggak perlu menahan jika kebelit pipis.